kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.795   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.461   -44,20   -0,59%
  • KOMPAS100 1.150   -7,72   -0,67%
  • LQ45 905   -7,23   -0,79%
  • ISSI 227   -1,11   -0,49%
  • IDX30 466   -3,57   -0,76%
  • IDXHIDIV20 560   -3,63   -0,64%
  • IDX80 131   -0,90   -0,68%
  • IDXV30 139   -0,82   -0,59%
  • IDXQ30 155   -1,10   -0,70%

Cara Menyembuhkan Batuk dengan Alami, Cek Sayuran Pantangan Saat Batuk


Rabu, 30 Oktober 2024 / 08:50 WIB
Cara Menyembuhkan Batuk dengan Alami, Cek Sayuran Pantangan Saat Batuk
ILUSTRASI. Cara Menyembuhkan Batuk dengan Alami, Cek Sayuran Pantangan Saat Batuk


Sumber: Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Cara Menyembuhkan Batuk Tanpa Obat - Jakarta. Kenali cara menyembuhkan tanpa obat. Selain dengan cara tersebut, saat batuk menyerang, Anda perlu menghindari sejumlah sayuran.

Selain minum obat batuk, ada juga cara menyembuhkan batuk tanpa obat-obatan di apotek. Cara menyembuhkan batuk tanpa obat ini bisa dimanfaatkan saat kondisi darurat.

Terkadang, stok obat-obatan di rumah habis. Dalam kondisi itu, Anda bisa memanfaatkan cara menyembuhkan batuk tanpa obat-obatan.

Lalu bagaimana cara menyembuhkan batuk tanpa obat?

Cara menyembuhkan batuk tanpa obat

Diberitakan Kompas.com, batuk adalah sakit yang umum dan kerap terjadi pada setiap orang. Nah, untuk menyembuhkan batuk, tak perlu terburu untuk minum obat kimia.

Kita bisa menyembuhkan batuk dengan obat batuk alami atau pengobatan alami. Sejakn dulu, orang menggunakan berbagai pengobatan alami untuk menyembuhkan batuk terus-menerus.

Mengutip MedicalNewsToday, berikut adalah beberapa obat batuk alami yang bisa digunakan sebagai cara menyembuhkan batuk gejala Covid-19:

Baca Juga: Tidak Pahit! Smoothie Ini Efektif Mengobati Asam Lambung

Berkumur air asin

Cara pertama menyembuhkan batuk tanpa obat adalah berkumur air asin. Obat sederhana ini adalah salah satu yang paling efektif untuk mengobati sakit tenggorokan dan batuk basah atau batuk berdahak. Air garam mengurangi dahak dan lendir di bagian belakang tenggorokan yang dapat mengurangi kebutuhan untuk batuk.

Cara menyembuhkan batuk tanpa obat dengan air asin adalah:

  • Aduk setengah sendok teh garam ke dalam secangkir air hangat sampai larut.
  • Biarkan larutan agak dingin sebelum digunakan untuk berkumur.
  • Biarkan campuran itu sampai di belakang tenggorokan selama beberapa saat sebelum dimuntahkan.
  • Berkumurlah dengan air garam beberapa kali setiap hari sampai batuk membaik.
  • Hindari memberikan air garam kepada anak kecil karena mereka mungkin tidak dapat berkumur dengan benar, dan menelan air garam bisa berbahaya.

Teh madu

Cara kedua menyembuhkan batuk tanpa obat adalah minum teh madu. Menurut beberapa penelitian, madu dapat meredakan batuk. Sebuah study pada pengobatan untuk batuk malam hari pada anak-anak dibandingkan madu hitam dengan dekstrometorfan obat penekan batuk dan tanpa pengobatan.

Para peneliti melaporkan bahwa madu memberikan bantuan paling signifikan dari batuk, diikuti oleh dekstrometorfan. Meskipun manfaat madu dibandingkan dekstrometorfan kecil, orang tua menilai madu paling baik dari ketiga intervensi.

