kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cerita seorang ibu hamil yang positif Covid-19 dan memilih isoman di rumah


Jumat, 23 Juli 2021 / 09:05 WIB
Cerita seorang ibu hamil yang positif Covid-19 dan memilih isoman di rumah


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para ibu hamil yang terinfeksi virus Covid-19 mendapat penanganan khusus untuk bisa segera negatif. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan, jika terinfeksi Covid-19, ibu hamil akan mengalami keadaan yang lebih berat dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil.

Kendati demikian, salah satu ibu hamil yang terinfeksi Covid-19, Tiara Happy Nathasia seorang karyawan swasta mengaku saat dinyatakan positif, gejalanya masih termasuk ringan hanya demam, batuk pilek. Tiara bilang, dirinya hanya melakukan isolasi mandiri di rumah tidak di rawat di rumah sakit.

Baca Juga: UPDATE corona di Jakarta Kamis (22 /7) positif 7.058 sembuh 10.631 meninggal 194

"Rasanya seperti flu biasa, tapi memang demamnya masih naik turun sampai hari keenam. Sebenernya bisa saja di rawat kalau saya mau, cuma khawatir kurang maksimal perawatannya karena kan banyak pasien corona lain yang harus di tangani, perawat juga pasti sibuk merawat beberapa pasien. Jadi mutusin untuk di rumah saja isomannya," ungkap Tiara kepada Kontan.co.id, Kamis (22/7).

Saat dirinya dinyatakan positif Covid-19 usia kehamilan Tiara masih sekitar 14 minggu. Pemberian obat Covid-19 terhadap ibu hamil tentunya juga berbeda dari ibu yang tidak hamil. Obat yang dirinya minum ada yang diberikan berbeda kepada pasien Covid-19 yang tidak hamil.

"Treatment-nya sebetulnya sama, saya dapat obatnya sama seperti yang tidak hamil, seperti obat antivirus antibiotik dan PCT untuk penurun panasnya. Paling yang tidak bisa di minum obat pilek saja soalnya lagi hamil, dokter bilang tidak boleh," kata Tiara.

Caesar Givani, Dokter Residen Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang juga CEO & Founder Ceklab.id mengatakan, yang harus dilakukan ibu hamil yang terkena Covid-19 yaitu tetap konsultasi telemedicine dengan spesialis obstetri dan ginekologi secara telemedicine kalau memang waktunya kontrol dan sedang terkena Covid-19

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Kamis (22/7): Tambah 49.509 kasus baru, disiplin prokes

"Saturasi oksigen harus dijaga lebih dari sama dengan 95% untuk menjaga kondisi ibu dan janin. Kalau saturasinya 96% ke atas masih bisa isolasi mandiri di rumah," ujar Caesar.

Menurut Caesar, obat yang boleh diminum bagi ibu hamil seperti, obat antivirus karena aman digunakan untuk ibu hamil, contohnya lopinavir atau remdesivir, walau memang penggunaannya pada umumnya digunakan di rumah sakit.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×