kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Covid-19 17 Februari 2022 Tinggi, Ini Vitamin Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh


Jumat, 18 Februari 2022 / 09:24 WIB
Covid-19 17 Februari 2022 Tinggi, Ini Vitamin Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
ILUSTRASI. Covid-19 17 Februari 2022 Tinggi, Ini Vitamin Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh


Sumber: covid19.go.id,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia hingga Kamis 17 Februari 2022 masih bertambah banyak. Simak vitamin yang wajib dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh guna mencegah penularan Covid-19.

Vitamin yang wajib dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh saat kasus Covid-19 tinggi bukanlah vitamin C. Namun, vitamin yang harus dimakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar kekebalan terhadap Covid-19 meningkat adalah Vitamin D.

Pasalnya, vitamin D bukan hanya meningkatkan daya tahan tubuh terhadap Covid-19. Vitamin D memberikan manfaat lain yang penting bagi kesehatan saat kasus Covid-19 tinggi.

Satgas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 63.956 kasus baru corona pada Kamis, 17 Februari 2022. Dengan demikian, total kasus Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 5.030.002 kasus per 17 Februari 2022 sejak pengumuman pada Maret 2020.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Covid-19 per 17 Februari 2022 bertambah 39.072 orang sehingga menjadi sebanyak 4.414.306 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat kasus Covid-19 per 17 Februari 2022 di Indonesia bertambah 206 orang menjadi sebanyak 145.828 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia per 17 Februari 2022 mencapai 469.868 kasus, bertambah 24.678 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Sehari sebelumnya, kasus Covid-19 per 16 Februari 2022 di Indonesia bertambah 64.718 kasus. Jumlah kasus Covid-19 16 Februari 2022 ini merupakan rekor tertinggi sejak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Kasus Covid-19 16 Februari 2022 Rekor, 119 Kabupaten Kota Zona Oranye Corona

Manfaat vitamin D saat kasus Covid-19 tinggi

Studi yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE pada 3 Februari 2022 lalu menunjukkan bahwa orang yang kekurangan vitamin D, berisiko mengalami infeksi Covid-19 yang parah. Penelitian yang dilakukan tim dari Galilee Medical Center dan Bar-Ilan University di Israel itu, menganalisis data dari 253 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dalam periode 7 April 2020 hingga 4 Februari 2021.

Kemudian, mereka membandingkan membandingkan pasien yang memiliki kadar vitamin D cukup sebelum tertular virus corona, dengan mereka yang tidak. Hasil studi menemukan setengah dari peserta penelitian yang kekurangan vitamin D sebelum terkena Covid-19, berisiko mengembangkan penyakit parah akibat infeksi, dibandingkan orang dengan vitamin D yang cukup.

Dilansir dari Science Alert, Senin (7/2/2022) vitamin D adalah zat yang sangat penting untuk kesehatan tulang, namun manfaatnya dalam mencegah keparahan penyakit Covid-19 belum diketahui secara pasti.

Membuktikan hipotesis studi kekurangan vitamin D memperparah Covid-19, para peneliti akhirnya menganalisis kadar vitamin D pada pasien sebelum mereka tertular virus corona. Dijelaskan tim dari Bar Ilan University, penelitian tersebut merupakan yang pertama kali menganalisis kadar vitamin D pasien sebelum, dan setelah terinfeksi virus corona.

"Kami merasa (temuan ini) luar biasa, dan mengejutkan, untuk melihat perbedaan terkait kemungkinan pasien mengalami penyakit yang parah ketika kekurangan vitamin D dibandingkan yang tidak (kekurangan vitamin D)," ujar penulis studi Dr Amiel Dror.

Dror menambahkan temuan tersebut menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, untuk melawan virus yang menyerang sistem pernapasan. Kendati demikian, studi terkait kekurangan vitamin D dapat memperparah Covid-19, tidak membuktikan bahwa vitamin D dapat melindungi dari penularan Covid-19.

Vitamin D bisa menstabilkan tekanan darah pada lansia.

Selain itu, tim peneliti juga menekankan pentingnya vaksin Covid-19 untuk menurunkan risiko paparan virus. Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) bahkan menyebut, vaksin dapat mengurangi risiko rawat inap hingga 90 persen akibat varian Omicron, terutama setelah pemberian vaksin booster.

Para peneliti pun menegaskan temuan kekurangan vitamin D berpotensi menyebabkan keparahan pada pasien Covid-19 masih perlu diteliti lebih lanjut. Sebab, ada beberapa faktor lain yang mungkin berkontribusi menyebabkan keparahan penyakit, termasuk genetik, penyakit penyerta (komorbid), pola makan, serta faktor geografis.

"Studi kami memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki apakah dan kapan suplementasi vitamin D di antara individu yang kekurangan vitamin D di masyarakat berdampak pada hasil akhir episode Covid-19," kata mereka.

Untuk diketahui, sebagian besar sumber vitamin D bisa didapatkan dari sinar matahari langsung. Selain pada suplemen, vitamin ini juga banyak ditemukan dalam makanan seperti ikan berlemak, jamur, dan kuning telur.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan bahwa kadar vitamin D lebih dari 20 nanogram per mililiter sudah cukup bagi seseorang. Rekomendasi dosis vitamin D ini lah yang digunakan oleh para peneliti dari Bar-Ilan University dan Galilee Medical Center dalam studinya.

Itulah vitamin yang wajib dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh saat kasus Covid-19 kembali tinggi. Selain konsumsi vitamin, mari menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×