Cara menyembuhkan batuk tanpa obat dengan teh madu adalah:

  • Campurkan 2 sendok teh dengan air hangat atau teh herbal.
  • Minum ramuan ini sekali atau dua kali sehari.
  • Jangan berikan madu kepada anak-anak di bawah umur 1 tahun.

Jahe

Cara ketiga menyembuhkan batuk tanpa obat adalah menggunakan jahe. Jahe dapat menyembuhkan batuk kering atau asma, karena memiliki sifat anti-inflamasi. Ini juga dapat meredakan mual dan nyeri.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa beberapa senyawa anti-inflamasi dalam jahe dapat mengendurkan selaput di saluran udara, yang dapat mengurangi batuk. Para peneliti terutama mempelajari efek jahe pada sel manusia dan hewan, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan.

Cara menyembuhkan batuk tanpa obat dengan jahe adalah:

  • Seduh teh jahe yang menenangkan dengan menambahkan 20–40 gram irisan jahe segar ke dalam secangkir air panas.
  • Biarkan selama beberapa menit sebelum diminum.
  • Tambahkan madu atau jus lemon untuk meningkatkan rasa dan lebih menenangkan batuk.
  • Perlu diingat bahwa dalam beberapa kasus, teh jahe dapat menyebabkan sakit perut atau mulas.

Baca juga: Inilah jenis vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia & efek samping yang terjadi

Probiotik

Cara keempat menyembuhkan batuk tanpa obat adalah minum probiotik. Probiotik tidak secara langsung meredakan batuk, tetapi dapat meningkatkan sistem kekebalan dengan menyeimbangkan bakteri di usus.

Sistem kekebalan yang unggul dapat membantu melawan infeksi atau alergen yang mungkin menyebabkan batuk. Salah satu jenis probiotik, bakteri yang disebut Lactobacillus, memberikan manfaat sederhana dalam mencegah flu biasa, menurut penelitian. Suplemen yang mengandung Lactobacillus dan probiotik lain tersedia di toko kesehatan dan toko obat.

Beberapa makanan juga secara alami kaya akan probiotik, antara lain: sup miso, yogurt alami, kimchi, kol parut. Namun, jumlah dan keragaman unit probiotik dalam makanan dapat sangat bervariasi. Mungkin yang terbaik adalah mengonsumsi suplemen probiotik selain makan makanan kaya probiotik.

Sayuran yang dilarang saat batuk

Mengutip website Kementerian Kesehatan, ada sejumlah makanan yang dilarang dimakan saat batuk. Makanan yang dilarang dimakan saat batuk antara lain makanan yang digoreng.

Selain itu, makanan tinggi gula dan tinggi garam juga dilarang saat sedang batuk. Selain makanan, sejumlah sayuran juga dilarang dimakan saat sedang batuk.

Dilansir dari Kompas.com, neberapa sayuran sehat dilaporkan memiliki reputasi buruk dalam memperburuk atau memperpanjang gejala batuk maupun kondisi tidak enak badan. Berikut beberapa sayuran yang lebih baik tidak dikonsumsi saat batuk menyerang:

1. Bayam

Sayuran dilarang dimakan saat batuk yang pertama adalah bayam. Mengonsumi sayur bayam bersama nasi hangat saat batuk terdengar menyenangkan dan membantu menghangatkan tenggorokan. Namun, dilansir dari Huffpost, sayuran berdaun hijau ini mengandung histamin, bahan kimia yang pelepasannya dapat mengundang reaksi alergi dalam tubuh. Sebenarnya, histamin diproduksi secara alami dalam tubuh.

Akan tetapi, zat ini juga banyak ditemukan di makanan, termasuk bayam. Konsumsi bayam memicu sel mast untuk melepaskan histamin dan mengaktifkan respons peradangan dalam tubuh. Respons ini selanjutnya mengharuskan tubuh untuk memproduksi lebih banyak lendir, sehingga berpotensi membuat batuk berdahak, hidung meler, kelelahan, dan gejala lain yang berkaitan dengan pilek atau flu.

