kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dehidrasi dan keringat tak sebabkan kram


Jumat, 16 Oktober 2015 / 19:15 WIB
Dehidrasi dan keringat tak sebabkan kram


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Banyak orang yang beranggapan dehidrasi dan keringat menyebabkan kram.

Ternyata riset membuktikan bukan keduanya yang menyebabkan kram.

Dikutip dari Newyorktimes.com, riset pada  tahun 2013, peneliti menstimulasi kram di jempol kaki sukarelawan yang terhidrasi dengan baik berulang kali menggunakan listrik kecil.

Kemudian si sukarelawan berganti-ganti olahraga dan duduk di ruang panas selama berjam-jam hingga mereka berkeringat dan dehidrasi.

Jika dehidrasi membuat kita rentan terkena kram, menurut teori periset, lebih sedikit syok kecil seharusnya diperlukan untuk menghasilkan kejang kecil.

Faktanya, dibutuhkan banyak kejutan listrik untuk menghasilkan kram.

Dehidrasi tidak meningkatkan kerentanan sukarelawan terkena kram.

Namun, belakangan ada bukti yang berkembang yang mengatakan kram selama olahraga merupakan hasil ujung-ujung saraf yang terlalu bersemangat, mungkin akibat kelelahan.

Beberapa studi pada atlet triatlon dan ultramaraton menemukan mereka yang mengalami kram selama pertandingan cenderung memaksakan diri di awal, membuat kecepatan lari lebih cepat daripada kecepatan latihan yang kemudian menyebabkan kelelahan.

Mereka juga sering memiliki riwayat kram, sekali terjadi kram otot, kemungkinan kram itu berulang.

Untungnya, pengobatan kram sederhana saja.

"Regangkan otot yang terkena," kata Kevin Miller, ahli olahraga dari Central Michigan University di Mount Pleasant yang menjadi tim peneliti.

Peregangan tampaknya cepat menenangkan koneksi sistem saraf yang salah tembak di otot tersebut.

Beberapa atlet mengatakan dengan menelan jus acar dapat meringankan kram.

Namun Kevin mengatakan, peregangan mengatasi kram lebih cepat.

Untuk pencegahan, ia menyarankan membuat catatan harian kram.

Catat segala sesuatu yang yang Anda lakukan, termasuk berapa lama dan keras berlatih, seberapa baik kualitas tidur, apa yang dipakai dan sebagainya.

Perhatikan pola, dan jika mungkin ubahlah itu.

Pertimbangkan berkonsultasi dengan fisioterapis atau pelatih atletik mengenai kelemahan di otot yang terkena kram.

Latihan penguatan otot juga mungkin membantu mengurangi kelelahan dan meningkatkan resistensi terhadap kram di masa-masa mendatang.

(Dhorothea)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×