kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Catat! Ini Sederet Aktivitas Sehari-Hari yang Memicu Asam Lambung Naik


Senin, 17 Januari 2022 / 16:42 WIB
Catat! Ini Sederet Aktivitas Sehari-Hari yang Memicu Asam Lambung Naik
ILUSTRASI. Asam lambung


Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asam lambung muncul karena kebiasaan sehari-hari yang buruk. Berikut aktivitas yang bisa memicu asam lambung naik.   

Asam lambung bisa disebabkan oleh berbagai alasan, seperti cincin otot sfingter esofagus yang lemah, hernia hiatus (bagian lambung mencuat ke area dada melalui lubang diafragma), atau pola makan dan kebiasaan hidup sehari-hari yang tidak sehat. 

Baca Juga: Meredakan Asam Lambung, Ini Manfaat Air Kelapa untuk Kesehatan

Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit asam lambung, sebaiknya perhatikan kebiasaan buruk yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. 

Berikut 8 kebiasaan sehari-hari yang berpotensi menaikkan asam lambung: 

1. Makan terlalu banyak 

Makan terlalu banyak bisa memperbesar renggangan perut, yang tidak hanya menimbulkan rasa kenyang atau kembung, tetapi juga memberi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah (LES). 

Melansir Gastroconsa, 20 Desember 2019, LES adalah otot yang membuka dan menutup dalam organ tubuh, yang berfungsi menurunkan ke perut. 

Ketika seseorang terlalu banyak makan, maka tekanan pada perut bisa membuat LES terbuka, dan memungkinkan isi perut bocor kembali ke kerongkongan. 

Asam lambung yang bocor inilah yang menyebabkan perut terasa mulas. 

2. Berbaring setelah makan 

Tidur atau berbaring setelah makan kenyang memang nyaman. Akan tetapi, kebiasaan bisa menyebabkan naiknya asam lambung. 

Apalagi setelah mengonsumsi makanan berlemak. Berbaring berarti tubuh akan kehilangan manfaat gravitasi untuk membantu menjaga cairan di dalam lambung. 

Maka, asam lambung bisa naik melalui LES ketika seseorang berbaring setelah makan. 

Apabila ada kondisi yang memaksa sesorang harus berbaring bahkan setelah makan, maka coba berbaring miring ke kiri atau meninggikan tubuh bagian atas. 

Hal ini dilakukan agar bisa membantu menjaga cairan dan isi dalam perut tetap pada tempatnya. 

3. Makan larut malam 

Makan terlalu larut atau berdekatan dengan jam tidur juga bisa menaikkan asam lambung. 

Seperti disebutkan pada poin sebelumnya, tidur atau berbaring tak lama setelah makan bisa meningkatkan risiko asam lambung. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyarankan sebaiknya hindari makanan berat atau pedas 3 jam sebelum waktu tidur.
 
4. Stres 

Rutinitas sehari-hari, seperti bekerja, sekolah, mengasuh anak, menonton televisi seharian, sewaktu-waktu bisa memicu stres. 
Melansir Roswllness, 3 Juli 2020, stres meningkatkan produksi hormon kortisol, hormon yang juga bisa mempengaruhi sistem pencernaan. 

Akibatnya, seseorang yang mengalami stres bisa memicu asam lambung naik. 

5. Minum terlalu banyak saat makan 

Minum air dalam jumlah yang cukup memang baik bagi tubuh. Akan tetapi, hati-hati jika minum terlalu banyak saat makan. 

Minum terlalu banyak selama makan bisa mengencerkan asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan. 

Pastikan Anda meminum air dalam jumlah cukup. Minum cukup air, tidak kurang dan tidak lebih, bisa membantu menerna makanan. 

Melansir laman Kemenkes, 19 September 2018, kebutuhan cairan tiap orang memang berbeda-beda. 

Pada orang dewasa, umumnya konsumsi air putih yang disarankan yaitu sekitar 8 gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter. 

Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh yaitu sekitar 20 persen. 

Cairan dari makanan terutama diperoleh dari buah dan sayur, misalnya bayam dan semangka yang mengandung 90 persen air. 

6. Terlalu banyak konsumsi karbohidrat 

Karbohidrat merupakan makronutrien yang penting bagi tubuh karena dapat menghasilkan energi dalam jumlah besar. 

Kendati demikian, mengkonsumsi terlalu banyak karbohidrat bisa memicu asam lambung, terutama jika tidak diimbangi dengan nutrisi lainnya. 

Misalnya, kebiasaan makan mi dengan nasi, perkedel kentang dengan nasi, bubur ketan dengan roti. 

Makanan yang mengandung banyak karbohidrat, sama seperti gula, akan menyebabkan gas dalam tubuh, dan mengakibatkan kembung. 

7. Mengkonsumsi pengganti gula 

Hati-hati dengan makanan instan yang memberi label "bebas gula". Meski bebas gula juga akan menimbulkan reaksi gas di sistem pencernaan. 

Alkohol gula, seperti xylitol, sorbitol, dan manitol adalah pemanis rendah kalori yang digunakan untuk membuat makanan bebas gula tertentu. 

Meskipun rendah kalori, tetapi kandungan ini tetap memiliki beberapa efek samping dari gula. 

Kandungan ini cenderung menimbulkan gas dan gejala usus lainnya karena tubuh tidak bisa dengan mudah menyerapnya. 

8. Minum minuman bersoda 

Minuman bersoda kerap jadi sajian pelepas dahaga favorit. Gelembung soda yang mendesis karena dengan karbon dioksida kerap membuat peminumnya bersendawa. 

Penting dicatat, setiap gas yang Anda sendawakan akan berakhir di usus dan menyebabkan kembung. 

Seperti soda, bir berkarbonasi tetapi juga mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi dari biji-bijian yang digunakan untuk menyeduhnya. 

Kedua jenis minuman ini bisa berpotensi menaikkan asam lambung Anda.(Rosy Dewi Arianti Saptoyo) 

Baca Juga: Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Ini Manfaat Sereh untuk Kesehatan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Kebiasaan Sehari-hari yang Berpotensi Menaikkan Asam Lambung", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×