2. Brokoli

Sayuran dilarang dimakan saat batuk yang kedua adalah brokoli. Brokoli mengandung segudang nutrisi yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh, seperti vitamin A dan vitamin C.

Kendati demikian, salah satu jenis sayuran silangan ini sulit dicerna karena mengandung serat dalam jumlah melimpah. Serat merupakan jenis karbohidrat dengan struktur kimiawi padat, sehingga proses mencernanya lebih panjang daripada karbohidrat sederhana. Makanan tinggi serat termasuk brokoli umumnya menyehatkan dan baik untuk saluran pencernaan.

Namun, tubuh memerlukan energi ekstra untuk memecahnya menjadi glukosa yang menjadi sumber energi untuk beraktivitas. Sementara itu, saat sakit, tubuh cenderung tidak bertenaga, sehingga membutuhkan makanan yang mudah untuk dicerna. Oleh karenanya, akan lebih baik jika memilih makanan rendah serat dan mudah dicerna saat batuk atau sakit agar terhindar dari iritasi saluran pencernaan.

3. Tomat

Sayuran dilarang dimakan saat batuk yang ketiga adalah tomat. Tomat merupakan sayuran kaya akan vitamin C dan antioksidan lain yang dapat menangkal radikal bebas serta menghambat kerusakan sel. Namun, berkat sifat asamnya yang berpotensi memperburuk iritasi, sayuran ini tidak dianjurkan masuk dalam menu saat sakit tenggorokan.

Tidak hanya tomat, sayuran maupun makanan dengan rasa asam lain juga perlu dihindari saat batuk atau pilek. Sebagai alternatif agar asupan vitamin C tetap terpenuhi, penderita dapat memilih mengonsumsi buah pisang atau paprika kuning.

4. Cabai

Sayuran dilarang dimakan saat batuk yang keempat adalah cabai. Cabai adalah salah satu bahan masakan yang hampir tidak pernah absen dari masakan Indonesia karena memberikan cita rasa pedas favorit masyarakat. Kaya akan kandungan vitamin C, sayangnya cabai termasuk sayuran yang tidak boleh dimakan saat batuk.

Dikutip dari laman Health Shots, cabai mengandung capsaicin yang berpotensi mengiritasi saluran hidung dan mulut, sehingga memicu produksi lendir lebih banyak. Capsaicin sendiri merupakan zat bioaktif pada cabai yang menimbulkan pedas dan panas, rasa khas yang dihasilkan oleh tanaman ini.

5. Terong

Sayuran dilarang dimakan saat batuk yang kelima adalah terong. Terong, sayuran khas dengan warna ungu ini menjadi bahan pangan berikutnya yang tidak boleh dikonsumsi saat terserang batuk.

Sama seperti bayam, anjuran tidak makan terong saat batuk disebabkan kandungan histamin di dalamnya. Konsumsi terong berpotensi membuat tubuh mengeluarkan lendir kental dari paru-paru alias dahak. Meski tampak remeh, kondisi ini dapat memperparah serta memperpanjang durasi batuk yang tengah dialami.

6. Sayuran mentah

Sayuran dilarang dimakan saat batuk yang keenam adalah sayuran mentah. Sayuran yang tidak diolah atau masih mentah juga dapat memperparah batuk dan sakit tenggorokan. Sebab, sayuran mentah umumnya memiliki tekstur kasar serta bergerigi yang lebih sulit untuk ditelan.

Menelan makanan dengan tekstur kurang lembut tersebut juga berpotensi menyebabkan iritasi lebih lanjut. Oleh karena itu, pastikan untuk mengolah sayuran sebelum dikonsumsi agar tubuh lebih mudah untuk mencernanya.

Itulah cara menyembuhkan batuk tanpa obat dan daftar sayuran yang dilarang saat batuk. Segera hubungi dokter jika batuk tak kunjung sembuh.

Selanjutnya: Hari Ini (30/10) Megawati Tanding, Cek Jadwal & Link Live Streaming Red Spark

Menarik Dibaca: Promo Alfamidi Terbaru hingga 31 Oktober 2024, Beli 1 Samyang Gratis 1 Teh Botol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×