kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Diet rendah lemak dan rendah karbohidrat, mana lebih efektif?


Senin, 28 Oktober 2019 / 13:59 WIB
Diet rendah lemak dan rendah karbohidrat, mana lebih efektif?
ILUSTRASI. Ketika ingin menurunkan berat badan, rasanya mudah tergoda untuk mengikuti diet yang menjanjikan turun berat badan dengan cepat. Kontan/Alri kemas


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketika ingin menurunkan berat badan, rasanya kita mudah tergoda untuk mengikuti beragam jenis diet yang menjanjikan turun berat badan dengan cepat. Dua jenis pola makan yang cukup sering kita dengar adalah diet rendah karbohidrat dan rendah lemak.

Keduanya menjanjikan penurunan berat badan yang cepat dan banyak orang sukses mendapatkan berat badan ideal berkat diet yang tren ini. Namun, mana sebetulnya yang lebih baik dan efektif, diet rendah karbohidrat atau rendah lemak?

Pertama-tama, penurunan berat badan sangat ditentukan oleh defisit kalori. Defisit kalori bisa dicapai baik dengan pola makan rendah karbohidrat maupun rendah lemak.

Hal terpenting yang perlu kita lakukan adalah mencatat semua kalori masuk dan keluar. Kita juga tidak perlu memangkas kelompok makanan tertentu dari pola makan harian. Jadi, baik pola makan rendah karbohidrat maupun rendah lemak, keduanya bisa membantu menurunkan berat badan.

Baca Juga: Hati-hati, kurang piknik bisa meningkatkan risiko penyakit jantung

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Stanford University School of Medicine di California, mengikuti pola diet manapun dari keduanya akan memberikan hasil yang sama. Para peneliti meneliti 600 orang dewasa dengan berat badan berlebih dan meminta mereka menjalani salah satu dari pola makan rendah karbohidrat atau rendah lemak dengan pengawasan.

Setelah satu tahun, penelitian tersebut menemukan bahwa orang-orang yang menjalani dua pola makan tersebut mampu menurunkan berat badan dengan jumlah yang hampir sama.

Cara terbaik menurunkan berat badan

Memangkas asupan kelompok makanan tertentu bisa menyebabkan kekurangan mikronutrien. Selain itu, tidak semua karbohidrat dan lemak buruk untuk kesehatan. Kita hanya perlu memilihnya dengan tepat.

Jika Anda ingin melakukan perubahan sehat terhadap pola makan, maka cobalah mengurangi asupan baik karbohidrat maupun lemak. Ingatlah bahwa kuncinya adalah moderasi.

Jika kita tidak menjaga asupan makan moderat, kita akan sulit menurunkan berat badan tak peduli dengan diet jenis apa. Cara ideal menurunkan berat badan adalah memangkas asupan kalori.

Baca Juga: Menurunkan berat badan dengan diet air putih, amankah?

Namun, jika kita memiliki masalah gangguan makan atau sejenisnya, pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mencoba menerapkan salah satu diet. Sebab, menerapkan pola makan yang salah ketika kita memiliki kondisi tertentu akan berbahaya bagi kesehatan.

Pola makan sangatlah krusial ketika kita punya target menurunkan berat badan. Namun, faktor lainnya yang juga memiliki peran adalah olahraga yang kita jalankan, kualitas tidur dan tingkat stres. (Nabilla Tashandra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Diet Rendah Lemak dan Rendah Karbohidrat, Mana Lebih Efektif?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×