Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Kasus gagal ginjal akut pada akhir-akhir ini meningkat. Cukup banyak anak-anak usia 6 bulan hingga 18 tahun yang terkena penyakit ini.
Fenomena ini cukup mengkhawatirkan bagi para orang tua karena banyaknya ditemukan kasus anak yang meninggal dunia diduga akibat gagal ginjal akut.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau agar orang tua tetap tenang dan juga selalu waspada terhadap perubahan-perubahan kondisi fisik yang terjadi pada anak.
Khususnya jika anak anak sakit dan menunjukkan ciri-ciri yang mengarah kepada gagal ginjal akut diantaranya:
- Diare,
- Mual ,
- Muntah,
- Demam selama 3-5 hari,
- Batuk,
- Pilek,
- Sering mengantuk
- Jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
Baca Juga: 50 Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda Ke-94 Tahun 2022 dan Cara Membagikannya di Medsos
Segera bawa anak ke dokter jika muncul gejala
Bersumber dari situs Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, pastikan cukupi kebutuhan cairan tubuhnya dengan minum air saat anak sedang sakit.
Lebih lanjut, gejala lain yang juga perlu diwaspadai orang tua adalah perubahan warna pada urine (pekat atau kecoklatan).
Bila warna urine berubah dan volume urine berkurang, bahkan tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), orang tua diminta segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Orang tua diimbau untuk segera mengonsultasikan kepada tenaga kesehatan dan tidak mencari pengobatan sendiri.
Saat di rumah sakit, Kemenkes merekomendasikan agar pemeriksaan berlanjut pada fungsi ginjal (turun, kreatinin).
Kalau fungsi ginjal meningkat, selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis, evaluasi kemungkinan etiologi dan komplikasi.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif gagal ginjal akut, selanjutnya pasien akan dilakukan perawatan di ruangan intensif berupa High Care Unit (HCU)/Pediatric Intensive Care Unit (PICU) sesuai indikasi.
Baca Juga: Bertambah, Simak Daftar Lengkap 21 PTN-BH di Indonesia Tahun 2022
Selama proses perawatan, fasilitas pelayanan kesehatan akan memberikan obat dan terus memonitoring kondisi pasien yang meliputi:
- Volume balance cairan dan diuresis selama perawatan
- Kesadaran
- Napas kusmaull
- Tekanan darah
- Pemeriksaan kreatinin serial per 12 jam
Karenanya, para orang tua diimbau untuk memerhatikan dengan baik perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) anak.
Pastikan agar anak tetap mencuci tangan, makan makanan yang bergizi seimbang, tidak jajan sembarangan, minum air matang, dan pastikan imunisasi anak rutin dan lanjuti dilengkapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News