Penulis: Belladina Biananda
KONTAN.CO.ID - Gejala asam lambung yang dialami seseorang berbeda-beda, tergantung dari tingkat keparahannya.
Asam lambung tinggi bisa kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan iritasi. Ini dikenal sebagai GERD atau gastroesophageal reflux disease.
Gejala asam lambung
Mengutip dari Mayo Clinic, ada beberapa gejala asam lambung yang biasanya terjadi. Salah satu gejala asam lambung yang paling sering terjadi adalah sensasi terbakar di bagian dada.
Gejala sensasi terbakar di bagian dada biasanya terjadi setelah makan. Sehingga, menyebabkan dada terasa nyeri.
Gejala asam lambung lainnya adalah kesulitan menelan, muntah makanan atau minuman asam, dan leher menjadi bengkak. Gejala asam lambung berupa sensasi terbakar juga bisa terasa lebih parah saat malam hari.
Anda akan mengalami batuk parah, radang tenggorokan, dan tidur yang terganggu. Gejala asam lambung tersebut bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup dan mengonsumsi obat yang dijual di apotek.
Namun, untuk beberapa kasus, pengobatan medis dan operasi jika memang diperlukan.
Baca Juga: Saat asam lambung naik jantung terasa berdebar, normalkah?
Penyebab muncul gejala asam lambung
Gejala asam lambung muncul bukan tanpa alasan. Saat Anda menelan sesuatu, otot di bawah kerongkongan akan mengendur agar makanan dan minuman bisa masuk. Setelah itu, otot akan kembali menutup kerongkongan.
Saat otot di bagian bawah kerongkongan melemah atau tak bekerja sesuai dengan fungsinya, asam lambung akan kembali ke kerongkongan. Hal itu bisa membuat iritasi sehingga Anda merasakan gejala asam lambung.
Faktor risiko yang memperparah gejala asam lambung
Gejala asam lambung yang muncul bisa terasa lebih parah karena beberapa hal, yaitu kondisi tubuh dan kebiasaan Anda sehari-hari. Kondisi tubuh yang meningkatkan risiko gejala asam lambung adalah obesitas, hamil, scleroderma, dan hiatal hernia.
Mayo Clinic menyebutkan, kebiasaan yang Anda lakukan setiap hari juga dapat memperparah gejala asam lambung. Beberapa di antaranya adalah merokok, makan di malam hari dalam porsi besar.
Termasuk, mengonsumsi jenis makanan atau obat tertentu, seperti kopi, alkohol, gorengan, makanan asam, dan aspirin.
Selanjutnya: Minum air rebusan kayu manis bisa mengobati maag, benarkah?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News