kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Catat! Ini Efek Samping Buka Puasa dan Sahur dengan Makanan Pedas


Selasa, 12 April 2022 / 13:05 WIB
Catat! Ini Efek Samping Buka Puasa dan Sahur dengan Makanan Pedas


Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Makanan pedas jadi salah satu favorit kebanyakan orang di tanah air. Bahkan, sebagian orang suka menyantap makanan pedas saat buka puasa atau sahur selama bulan puasa Ramadhan. 

Pertanyaannya, bolehkah mengonsumsi makanan pedas ketika sahur dan berbuka saat berpuasa? 

Baca Juga: Cara Agar Puasa Ramadan Efektif Menurunkan Berat Badan, Lakukan Tips Berikut

Guru besar sekaligus dokter spesialis penyakit dalam, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH mengatakan alangkah baiknya jangan untuk makan pedas ketika berbuka dan sahur. 

"Baiknya jangan, nanti diare," kata Ari kepada Kompas.com, Senin (27/4/2020). 

Diare yang bisa terjadi akibat makan pedas ini bisa mengganggu aktivitas penderita selama berpuasa. 

Umumnya, diare akan menyebabkan penderitanya mengalami dehidrasi, meskipun pada orang-orang tertentu dengan konsumsi obat sudah bisa sembuh dan keluhannya hanya ringan. 

"Ya bisa (minum obat), tapi kalau diare itu bisa dehidrasi dan batal puasa (pengaruh dehidrasi dan butuh asupan air)," ujar dia. 

Senada dengan Ari, dokter spesialis penyakit dalam dari RS Pondok Indah di Puri Indah, dr Imelda Maria Loho SpPD, mengatakan makan pedas pada saat sahur dan buka puasa pada dasarnya diperbolehkan. 

"Akan tetapi perlu diingat, sensitivitas setiap orang tehadap makanan pedas berbeda-beda," kata Imelda. 

Pada sebagian orang, terutama mereka yang saluran pencernaannya sensitif, maka dapat menimbulkan efek dari makanan pedas terhadap pencernaan. Berikut beberapa keluhan yang bisa terjadi. 

  • Tidak nyaman di perut, seperti di ulu hati 
  • Menimbulkan keluhan dada terasa panas 
  • Sering sendawa 
  • Nyeri dada 
  • Mulut terasa asam 

Menurut dia, efek ini akan semakin terasa seiring dengan tingkat rasa pedas yang semakin tinggi. 

Hal ini disebabkan oleh kandungan capsaicin dalam makanan pedas yang merangsang saraf sensorik di saluran cerna. 

Kandungan capsaicin ini yang kemudian, akan merangsang pelepasan zat-zat yang dapat menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan kontraksi usus. 

"Oleh karena itu, beberapa setelah makan makanan pedas, dapat timbul sensasi mulas atau bahkan diare karena usus kita berkontraksi lebih kuat," ujar dia. 

Munculnya rasa mulas atau diare, dapat membuat puasa menjadi tidak nyaman dan berisiko menimbulkan kehidrasi ketika berpuasa. 

Imelda menyarankan untuk meminimalkan efek ini, sebaiknya makan pedas disertai dengan minum air dalam jumlah cukup untuk mencegah dehidrasi. 

Anda yang memiliki saluran cerna sensitif, sebaiknya mengurangi derajat atau level kepedasan makanan. 

Agar risiko yang ditimbulkan dari makan pedas saat sahur dan buka puasa akan semakin kecil.(Ellyvon Pranita) 

Baca Juga: Air Hangat Atau Air Es, Mana yang Lebih Baik dan Sehat Diminum Saat Buka Puasa?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suka Makan Pedas Saat Sahur dan Buka Puasa? Ini Efek dan Cara Meminimalisasinya", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×