Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Ketika Idul Adha banyak masyarakat, khususnya umat muslim, yang memasak dan menyantap daging. Bahkan beberapa orang sampai mengonsumsi masakan berbahan utama daging hingga berhari-hari.
Daging merah seperti daging kambing dan sapi merupakan salah satu sumber protein yang memiliki rasa yang nikmat. Namun jika terlalu banyak dikonsumsi, daging bisa menyebabkan konstipasi atau sembelit.
Melansir situs Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Sembelit merupakan sebuah kondisi dimana seseorang kesulitan dalam buang air besar, feses menjadi keras, dan mengejan berlebihan saat proses BAB.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Ira Purnamasari, memberikan penjelasan mengapa daging merah bisa menyebabkan sembelit.
Baca Juga: 5 Efek Samping Kol Goreng Untuk Kesehatan yang Penting Diperhatikan
Menurutnya, daging merah mengandung tinggi lemak yang membuat sistem pencernaan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses mencerna makanan.
Selain itu, daging merah juga mengandung serat protein yang keras dan zat besi yang tinggi sehingga mengakibatkan feses menjadi lebih keras dan menggumpal.
“Kondisi tersebut mengakibatkan usus harus bekerja lebih ekstra dalam mengeluarkan feses,”ujar Ira, dikutip dari situs UM Surabaya.
Cara mengatasi sembelit
Gejala pada sembelit seperti perut terasa penuh, lebih sering kentut, menurunnya frekuensi BAB, feses keras dan kering, mengejan berlebihan saat proses BAB, hingga muncul BAB berdarah.
Selain itu juga merasa tidak puas setelah BAB, merasa ada yg mengganjal, dan membutuhkan waktu yang lebih lama saat berada di WC.
Ada beberapa cara untuk mengatasi sembelit akibat terlalu banyak mengonsumsi daging merah, yaitu:
1. Minum air putih. Dengan memenuhi asupan cairan minimal 2 liter per hari dapat mencegah seseorang dari susah buang air besar, sekaligus menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Baca Juga: 5 Manfaat Buah Plum Untuk Kesehatan Tubuh yang Tidak Terduga
2. Banyak makan buah dan sayur. Buah dan sayur mengandung serat yang dapat melunakkan feses sehingga feses dapat lebih mudah dikeluarkan.
“Salah satunya buah pepaya yang sudah tidak diragukan fungsinya dalam melancarkan BAB. Sayuran hijau juga mengandung tinggi serat yang baik dikonsumsi untuk melancarkan BAB,” jelas Ira.
3. Mengonsumsi probiotik. Tempe merupakan makanan fermentasi yang terbuat dari kacang kedelai, mengandung probiotik atau bakteri baik yang tentunya baik untuk sistem pencernaan. Probiotik dapat membantu memperbaiki frekuensi BAB menjadi lebih teratur.
“Sama seperti tempe, yogurt juga mengandung probiotik yang dapat membantu melancarkan proses pencernaan,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News