kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diare pada anak, gejala dan cara mengatasinya


Rabu, 31 Maret 2021 / 15:44 WIB
Diare pada anak, gejala dan cara mengatasinya


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Diare pada anak seringkali membuat orangtua khawatir. Untuk itu, gejala dan cara mengatasinya.

Menurut WHO, diare adalah suatu kondisi di mana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering dari biasanya, tiga kali atau lebih dalam sehari. 

Selama terjadi diare pada anak, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat. Pada saat yang bersamaan, usus kehilangan kemampuannya untuk menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan kepadanya.

Hal ini tak jarang dapat menyebabkan dehidrasi bagi penderita diare. Bayi dan anak yang lebih kecil lebih mudah mengalami dehidrasi dibandingkan dengan orang dewasa.

Oleh karena itu, mencegah atau mengatasi dehidrasi saat diare pada anak adalah salah satu hal penting dalam penanganan diare. 

Lantas, bagaimana cara menangatasi diare pada anak?

Baca Juga: Manfaat dan efek samping kunyit untuk kesehatan tubuh

Gejala dan jenis diare pada anak

Dirangkum dari laman resmi Kementerian Kesehatan, berikut gejala dan jenis diare pada anak: 

  • Diare tanpa dehidrasi: balita tetap aktif, memiliki keinginan untuk minum seperti biasa, mata tidak cekung, dan turgor kembali segera. Namun, Balita akan kehilangan cairan <5% dari berat badan.
  • Diare dehidrasi ringan/sedang: balita mengalami gelisah atau rewel, mata cekung, rasa haus meningkat, turgor kembali lambat, dan kehilangan cairan 5-10% dari berat badan.
  • Diare dehidrasi berat: ditandai dengan lesu/lunglai, mata cekung, malas minum, turgor kembali sangat lambat > 2 detik, dan kehilangan cairan >10% dari berat badan.

Cara mengatasi diare pada anak

Berikut cara mengatasi diare pada anak untuk mencegah dehidrasi: 

1. Memberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya.

2. Pemberian oralit untuk mencegah dehidrasi sampai diare berhenti.

3. Memberikan obat Zinc yang tersedia di apotek, Puskesmas, dan rumah sakit. Diberikan sekali sehari selama 10 hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti. Zinc dapat mengurangi parahnya diare, mengurangi dursi dan mencegah berulangnya diare 2 sampai 3 bulan ke depan.

4. Memberikan cairan rumah tangga, seperti sayur, kuah sup, dan air mineral.

Baca Juga: Asam urat naik? Infused water sereh efektif meredakan asam urat




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×