kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Cara Mencegah Kanker Rahim & Gejala Kanker Rahim Stadium 1 yang Wajib Dikenali


Kamis, 20 Oktober 2022 / 04:50 WIB
Cara Mencegah Kanker Rahim & Gejala Kanker Rahim Stadium 1 yang Wajib Dikenali


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kanker rahim bisa terjadi pada setiap wanita. Namun jangan khawatir, ada cara untuk mencegah kanker rahim. Pahami pula gejala kanker rahim stadium 1, 2, 3 dan 4.

Setiap wanita wajib mengetahui dan melaksanakan cara mencegah kanker rahim. Pasalnya, setiap wanita memiliki risiko mengalami kanker rahim.

Risiko kanker rahim juga semakin meningkat seiring penambahan usia. Dengan cara mencegah kanker rahim, wanita bisa memastikan kondisi rahim tetap sehat. 

Lalu, bagaimana cara mencegah kanker rahim?

Cara mencegah kanker rahim

Belum ada cara yang diketahui dapat mencegah kanker rahim sepenuhnya. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu menurunkan risiko penyakit ini yang didasarkan pada faktor penyebabnya.

Mengutip American Cancer Society, berikut beberapa cara mencegah kanker rahim yang penting diketahui wanita:

Baca Juga: Gejala Kanker Rahim Stadium 1 Yang Harus Diwaspadai & Cara Menjaga Kesehatan Rahim

1. Menjaga berat badan sehat

Cara mencegah kanker rahim yang pertama adalah menjaga berat badan sehat. Wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas 3 kali lebih mungkin terkena kanker rahim dibandingkan dengan wanita dengan berat badan yang sehat.

Mendapatkan dan mempertahankan berat badan yang sehat adalah salah satu cara untuk mencegah kanker rahim yang mengancam kesehatan wanita. Berat badan yang sehat dapat diukur dengan indeks massa tubuh (IMT). Menurut Kementerian Kesehatan, batas ambang IMT orang normal adalah 18,5-25,0. IMT adalah indeks massa tubuh yang diukur dengan berat badan seseorang dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badannya dalam meter.

2. Aktif secara fisik

Cara mencegah kanker rahim yang kedua adalah aktif secara fisik. Penelitian telah mengaitkan tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi dengan risiko kanker rahim yang lebih rendah. Sehingga, melakukan aktivitas fisik secara teratur (olahraga) juga dapat menjadi cara membantu Anda untuk mencegah kanker rahim.

Gaya hidup aktif dapat membantu Anda mempertahankan berat badan yang sehat, selain itu bermanfaat untuk menurunkan risiko tekanan darah tinggi, dan diabetes. Diabetes merupakan faktor risiko lain untuk kanker rahim.

3. Konsultasi untuk memakai terapi hormon

Cara mencegah kanker rahim yang ketiga adalah jangan sembarangan terapi hormon. Biasanya terapi hormon estrogen dilakukan untuk mengatasi gejala menopause. Obat terapi ini tersedia dalam berbagai bentuk, meliputi pil, skin patch, suntikan, krim, dan cincin vagina.

Jika Anda berpikir untuk menggunakan estrogen untuk gejala menopause, tanyakan kepada dokter Anda tentang bagaimana hal itu akan memengaruhi risiko kanker rahim. Progestin (obat mirip progesteron) dapat mengurangi risiko kanker rahim pada wanita yang menggunakan terapi estrogen, tetapi kombinasi keduanya meningkatkan risiko kanker payudara.

Jika Anda masih memiliki rahim dan sedang menjalani terapi estrogen, diskusikanlah dengan dokter Anda tentang risiko kanker rahim. Sebisa mungkin mengambil pilihan untuk mencegah kanker rahim.

4. Pengangkatan rahim untuk wanita dengan HNPCC

Cara mencegah kanker rahim yang keempat adalah melakukan pengangkatan rahim. Wanita dengan kanker usus besar nonpolyposis herediter (HNPCC atau sindrom Lynch) memiliki risiko yang sangat tinggi terkena kanker rahim.

Kebanyakan ahli merekomendasikan wanita dengan HNPCC untuk melakukan pengangkatan rahim, ovarium, dan saluran tuba (histerektomi dan salpingo-ooforektomi bilateral), setelah dia selesai memiliki anak. Itu sebagai cara untuk mencegah kanker rahim terjadi.

