Reporter: Amanda Christabel | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di Pulau Jawa dan Bali, untuk meredam lonjakan kasus penyebaran covid-19 yang mengganas belakangan ini. Meningkatnya kasus penyebaran covid-19 membuat masyarakat semakin perlu mendeteksi dini gejala virus ini.
Seperti yang diungkapkan oleh Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia, Aestika Oryza Gunarto, di masa pandemi covid-19 gelombang kedua ini masyarakat dihadapkan pada situasi yang lebih buruk.
“Dengan jumlah masyarakat terpapar covid-19 yang semakin meningkat, saya dan keluarga juga semakin meningkatkan kewaspadaan serta lebih aware terhadap kesehatan,” jelas Aestika ketika diwawancarai KONTAN pada Senin (5/7).
Baca Juga: Virus corona paling mudah menular pada kondisi ini, pakai masker dengan benar
Aestika menjelaskan bahwa dirinya melakukan pengecekan secara rutin kadar saturasi oksigen dalam darah, dengan menggunakan alat oksimeter. “Saturasi oksigen dikatakan normal jika nilai saturasi oksigennya berada di angka 95% atau lebih,” terang Aestika.
Selain rutin melakukan pengecekan menggunakan oksimeter, Aestika mengungkapkan bahwa ia menerapkan antisipasi dan juga tracking. “Saya dan semua pekerja di kantor saya wajibkan untuk melakukan swab antigen setiap minggu. Apabila reaktif, maka selanjutnya wajib untuk melakukan tes PCR, dan pastinya melakukan isolasi mandiri agar penyebaran virus terkendali,” tutupnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Empat Aturan Pelaksanaan Perjalanan di Masa PPKM Darurat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News