kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di India, ada operasi sambung tulang kaki


Rabu, 11 Mei 2016 / 17:20 WIB
Di India, ada operasi sambung tulang kaki


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Prosedur bedah plastik tidak berhenti pada upaya memancungkan hidung atau menghilangkan kerutan. Saat ini, ada banyak tindakan bedah plastik yang aneh, termasuk implan kumis sampai meniruskan wajah.

Menambah daftar operasi plastik untuk menyempurnakan penampilan, kini ada prosedur untuk menambah tinggi badan seseorang dengan cara memperpanjang kaki.

Medicaldaily.com melansir, dokter ortopedi di India melakukannya dengan mematahkan kaki pasien, menaruh implan, lalu selama sebulan pasien harus menggunakan kursi roda sebelum ia bisa berjalan lagi.

Orang dengan postur tubuh yang tinggi dan kaki yang panjang memang dianggap lebih menarik. Tak heran jika ekstensi kaki menjadi salah satu cara instan yang dipilih orang yang merasa posturnya pendek.

Prosedur berbiaya murah menjadi daya tarik tersendiri sehingga di India operasi plastik ini banyak diminati. Meski begitu, tanpa regulasi yang ketat dan kompetensi dokter yang kurang, prosedur tersebut bisa berbahaya. Efek samping terburuk adalah pasien akan cacat permanen.

"Ini adalah salah satu operasi plastik paling sulit untuk dilakukan. Banyak dokter yang melakukannya setelah satu atau dua bulan magang ke dokter yang sudah melakukannya. Tidak ada pendidikan yang memadai," kata Amar Sarin, dokter bedah ortopedi di Delhi, seperti dikutip The Guardian.

Sebenarnya, prosedur memanjangkan kaki sudah banyak dilakukan, tetapi murni untuk tujuan medis, misalnya mengatasi deformitas tungkai atau cedera.

Prosedur bedah plastik tersebut dikembangkan oleh Gavriil Ilizarov, dokter Polandia yang tinggal di kota kecil di Sibera. Ia menciptakan prosedur ini untuk membantu orang yang mengalami cedera tungkai atau lahir dengan kelainan bawaan.

Sampai saat ini, prosedur itu masih dipakai untuk tujuan rekonstruksi, bukan kosmetik. Namun, yang populer justru untuk tujuan kosmetik. Pasien juga cenderung memaksakan diri untuk melakukan prosedur tersebut untuk meningkatkan rasa percaya dirinya.

(Lusia Kus Anna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×