kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dua alat yang harus tersedia untuk isolasi mandiri di tengah pandemi Covid-19


Selasa, 16 Februari 2021 / 08:40 WIB
Dua alat yang harus tersedia untuk isolasi mandiri di tengah pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Dua alat yang harus tersedia untuk isolasi mandiri di tengah pandemi Covid-19


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Orang yang terinfeksi virus corona tanpa gejala (OTG) cukup menjalani isolasi mandiri di rumah untuk menyembuhkan diri dan mencegah penularan kepada orang lain. Namun, isolasi mandiri di rumah tidak bisa dilakukan secara serampangan. Ada dua alat yang harus tersedia di rumah untuk isolasi mandiri.

Isolasi mandiri di rumah bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan kondisi pasien Covid-19. Pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri harus mencegah terjadinya pemburukan kondisi kesehatan.

Misalnya, gejala demam atau happy hipoxia, terjadinya penurunan kadar saturasi oksigen pada pasien tanpa disadari bahkan oleh penderita itu sendiri.

Ketika isolasi mandiri karena Covid-19, apa saja yang harus dipersiapkan?

Dokter umum yang juga kandidat PhD bidang Medical Science di Kobe University, dr. Adam Prabata, menyebutkan, setidaknya ada dua perangkat yang esensial untuk disediakan di rumah saat menjalani isolasi mandiri Covid-19. Dua alat itu adalah pulse oximeter dan termometer.

"Kalau setahu saya yang penting di rumah itu kalau konteksya alat pemeriksaan adalah pulse oximeter dan termometer," kata dr. Adam saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/2/2021).

Pulse oximeter merupakan sebuah alat yang berguna untuk mengetahui kadar saturasi oksigen seseorang. Seperti diketahui, Covid-19 bisa menimbulkan gejala sesak napas dan demam pada penderitanya.

Baca juga: Tak hanya denda, ini sanksi jika tolak vaksin Covid-19

Jadi, kedua alat tersebut dianggap penting untuk mengetahui perkembangan kondisi penderita, apakah stabil, atau mengalami penurunan. Ia mengatakan, pemantauan kondisi melalui kedua alat ini sebaiknya dilakukan secara konsisten pada waktu yang sama. "Keduanya baiknya dilakukan pemeriksaan setiap pagi dan hasilnya dicatat. Sebetulnya enggak ada aturan pasti harus pagi atau sore harinya, itu untuk pengingat saja, mau lebih sering juga silakan," jelas dia.

Sementara, untuk oksigen, Adam menyebutkan, belum ada anjuran yang dikeluarkan untuk menyediakannya di rumah selama masa isolasi mandiri. Jika ada hasil pengukuran yang tidak baik, maka pasien harus segera melapor ke fasilitas kesehatan untuk segera mendapat tindak lanjut.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×