kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Drive thru mempermudah masyarakat untuk tes swab


Jumat, 18 Desember 2020 / 09:20 WIB
Drive thru mempermudah masyarakat untuk tes swab


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pilihan masyarakat untuk melakukan tes swab beragam. Salah satu cara yang paling praktis adalah dengan tes swab drive thru.

Rita Effendy, arsitek dibalik forum Indonesia Investment Education (IIE) mengaku, swab drive thru menjadi salah satu pilihannya untuk melakukan tes. "Oktober kemarin saya melakukan swab drive thru," ujar Rita kepada Kontan.co.id, Kamis (17/12).

Dia melakukan tes tersebut di GSI Lab Simatupang. "Hasilnya, negatif," imbuh dia. Rita menambahkan, dirinya puas dengan swab drive thru. Pasalnya, metode ini tidak mengharuskan banyak kontak dengan petugas medis.

"Daftar online, bayar Rp 900.000, paling murah waktu itu. Sesampainya di tempat cukup cek identitas di KTP yang diletakkan di dashboard mobil. Kemudian swab di mobil, jadi lebih aman," terang Rita.

Baca Juga: Catat, ada rapid test acak bagi yang keluar masuk Jakarta pakai kendaraan pribadi

Cynthia Nadeak, Direktur D,Origin Financial & Business Advisory mengaku sempat ditawari melakukan tes swab dirve thru saat awal pandemi. Ini gratis asal memiliki KTP Tangerang.

Tapi, dia lebih memilih swab mandiri. "Karena tidak perlu antri," imbuh dia.

Setali tiga uang, Rita tidak menjadikan swab drive thru sebagai pilihan utama. Drive thru hanya dilakukan jika ingin swab dengan metode PCR. "Sementara kalau antigen, swab mandiri," kata dia.

Baca Juga: ​Vaksin gratis, berikut profil 6 vaksin corona yang digunakan di Indonesia

Kasus baru corona di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Bahkan saat ini tren penambahan kasus baru corona kembali di atas pada level 6.000. Melansir laman Covid19.go.id, hingga Kamis (17/12) ada tambahan 7.354 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia, sehingga total menjadi 643.508 kasus positif corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 4.995 orang sehingga menjadi sebanyak 526.979 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 142 orang menjadi sebanyak 19.390 orang.

Lantaran masih tingginya tambahan kasus positif corona, pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah corona, dimulai dari menekan angka penularan.

Baca Juga: Tarif rapid test, swab antigen & PCR di Bandara Soetta turun mulai 18 Desember ini

Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus corona sebesar 35%.

Sementara memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus corona hingga 45% kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75%.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Baca Juga: Daftar rumah sakit & klinik melayani rapid test antigen di Jakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×