5. Konsumsi pil KB

Cara mencegah kanker rahim yang kelima adalah konsumsi pil KB. Mengutip Cancer.net, mengkonsumsi pil KB dipercaya dapat membantu mencegah kanker rahim. Pil KB memiliki kombinasi estrogen dan progesteron yang diminum secara siklis untuk menghasilkan periode menstruasi bulanan. Ini mengurangi risiko pertumbuhan berlebih dari lapisan rahim, terutama jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.

6. Mengelola berbagai penyakit

Cara mencegah kanker rahim yang keenam adalah mengelola berbagai penyakit. Mengutip Cancer.net, sejumlah penyakit merupakan faktor risiko kanker rahim. Sehingga, para wanita harus mengelolanya sebagai cara mencegah kanker rahim.

Wanita berisiko lebih tinggi mengalami kanker rahim, jika mereka memiliki diabetes tipe 2. Sementara, diabetes tipe 2 terkait dengan obesitas. Wanita yang pernah menderita kanker payudara, kanker usus besar, atau kanker ovarium juga berisiko lebih tinggi mengalami kanker rahim. Terapi radiasi untuk penyakit kanker tersebut menambahkan risiko.

Apalagi terapi radiasi dilakukan di daerah panggul, yang merupakan bagian bawah perut di antara tulang pinggul. Ini memiliki peningkatan risiko kanker rahim.

7. Mengatur kebiasaan makan sehat

Cara mencegah kanker rahim yang ketujuh adalah menerapkan pola makan sehat. Mengutip Cancer.net, mengonsumsi makanan tinggi lemak hewani dapat berkontribusi pada pertumbuhan kanker rahim. Jaringan lemak berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan menghasilkan estrogen berlebih.

Anda harus memperhatikan kebiasaan makan. Hindari makan makanan tinggi lemak hewani sebagai cara mencegah kanker rahim. Mengutip Moffitt Cancer Center, penting untuk dicatat bahwa memiliki satu atau lebih faktor risiko tidak selalu membuat Anda akan terkena kanker rahim.

Di sisi lain, masih mungkin untuk Anda mengalami kanker rahim meskipun tidak memiliki satu pun faktor risikonya. Jadi penting mengenali gejala kanker rahim sebagai cara lain untuk melindungi diri Anda dari penyakit ini. Jika Anda memiliki gejalanya, segera mencari bantuan medis untuk mengobatinya dan menghentikan perkembangannya.

Gejala kanker rahim stadium 1, 2, 3, 4

Selain mencegah kanker rahim, penting juga untuk mengetahui gejala kanker rahim stadium 1, 2, 3, dan 4. Dengan mengetahui gejala kanker rahim stadium 1, 2, 3 dan 4, setiap wanita bisa deteksi dini.

Terutama gejala kanker rahim stadium 1, harus diketahui sejak awal. Mengetahui gejala kanker rahim stadium 1 bisa membantu mendapatkan pengobatan yang tepat sehingga kanker tidak semakin menyebar.

Mengutip Cleveland Clinic, sebagian besar kanker rahim terjadi setelah wanita berusia 50 tahun. Kanker rahim yang disebut juga sebagai kanker uterus, memiliki gejala paling umum berupa pendarahan abnormal.

  • Pendarahan abnormal yang bisa menjadi gejala kanker rahim termasuk:
  • Pendarahan vagina antara periode sebelum menopause
  • Pendarahan atau bercak, bahkan dalam jumlah sedikit saat pascamenopause
  • Pendarahan vagina yang sangat lama, berat, atau sering, jika Anda berusia lebih dari 40 tahun.

Baca Juga: Waspada 4 Ciri-Ciri Kanker Serviks yang Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika wanita didiagnosis mengidap kanker rahim, dokter akan mencari tahu stadiumnya. Stadium adalah salah satu faktor terpenting untuk mengetahui seberapa serius kanker dan bagaimana mengobati kanker.

Menurut sistem Federasi Internasional Ginekologi dan Obstetri (FIGO), stadium kanker rahim berkisar dari stadium I sampai IV. Mengutip Cleveland Clinic, semakin rendah angkanya, semakin sedikit kanker yang menyebar. Angka yang lebih tinggi, seperti stadium IV, berarti kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

  • Kanker rahim stadium 1: belum menyebar di luar rahim Anda.
  • Kanker rahim Stadium II: telah menyebar ke leher rahim Anda.
  • Kanker rahim Stadium III: telah menyebar ke vagina, ovarium, dan/atau kelenjar getah bening Anda.
  • Kanker rahim Stadium IV: telah menyebar ke kandung kemih atau organ lain yang jauh dari rahim Anda.

