kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cegah penularan Covid-19, ingat kembali penerapan 3M di keseharian


Senin, 21 September 2020 / 15:07 WIB
Cegah penularan Covid-19, ingat kembali penerapan 3M di keseharian
ILUSTRASI. Cegah penularan Covid-19, ingat kembali penerapan 3M di keseharian


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, mengimbau masyarakat untuk menerapkan 3M dalam keseharian untuk mencegah penularan Covid-19.

Dia juga mengimbau agar masyarakat lebih baik di rumah saja agar memutus mata rantai pandemi yang harus dilakukan secara bersamaan di seluruh Indonesia. 

“Yang utama bagi kita semua adalah memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mari terus biasakan diri dengan menerapkan protokol kesehatan yang benar,” kata dia dikutip dari laman Setkab

Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat menerapkan 3M, yakni mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.

Baca Juga: Kasus harian virus corona rekor, Myanmar lockdown total Kota Yangon

Langkah 3T pemerintah tekan penyebaran Covid-19

Operasi yustisi PSBB Jakarta. Salah satu cara pencegahan penyebaran Covid-19 dengan menerapkan 3M

Dalam menekan penyebaran Covid-19, menurut Reisa, Pemerintah telah melaksanakan langkah 3T yaitu testing, tracing dan treatment

Dalam konteks tracing atau pelacakan, Reisa sampaikan bahwa Kemenkes telah menemukan lebih dari 1.000 klaster. Sementara klaster sendiri dapat terjadi di rumah, tempat kerja, atau di tempat kerumunan lainnya. 

Biasanya diawali salah satu orang yang positif dan tidak menerapkan protokol kesehatan yang ketat, lalu menularkan orang-orang di sekitarnya. 

Baca Juga: Istana pastikan pilkada masih sesuai jadwal

“Klaster bisa terjadi di mana saja, tidak hanya di perkantoran, bisa terjadi di berbagai komunitas termasuk rumah tangga,” kata dia.

Soal treatment, Reisa sampaikan juga telah diupayakan penanganan pasien Covid-19 dilakukan dengan terbaik dan pola perawatan di berbagai fasilitas kesehatan pun sudah dilakukan secara optimal. 

“Jadi kompak dan disiplin yuk, kita kan orang Indonesia, warga dunia yang luar biasa dan orang Indonesia optimis, bisa, Pemerintah 3T, kita 3M, Indonesia pasti bisa!” ajak Reisa. 

Baca Juga: Kasus corona melonjak, Inggris pertimbangkan kembali lakukan lockdown nasional

Angka kesembuhan semakin baik 

Pocong Sosialisasikan Pentingnya Protokol Kesehatan. Salah satu cara pencegahan penyebaran Covid-19 dengan menerapkan 3M

Berdasarkan data per Jumat (18/9/2020), total pasien sembuh, menurut Reisa, sudah mencapai 170.774 kasus dan untuk kasus aktifnya ada 56.409 kasus. 

“Saat ini angka kesembuhan semakin baik berada di kisaran 71%, artinya 7 dari 10 orang yang terpapar dari Covid-19 telah sehat dan produktif kembali,” ungkap Reisa. Ia juga menyatakan dari data-data itu menunjukkan bahwa saat ini pasien positif yang sedang dirawat kurang dari 1/3 total kasus yang ada. 

Kasus aktif adalah jumlah pasien yang saat ini dalam perawatan atau isolasi karenanya kondisi baik ini harus dipertahankan dan ditingkatkan. Menurut Reisa, Presiden meminta Pemda menggunakan data sebaran kasus dalam mengambil keputusan dan juga meminta untuk mencegah penularan dengan cara membatasi kegiatan. 

“Jadi apabila daerah, kabupaten/kota, tempat kita tinggal, mencatat adanya transmisi lokal, kita sebaiknya membatasi kegiatan. Untuk informasi, transmisi lokal adalah penularan yang berasal dari dalam wilayah itu sendiri,” jelas Reisa. 

Selanjutnya: Usai dinyatakan positif Covid-19, ini pesan Menteri Agama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×