kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,96   -11,56   -1.24%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cek Kebutuhan Asupan Garam dan Gula Harian yang Disarankan, Jangan Sampai Berlebih


Senin, 14 November 2022 / 09:50 WIB
Cek Kebutuhan Asupan Garam dan Gula Harian yang Disarankan, Jangan Sampai Berlebih
ILUSTRASI. Cek Kebutuhan Asupan Garam dan Gula Harian yang Disarankan, Jangan Sampai Berlebih.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Menjaga kesehatan dan kebersihan perlu dilakukan mengingat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. 

Sayangnya, hal ini sering kali diabaikan oleh orang-orang yang memiliki segudang rutinitas padat selama work from home karena tenggat waktu pekerjaan yang mepet. 

Kondisi seperti ini kerap kali membuat pola makan dan gaya hidup menjadi tidak sehat, serta membuat mereka tidak memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi dalam sehari.

Terlebih dengan embel-embel self reward dan cheating day, beberapa orang kemudian akan “menghalalkan” makanan dan minuman tidak sehat dalam sehari sebagai “imbalan” atas diet atau pekerjaan berat yang telah dilakukan. 

Baca Juga: Universitas Terbaik di Indonesia Tahun 2023 Versi QS AUR, Kampus Mana yang No 1?

Dalam satu hari saja mereka bisa berulang kali memesan makanan dan minuman melalui aplikasi pesan antar maupun ojek online yang kebanyakan mengandung tinggi gula dan garam.

Padahal, menurut ahli gizi Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Banun Ma’rifah Fatshidi, perilaku makan sehat tersebut tidaklah baik. 

Hal ini dikarenakan makanan maupun minuman yang tinggi gula dan garam dapat menimbulkan berbagai penyakit dalam tubuh.

“Risiko kalau gulanya berlebihan akan meningkatkan diabetes melitus atau banyak orang lebih umum menyebut penyakit gula,” ujar Banun dikutip dari situs UNS.

Sedangkan jika asupan garam tidak terkendali, bahkan sampai berlebihan dapat mengakibatkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Asupan gula dan garam harian yang disarankan

Karena kebanyakan masyarakat tidak terlalu memperhatikan asupan gula dan garam dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi, Banun memiliki tips agar kita bisa mengontrolnya.

Pertama, ia menyarankan orang-orang untuk mematuhi anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 30 Taun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak serta Pesan Kesehatan pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji. “Pedomannya adalah G4 G1 L5,” ujar Banun.

G4 G1 L5 adalah anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah sepuluh persen dari total energi atau setara 200 kkal. 

“Gula empat sendok makan per orang yang setara dengan 50 gram per orang per hari,” terangnya.

Kemudian, anjuran asupan garam adalah sebanyak 2.000 mg natrium atau setara dengan satu sendok teh garam per orang per hari. 

Baca Juga: Bank BRI Buka Lowongan Kerja Terbaru November 2022, Cek Syarat Mendaftarnya

Jika disetarakan dengan kebutuhan rumah tangga, asupan garam menurut Kemenkes tersebut sama dengan 50 gram per orang per hari.

Selain anjuran G4 G1 L5, Banun juga meminta orang-orang untuk melakukan pelacakan terhadap makanan apa saja yang telah dikonsumsi selama sehari.

“Kalau pagi sudah teh manis ya harus di-tracking agar siang atau sore tidak minum yang manis-manis,” tambah Banun.

Ia menjelaskan bahwa secara sederhana gula merupakan hasil metabolisme dari karbohidrat yang memiliki banyak jenis secara kimia. 

Sedangkan, garam yang mengandung natrium dapat dijumpai pada garam dan dalam sehari. Karenanya Banun meminta orang-orang untuk membatasi makanan yang berbumbu lebih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×