Masing-masing stadium kanker rahim ini memiliki klasifikasi dan tanda-tandanya masing-masing.

Gejala kanker rahim stadium 1

Mengutip Verywell Heatlh, pada stadium 1 atau awal ini kanker tumbuh di dalam rahim dan mungkin tumbuh ke dalam kelenjar serviks, tetapi tidak ke jaringan ikat serviks.

Sementara, tidak ada tanda-tanda kanker di kelenjar getah bening di dekatnya. Stadium ini diketegorikan lagi menjadi berikut:

  • Tahap IA: Kanker tumbuh di endometrium (lapisan dalam rahim) dan mungkin telah tumbuh kurang dari setengah jalan melalui lapisan otot yang mendasari rahim.
  • Stadium IB: Kanker telah tumbuh dari lapisan dalam rahim ke lapisan otot rahim. Itu telah tumbuh lebih dari setengah jalan melalui lapisan otot tetapi belum menyebar di luar organ.

Ada pun gejala-gejala kanker rahim pada stadium 1 ini meliputi keputihan dan pendarahan yang tidak normal. Ini bisa termasuk pendarahan yang sangat berat yang tidak khas dalam menstruasi atau pendarahan setelah Anda mulai menopause.

Gejala kanker rahim stadium 2

Mengutip Verywell Heatlh, kanker rahim stadium II menunjukkan bahwa kanker rahim telah menyebar dari rahim dan tumbuh ke jaringan ikat leher rahim (serviks). Namun, kanker belum menyebar ke luar rahim. Tidak ada kanker di kelenjar getah bening terdekat atau tempat yang jauh.

Ada pun gejala kanker rahim stadium 2 mirip dengan tahap 1. Anda mungkin mengalami pendarahan yang tidak biasa, bercak, atau keputihan yang tidak normal.

Gejala kanker rahim stadium 3

Mengutip Verywell Heatlh, kanker rahim stadium 3 menunjukkan bahwa kanker telah menyebar ke luar rahim Anda, tetapi belum menyebar ke rektum atau kandung kemih. Namun, kanker belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian tubuh lainnya yang jauh.

Sementara itu, stadium kanker rahim ini dibagi dalam beberapa kategori berikut:

  • Stadium IIIA: kanker telah menyebar ke permukaan luar rahim dan/atau ke saluran tuba atau ovarium di dekatnya.
  • Stadium IIIB: kanker telah menyebar ke vagina atau jaringan di sekitar rahim.
  • Stadium IIICC1: kanker tumbuh di tubuh rahim, tetapi tidak di dalam kandung kemih atau rektum. Telah menyebar ke kelenjar getah bening di panggul.
  • Stadium IIIC2: kanker tumbuh di rahim dan telah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitar aorta. Namun, belum sampai ke dalam kandung kemih atau rektum.

Gejala kanker rahim yang dapat terjadi pada stadium 3 ini mungkin meliputi rasa sakit atau tekanan di panggul dengan gejala tahap I dan II yang masih mengiringi. Gejala lain mungkin termasuk:

  • Perut kembung
  • Tidak nyaman saat berhubungan seks atau seks yang menyakitkan
  • Merasa sangat cepat kenyang saat makan
  • Perubahan kebiasaan kencing dan buang air besar.
  • Penurunan berat badan atau merasakan massa atau benjolan di perut.

Gejala kanker rahim stadium 4

Mengutip Verywell Heatlh, pada stadium 4menunjukkan bahwa kanker telah menyebar ke lapisan dalam rektum atau kandung kemih. Stadium kanker rahim ini akan dibagi lagi dalam kategori berikut:

Stadium IVA: kanker telah menyebar ke lapisan dalam rektum dan/atau kandung kemih.

Stadium IVB: kanker telah menyebar di luar area panggul ke kelenjar getah bening di selangkangan, perut bagian atas, atau organ lain yang lebih jauh dari rahim, seperti paru-paru, hati, atau tulang.

Gejala kanker rahim pada stadium IV ini sama seperti tahap III, tetapi mungkin ada tambahan kondisi yang mencerminkan posisi penyebaran kanker. Misalnya, jika telah menyebar ke tulang, Anda mungkin merasakan sakit dan nyeri tulang. Jika telah menyebar ke paru-paru, Anda mungkin juga mengalami sesak napas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Cara Mencegah Kanker Rahim yang Penting Diketahui Para Wanita", dan "Kenali Stadium Kanker Rahim dan Tandanya Masing-masing",

Penulis : Shintaloka Pradita Sicca
Editor : Shintaloka Pradita Sicca

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×