Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Stroke merupakan salah satu penyakit berbahaya dan penyakit tidak menular yang mematikan di Indonesia. Agar bisa tertangani lebih cepat, masyarakat perlu tahu gejala-gejala stroke dengan menggunakan metode FAST.
Melansir dari laman Universitas Airlangga (Unair), stroke menjadi penyebab utama terjadinya disabilitas di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan aliran darah di area otak.
Achmad Firdaus Sani, dokter spesialis saraf Unair, menjelaskan soal metode FAST (Face, Arm, Speech, Time) untuk mengenali gejala stroke dalam acara Ngobrol Santai dengan Ahlinya atau NGOBRAS pada Minggu (13/3).
Dia memaparkan, ada beberapa gejala stroke yang bisa Anda kenali. Gejala-gejala tersebut di antaranya:
- Face: saat tersenyum ada separuh wajah yang tertinggal atau wajah erot
- Arm: tungkai dan lengan lemah seperti tidak bisa memegang dan tidak bisa mengangkat sesuatu
- Speech: kesulitan berbicara pada lidah atau bibir
- Time: degera datang ke rumah sakit tepat waktu
Baca Juga: 4 Teori Masuknya Ajaran Agama Islam ke Indonesia serta Bukti yang Memperkuat Teori
"Kenapa semua gejalanya motorik? Karena sebagian besar manifestasi stroke itu adalah motorik. Bisa juga sensorik seperti kesemutan wajah. Kesemutan separuh tubuh juga bisa," ungkap Firdaus, dikutip dari situs Unair.
"Tapi, ini adalah gejala yang paling banyak. Kalau ada gejala ini segera datang ke rumah sakit," katanya.
Pasien stroke penting untuk segera dibawa ke Rumah Sakit
Firdaus menambahkan, alasan pentingnya harus cepat datang ke rumahsakit jika mengalami gejala FAST. Pasien akan mendapatkan tindakan yang dapat menurunkan angka kematian dan disabilitas pasca stroke saat di rumahsakit.
"Jadi, kita tidak boleh membuang waktu. Kalau ada gejala FAST, segera ke rumahsakit," imbaunya.
Rumahsakit akan melakukan beberapa tindakan di antaranya:
- Optimalisasi airway breathing circulation (ABC) atau jalan nafasnya harus optimal. Jika tidak dilakukan, maka kekurangan aliran darah akan semakin berat dan akan cepat sel otak mati.
- Melakukan CT scan. Sebab, penanganan pertama pasien stroke penyumbatan sangat berbeda dengan stroke perdarahan.
- Pasien stroke akan diregulasi berdasarkan jenis stroke. Biasanya, tekanan darah dan gula darah pasien stroke sangat tinggi.
- Memberikan trombolitik atau penyuntikan obat untuk memecahkan bekuan. Waktu pemberian obat hanya empat setengah jam, jika lebih dari durasi tersebut, maka tidak bisa diberikan.
- Mengeluarkan bekuan apabila itu terjadi pada pembuluh darah besar.
- Memerlukan tindakan bedah apabila perdarahan atau penyumbatan sangat besar.
Baca Juga: Hati-Hati, Ini Ciri-Ciri Lamaran Kerja Palsu, yang Perlu Diketahui Fresh Graduate
Firdaus memaparkan, ada dua jenis stroke yang menyerang seseorang: stroke pendarahan dan stroke penyumbatan.
Dari sekian banyak pasien penderita stroke, hanya sebanyak 12% yang mengalami stroke pendarahan. Sementara 88% sisanya merupakan pasien stroke penyumbatan.
Stroke jenis ini dibagi lagi menjadi dua kategori, yaitu stroke pembuluh darah akibat hipertensi dan gangguan jantung.
Sebanyak 70% pasien stroke pembuluh darah disebabkan oleh hipertensi dan 30% gangguan jantung. "Sebagian stroke yang datang ke rumahsakit adalah stroke penyumbatan dan sisanya stroke perdarahan," ucap Firdaus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News