kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cara Menjaga Kesehatan dan Daya Tahan Tubuh saat Musim Pancaroba


Selasa, 18 Oktober 2022 / 14:56 WIB
Cara Menjaga Kesehatan dan Daya Tahan Tubuh saat Musim Pancaroba
ILUSTRASI. Cara Menjaga Kesehatan dan Daya Tahan Tubuh saat Musim Pancaroba.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Ketika musim pancaroba tiba, sering kali kekebalan tubuh menurun dan mudah terserang penyakit. Agar tetap sehat, Anda perlu menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh di tengah musim ini.

Musim pancaroba memang identik dengan munculnya berbagai penyakit, seperti flu, batuk, demam, dan sebagainya. 

Hal ini disebabkan adanya perubahan cuaca yang ekstrem membuat daya tahan tubuh menjadi menurun sehingga rentan terkena berbagai penyakit. Karenanya masyarakat harus pandai untuk menjaga kesehatan tubuh. 

Dosen Program Studi D3 Pengobat Tradisional, Universitas Airlangga (Unair), Maya Septriana mengimbau, setiap orang harus memiliki kesadaran penuh untuk menerapkan pola hidup sehat agar daya tahan tubuh tetap kuat selama musim pancaroba. 

Berikut tiga cara yang dapat dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh di tengah musim pancaroba. 

Baca Juga: Jenis-Jenis Plastik Kemasan Makanan dan Bahayanya untuk Kesehatan

Mengatur pola makan

Cara pertama untuk menjaga daya tahan tubuh adalah dengan mengatur pola makan dengan benar. 

Maya menuturkan, di sela-sela kesibukan aktivitas, kebutuhan nutrisi tetap harus terpenuhi. Mulai dari sarapan pagi dengan asupan bergizi, makan siang dengan nutrisi yang lengkap, dan makan malam secukupnya. 

“Ada orang yang pilih-pilih makanan, misalnya hanya suka buah dan sayur tertentu. Sebaiknya, kita usahakan makan buah dan sayur yang bervariasi karena kandungan nutrisi dan gizinya berbeda-beda. Jadi harus divariasikan. Tidak perlu makan banyak, sedikit-sedikit juga itu bakal terpenuhi,” tuturnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa dalam ilmu pengobatan tradisional, makan makanan dengan berbagai warna dan rasa dapat memberikan pengaruh pada kesehatan tubuh. 

Warna dan rasa tertentu pada makanan secara otomatis akan masuk ke bagian organ tubuh manusia.  

Maya menjelaskan setiap warna makanan memiliki manfaatnya masing-masing. Contohnya seperti warna putih pada sawi putih atau lobak putih yang bisa memperkuat sistem organ paru. 

Kemudian warna hijau pada buah alpukat, bayam, dan sayuran lainnya dapat menjaga organ hari. Sedangkan warna merah seperti pada tomat dan paprika dapat menjaga organ jantung.

Selain warna, semua rasa juga harus seimbang dan tidak berlebihan karena bisa melukai organ tubuh.

"Kalau banyak minuman manis, nanti yang terkena organ lambung dan limfa. Padahal, dua organ itu erat hubungannya dengan berpikir dan orang akan sulit konsentrasi. Begitupun dengan rasa lainnya. Jadi, warna dan rasa itu harus seimbang,” sambungnya. 

Baca Juga: 5 Jus yang Bantu Melunturkan Kolesterol, Penderita Kolesterol Tinggi Wajib Coba

Mengenali kondisi tubuh

Cara yang kedua adalah dengan mengenali kondisi tubuh. Di musim yang tidak menentu ini, ia mengimbau agar setiap orang dapat mengenal dan menilai kondisi tubuhnya masing-masing. 

Jika kondisi tubuh tidak sesuai dengan situasi sekitar, maka ada yang tidak seimbang dalam tubuh.

Contohnya, ketika seseorang berada di ruangan yang ber-AC, lalu dia tiba-tiba merasa kedinginan. Itu berarti, tubuhnya sudah memberi sinyal bahwa ia tidak dalam keadaan yang fit. 

Jika terjadi hal seperti itu, Maya menyarankan untuk minum air hangat atau wedang jahe karena dapat menghangatkan tubuh dan meningkatkan imunitas. 

Di sisi lain, ketika seseorang berada di tempat yang panas, lalu ia mudah merasa haus dan tenggorokan kering. Itu berarti, tubuhnya sedang kekurangan cairan. 

Untuk mengantisipasinya, bisa dengan mengonsumsi minuman herbal yang bersifat mendinginkan, seperti air rebusan alang-alang dan air kacang hijau. 

Mencukupi kebutuhan instirahat

Cara menjaga daya tahan tubuh yang terakhir adalah dengan istirahat dengan cukup. Maya mengatakan, indikator keberhasilan dari istirahat dapat dirasakan saat bangun tidur di mana tubuh menjadi segar dan fit kembali. 

Karenanya, tidurlah dengan cukup minimal 6-8 jam per hari. Namun, jika tubuh masih terasa pegal dan berat saat bangun tidur. Itu bisa disebabkan oleh faktor patogen yang ada dalam tubuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×