Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Mendengar buah hati mulai berceloteh pastinya membuat orang tua senang. Tidak jarang, keterlambatan berbicara atau speech delay membuat orang tua khawatir.
Setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda, mulai dari berjalan hingga berbicara. Meskipun berbeda, Anda patut waspada jika pada umur tertentu anak mengalami keterlambatan di aspek tertentu.
Melansir dari KidsHealth, anak yang memiliki keterlambatan berbicara bisa mengucapkan beberapa kata tetapi kesulitan untuk menyusunnya dalam satu kalimat yang baik.
Anak dengan speech delay juga kesulitan memahami kata atau frasa yang ia ucapkan.
Karenanya Anda perlu memperhatikan tanda-tanda anak mengalami keterlambatan berbicara.
Tanda-tanda speech delay anak
Tahapan perkembangan bicara anak dimulai saat ia berusia 2-3 bulan.
Melansir laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada usia tersebut anak mulai bisa membuat suara seperti uuh atau ooh.
Seiring bertambahnya umur, anak mulai bisa mengoceh atau babbling seperti mengucapkan dadaa atau mamamama.
Baca Juga: Catat! 5 Makanan ini baik dikonsumsi ibu setelah persalinan
Anda mulai harus waspada jika anak tidak melakukan babbling dan tidak merespon jika dipanggil dengan namanya.
Selain babbling, tanda-tanda anak mengalami speech delay, dikutip dari KidsHealth, diantaranya:
- Tidak menunjukkan gerakan menunjuk sesuatu atau melambaikan tangan saat umur 12 bulan.
- Di usia 18 bulan anak mengalami kesulitan untuk meniru suara dan lebih menggunakan gerakan untuk berkomunikasi. Anak juga kesulitan memahami perintah sederhana.
- Saat anak berumur 2 tahun dia hanya menirukan ucapan atau gerakan dan tidak membuat suara atau frasa secara spontan.
- Di usia 2 tahun anak kesulitan untuk mengikuti perintah sederhana dan memiliki suara yang tidak biasa.
Jika anak menunjukkan tanda-tanda keterlambatan bicara tersebut, segera konsultasikan pada dokter.
Penyebab keterlambatan bicara
Keterlambatan pada perkembangan anak terutama bicara disebabkan oleh beberapa faktor.
Gangguan pendengaran, autisme, gangguan pada otak, atau gangguan pada rongga mulut menjadi penyebab dari speech delay.
Selain gangguan fisik, bersumber dari Healthline, gangguan pada psikologi anak juga bisa mempengaruhi perkembangan bicara mereka.
Penanganan untuk masalah speech delay membutuhkan penanganan dari beberapa dokter yaitu dokter anak, psikolog atau psikiater anak, dan dokter THT.
Selain dokter, peran orang tua juga sama pentingnya dalam perkembangan bicara anak.
Bersumber dari laman IDAI, orang tua disarankan untuk rajin berbicara dan berkomunikasi pada anak.
Dimulai dari masih bayi, biasakan untuk berkomunikasi dengan anak sesering mungkin. Kata-kata dari orang tua bisa berpengaruh pada perkembangan kosa kata anak.
Selain mengajak berbicara, cara mencegah keterlambatan berbicara bisa dengan membacakan cerita.
Bacakan buku bergambar yang sederhana pada anak. Ajak juga anak untuk menunjukkan gambar pada buku dan menyebutkan nama gambar tersebut.
Selanjutnya: Tips memilih popok untuk bayi, cermati 6 hal berikut ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News