kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dian Sastro: Aktivitas Harus Tetap Berjalan Dengan Menerapkan Protokol Kesehatan


Jumat, 13 November 2020 / 16:10 WIB
Dian Sastro: Aktivitas Harus Tetap Berjalan Dengan Menerapkan Protokol Kesehatan
ILUSTRASI. Menurut Dian Sastrowardoyo, dengan membeli makanan atau kebutuhan hidup seperti biasa maka roda perekonomian akan tetap berjalan.


Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Virus Corona (Covid-19) tak hanya menghilangkan nyawa tapi juga banyak mata pencaharian. Kondisi tersebut turut memantik keprihatinan pelaku peran Dian Paramita Sastrowardoyo atau yang lebih populer dengan nama Dian Sastro. Makanya dia mengajak agar masyarakat tetap berbelanja seperti biasa tapi dengan menerapkan protokol kesehatan.

Hingga Kamis (12/11), Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 atau #satgascovid19 mencatat adanya tambahan 4.173 kasus baru yang terinfeksi Corona di Indonesia. Alhasil, total kasus positif Corona menjadi 452.291. Jumlah kesembuhan bertambah 3.102 orang sehingga menjadi sebanyak 382.084 orang. Lalu jumlah orang yang meninggal akibat Virus Corona di Indonesia bertambah 97 sehingga menjadi sebanyak 14.933 orang.

Pada periode yang sama, total kasus positif Virus Corona di seluruh dunia sekitar 52,7 juta. Jumlah kesembuhan mencapai 34,1 juta orang dan kematian 1,29 juta orang.

Sebagai pribadi dan seorang public figure, Dian berkomitmen untuk memberikan contoh yang baik. Oleh karena itu, Dian dan keluarga selalu menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Kebiasaan baru yang kini tak pernah dia lewatkan yakni pakaimasker #jagajarak dan #cucitangan.

Penerapan protokol kesehatan tersebut tidak mengenal tempat maupun lawan komunikasi. "Bahkan kalau ketemu mertua, saya enggak salaman tapi cuma namaste atau seperti hatur sembah gitu dari jauh dan ini enggak bermaksud kurang ajar lho ya," tutur Dian sembari tergelak, kepada KONTAN.

Ketika sedang berlibur atau makan di luar rumah, sesering mungkin Dian berusaha #cucitanganpakaisabun. Perempuan yang pertama kali dikenal ketika berperan dalam film Pasir Berbisik pada tahun 2001 itu, selalu membawa perlatan makan seperti sendok, garpu dan sumpit sendiri. Kalau botol minuman memang sudah setiap saat menemami keseharian Dian dan keluarga.

Lalu ketimbang makan di warung makan, Dian lebih memilih makan di mobil atau membawa pulang makanan yang dibeli. Menurut Dian, cara tersebut bisa memberikan dua manfaat sekaligus. Dengan membeli makanan atau kebutuhan hidup seperti biasa, roda perekonomian masyarakat yang lebih banyak ditopang oleh pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan tetap berjalan. Sementara di sisi lain, Dian tetap menerapkan protokol kesehatan.

Dalam kondisi seperti saat ini, roda perekonomian harus tetap hidup. Makanya Dian mengajak masyarakat untuk tetap berbelanja seperti pada saat kondisi normal sebelum ada pandemi. Aktivitas luar rumah juga mestinya tetap berjalan. Toh, semua dilakukan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan #pakaimasker #jagajarakhindarikerumunan dan #cucitanganpakaisabun.

Dian biasa mengutarakan ajakan untuk tetap beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan itu secara langsung maupun melalui platform media sosial. Sejauh ini, Dian memiliki 6,9 juta pengikut di akun Instagram @therealdisastr dan 1,1 juta pengikut di akun Twitter @therealDiSastr.

Namun Dian menyadari, tidak semua orang memiliki pemahaman yang sama. Termasuk, dalam menghadapi pandemi Covid-19. Penerapan protokol kesehatan antara satu keluarga dengan keluarga yang lain saja bisa jadi tidak sama persis. Alih-alih mengklaim paling benar menerapkan protokol kesehatan, Dian mengajak agar masyarakat tidak mudah menghakimi cara yang berbeda itu.

Jadi Dian lebih memilih pendekatan yang santai ketika mengajak orang lain untuk ikut menerapkan protokol kesehatan. "Karena orang akan klenger dan bosen juga kalau dibombardir jadi harus harus diselingi supaya kesannya ini tuh normal tapi dengan protokol kesehatan yang baru," kata Dian yang kini juga merambah dunia penulisan film dan penyutradaraan.

Dian Sastrowardoyo

Lagi pula jika berkaca dari pengalaman, Dian merasa tingkat kesadaran masyarakat mengenai protokol kesehatan di setiap daerah tidak sama. Sekadar cerita, suatu kali Dian pernah bertandang ke sebuah kota besar. Ternyata, hampir semua masyarakat di kota tersebut tidak menerapkan protokol kesehatan.

Menurut Dian, kampanye 3M pemerintah yang terdiri dari #pakaimasker #jagajarak dan #cucitangan sudah sampai kepada masyarakat. Namun, rasanya memang belum merata. Dian menduga animo masyarakat yang tinggi terhadap protokol kesehatan di Jakarta misalnya, karena jumlah masyarakat kelas menengah banyak. Kelompok masyarakat itulah yang selama ini cukup riuh menyuarakan tentang protokol kesehatan.

Sebaliknya di daerah atau lokasi yang jauh dari pemerintah pusat. Lantaran jumlah masyarakat kelas menengah lebih sedikit, gaung protokol kesehatan Covid-19 menjadi kurang kencang. Alhasil, fungsi kritik sosial juga tidak terlalu berjalan.

Dian beranggapan kondisi tersebut bisa diminimalisasi jika pemerintah bersedia masuk level akar rumput. Dengan begitu, seruan pemerintah mengenai 3M #pakaimasker #jagajarak dan #cucitangan tidak hanya ditanggapi sebagai penyuluhan biasa melainkan seruan untuk diterapkan sebagai kebiasaan baru. Kalau semua tertib menerapkan protokol kesehatan, Indonesia bebas Covid-19 akan segera terealisasi.

Selain komitmen terhadap penerapan protokol kesehatan, pandemi Covid-19 juga menggunggah hati Dian untuk berbagi dengan masyarakat yang membutuhkan. Belum lama ini, Dian dan tiga influencer yakni Ayla Dimitri, Ario Pratomo dan Nucha Bachri menggalang donasi melalui kitabisa.com. Duit yang terkumpul lantas mereka donasikan kepada pelajar yang terkendala memenuhi gawai dan kuota untuk kebutuhan belajar daring.

Dian tak menyangka, antusiasme masyarakat untuk berbagi di masa pandemi masih tinggi. Dengan cara itu, Dian memang ingin mengajak lebih banyak orang untuk leluasa dalam beramal. "Supaya kebaikan dan keberkahannya juga meluas, kenapa hanya sendiri kalau bisa mengajak orang lain," ucap Dian yang kini sedang dalam proses menyunting film pendek yang ditulis dan disutradarai sendiri.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×