Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali dampak kurang tidur yang dapat memengaruhi kesehatan. Setiap organ tubuh memiliki pola kerja yang penting untuk menjaga kondisi tubuh tetap optimal.
Kurang tidur, atau sleep deprivation, terjadi saat seseorang tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup sesuai kebutuhan tubuhnya. Kondisi ini bisa muncul akibat durasi tidur yang lebih pendek dari anjuran atau karena gangguan tidur yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Perlu diingat, kebutuhan tidur yang ideal berbeda-beda pada setiap individu, tergantung pola tidur alami, kebiasaan sehari-hari, dan kebutuhan tubuh masing-masing.
Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala dan risiko kurang tidur agar Anda dapat mengenali serta mengatasinya dengan baik.
Baca Juga: 11 Gejala Kolesterol Tinggi yang Wajib Diwaspadai
Gejala tubuh kekurangan tidur
Namun, secara umum, ada beberapa pedoman yang dapat membantu menentukan jam tidur yang baik:
- Konsistensi: Cobalah untuk menjaga jadwal tidur yang konsisten setiap hari, termasuk di akhir pekan. Ini membantu tubuh Anda mengatur pola tidur alami.
- Jumlah Tidur yang Cukup: Dewasa umumnya membutuhkan sekitar 7-9 jam tidur per malam. Namun, kebutuhan tidur tiap individu bisa berbeda. Amati bagaimana Anda merasa setelah tidur berapa jam dan sesuaikan.
- Ritme Biologis: Tubuh memiliki ritme sirkadian yang memengaruhi kapan kita merasa lebih segar dan kapan kita merasa mengantuk. Biasanya, orang cenderung merasa mengantuk pada malam hari (antara pukul 21.00-01.00) dan pagi hari (antara pukul 02.00-06.00).
- Hindari Tidur Siang Terlalu Lama: Jika Anda ingin tidur siang, hindari tidur terlalu lama, terutama di sore hari, agar tidak mengganggu tidur malam.
- Hindari Tidur Terlalu Larut Malam: Tidur terlalu larut malam bisa mengganggu ritme sirkadian dan menyebabkan kurang tidur. Hindari begadang terlalu sering.
Kurang tidur dapat memiliki berbagai dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang.
Baca Juga: Anda Perlu Paham, Ini Tanda Anak-Anak dengan Tumbuh Kembang yang Baik
Risiko saat kurang tidur
Intip beberapa gejala dan dampak kurang tidur berikut ini dilansir dari Health.com.
1. Kelelahan
Salah satu gejala yang mudah dikenali sebagai tanda kurang tidur seringkali membuat seseorang merasa sangat lelah dan kurang berenergi sepanjang hari. Tentu, Anda yang bekerja dari pagi hingga sore akan merasakan tubuh yang lebih lelah dari hari-hari sebelumnya.
2. Hilang Fokus dan Konsentrasi
Orang lain bisa saja mengenali gejala Anda yang kurang tidur seperti tidak fokus pada sebuah aktivitas maupun pekerjaan. Kurang tidur dapat mengganggu kemampuan untuk berkonsentrasi, memperhatikan detail, dan berpikir dengan jelas.
3. Kurang produktif
Kondisi kurang tidur dapat mengurangi produktivitas dalam pekerjaan, sekolah, dan aktivitas sehari-hari lainnya. Penelitian telah menemukan bahwa kurang tidur dapat berdampak negatif pada keputusan keuangan dan menyebabkan hilangnya keuntungan.
Baca Juga: Tidak Perlu Panik, Begini Saran Ahli Patologi Agar Terhindar dari Virus HMPV
4. Perubahan Mood
Seseorang yang kurang tidur cenderung merasa lebih mudah marah, mudah tersinggung, atau cenderung mengalami perubahan mood yang drastis. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 menemukan bahwa orang yang cukup tidur setiap malam memiliki lebih sedikit perilaku agresif dan ledakan emosi
5. Gangguan Memori
Kekurangan tidur dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengingat informasi dan pengalaman baru. Tentu, ini juga berdampak langsung seperti lemahnya melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena infeksi.
6. Metabolisme Lemah
Nah, kurang tidur dapat berdampak pada keseimbangan hormonal dan mengganggu metabolisme, yang dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan. Selain itu, peneliti ungkap durasi tidur pendek meningkatkan kerentanan terhadap flu.
Saat Anda beristirahat, sistem pertahanan tubuh, atau sistem kekebalan, menghasilkan berbagai zat pelindung seperti antibodi dan sitokin untuk melawan infeksi, seperti bakteri dan virus.
Selama periode tidur, sitokin tertentu juga berperan dalam mendukung kualitas tidur, meningkatkan efisiensi sistem kekebalan dalam menjaga tubuh dari penyakit.
Baca Juga: Fakta WHO: Asma, Penyakit Paru Kronis yang Dapat Dikendalikan
7. Gangguan sistem pernapasan
Selain sistem kekebalan, hubungan antara tidur dan sistem pernapasan juga saling berpengaruh. Gangguan pernapasan seperti apnea tidur obstruktif atau OSA dapat mengganggu tidur dan mengurangi kualitas tidur secara keseluruhan.
Gangguan tidur yang disebabkan oleh OSA dapat meningkatkan rentan terhadap infeksi saluran pernapasan, seperti flu, dan dapat memperburuk kondisi pernapasan yang sudah ada, seperti penyakit paru-paru kronis.
Tips mengatasi kekurangan tidur
Jika Anda mengalami salah satu gejala atau tanda ini, penting untuk berbicara dengan dokter Anda. Mereka dapat membantu Anda menentukan penyebabnya dan mengembangkan rencana perawatan.
Berikut adalah beberapa tips untuk mendapatkan tidur yang cukup:
- Pertahankan jadwal tidur yang teratur dan konsisten.
- Buatlah lingkungan tidur yang nyaman dan tenang.
- Hindari kafein dan alkohol sebelum tidur.
- Lakukan olahraga secara teratur, tetapi hindari berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur.
Jika Anda tidak bisa tidur setelah 20 menit, bangun dan lakukan sesuatu yang menenangkan hingga Anda merasa mengantuk. Apabila Anda merasa segar dan bugar setelah tidur, itu mungkin tanda bahwa Anda mendapatkan perbaikan dalam tidur.
Demikian penjelasan informasi terkait gejala dan tanda tubuh kurang tidur yang berbahaya bagi kesehatan.
Tonton: Cara Mengolah dan Manfaat Biji Durian untuk Kesehatan
Selanjutnya: Jadwal Puasa Ramadhan 2025 Versi Muhammadiyah
Menarik Dibaca: Bikin Penasaran! Ini 4 Zodiak Wanita Paling Misterius Menurut Astrologi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News