CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.945   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.196   149,03   2,11%
  • KOMPAS100 1.099   26,87   2,51%
  • LQ45 869   25,52   3,02%
  • ISSI 220   3,58   1,65%
  • IDX30 445   13,29   3,08%
  • IDXHIDIV20 535   15,93   3,07%
  • IDX80 126   3,28   2,68%
  • IDXV30 128   1,76   1,39%
  • IDXQ30 148   4,07   2,83%

Cara Konsumsi Tembakau Pengaruhi Profil Risikonya


Selasa, 21 Juni 2022 / 21:28 WIB
Cara Konsumsi Tembakau Pengaruhi Profil Risikonya
ILUSTRASI. Merokok


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cara mengonsumsi tembakau mempengaruhi profil risiko produknya bagi konsumen. Perwakilan asosiasi mengedukasi konsumen untuk meminimalisasi dampak penggunaan tembakau.  

Sekretaris Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Garindra Kartasasmitamenyebutkan, proses pembakaran pada rokok menghasilkan asap yang mengandung ribuan zat berbahaya.

“Problem utama dari rokok adalah cara mengonsumsi tembakau dengan cara dibakar yang menimbulkan banyak risiko bagi penggunanya. Hal ini patut diperhatikan bahwa tembakau hanyalah sebuah tanaman. Jadi kembali lagi kepada penggunaannya,” kata Garin, sapaan akrab Garindra dalam keterangannya, Selasa (21/6).

Dengan perkembangan teknologi dan inovasi, Garin melanjutkan kini hadir produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, hingga kantong nikotin yang berdasarkan beberapa kajian di berbagai negara memiliki profil risiko kesehatan yang lebih rendah dibandingkan rokok. “Produk tembakau alternatif tidak menghasilkan asap, ini perlu dipahami oleh banyak pihak,” ujar Garin.

Baca Juga: Lebih Hemat Mana, Rokok Tembakau atau Rokok Elektrik?

Produk tembakau alternatif memiliki profil risiko kesehatan yang lebih rendah dari rokok karena menerapkan sistem pemanasan dalam penggunaannya, seperti pada rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan.

Garin menjelaskan hasil dari sistem pemanasan berupa uap, bukan asap seperti pada rokok. “Pengujian di luar negeri sudah dilakukan di dalam ruangan tertutup dan membuktikan bahwa produk tembakau alternatif lebih rendah risiko daripada rokok,” katanya.  

Selain memiliki risiko yang lebih rendah bagi penggunanya, produk tembakau alternatif juga tidak menciptakan second maupun third hand-smoke. Hal ini tidak terjadi karena hasil dari penggunaan produk tembakau alternatif adalah uap, sehingga tidak menghasil abu, asap, dan bau yang menempel.

Dengan fakta-fakta tersebut, Garin berpendapat bahwa produk tembakau alternatif dapat menjadi opsi bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaannya. Produk ini merupakan cara yang dapat meminimalisasi risiko bagi perokok dewasa yang masih ingin mendapatkan nikotin.

“Pilihan terbaik adalah dengan berhenti merokok. Namun bagi yang kesulitan berhenti, produk tembakau alternatif adalah salah satu cara yang paling efektif saat ini untuk mengurangi risiko merokok, sebuah substitusi yang ampuh, baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga: Serap Banyak Tenaga Kerja, Industri Vape Harapkan Regulasi yang Komprehensif

Salah satu hasil kajian ilmiah yang membuktikan produk tembakau alternatif lebih rendah risiko bagi kesehatan daripada terus merokok adalah riset dari Public Health England, divisi dalam Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial di Inggris yang diperbaharui setiap tahunnya.

Dalam kajian ilmiah yang berjudul “Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products” tersebut, dinyatakan bahwa produk tembakau alternatif lebih rendah risikonya hingga 95% dibandingkan rokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×