kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Cara isolasi mandiri berdasarkan gejala yang dialami pasien Covid-19


Kamis, 01 Juli 2021 / 08:35 WIB
Cara isolasi mandiri berdasarkan gejala yang dialami pasien Covid-19
ILUSTRASI. Pasien Covid-19 dengan gejala ringan sampai sedang bisa isolasi mandiri di rumah sedangkan lebih dari itu harus di rumahsakit ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Respon tubuh tiap orang saat terinfeksi Covid-19 berbeda. Ada yang tanpa gejala, gejala ringan, sedang bahkan berat sampai kritis. 

Berdasarkan gejala yang dialami tindakan yang harus dilakukan berbeda. Apakah cukup isolasi mandiri atau harus ke rumahsakit. Jadi tidak boleh sembarangan untuk tetap isolasi mandiri di rumah. 

Baca Juga: Hati-hati! Jangan konsumsi Ivermectin tanpa pengawasan, ini efek sampingnya

Berikut rincian berdasarkan Kementerian Kesehatan pola perawatan pasien berdasarkan gejala dan obat yang diperlukan. 
Untuk informasi ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU Covid-19 dapat diakses di Aplikasi Siranap http://yankes.kemkes.go.id/app/siranap/

1. Pasien Tanpa Gejala
- Pasien dengan frekuensi napas 12-20 kali per menit dengan saturasi di atas atau sama dengan 95%. 
- Tempat perawatan di rumah atau fasilitas isolasi pemerintah 
- Obat atau suplemen yang diperlukan vitamin C, D dan zinc
- Lama perawatan 10 hari isolasi sejak terkonfirmasi positif

2. Pasien Dengan Gejala Ringan 
- Pasien gejala ringan seperti demam, batuk umumnya batuk kering ringan, kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman (anosmia), kehilangan indra pengecapan (ageusia), mialgia dan nyeri tulang, nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas (radang atau iritasi mata), kemerahan pada kulit/perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi napas 12-20 kali per menit, saturasi lebih atau sama dengan 95% 
- Tempat perawatan isolasi mandiri di rumah bagi yang memenuhi persyaratan
- Obat atau suplemen yang diperlukan adalah oseltamivir atau  favipiravir, azitromisin, vitamin C, D dan Zinc
- Lama perawatan 10 hari isolasi sejak timbul gejala + minimal 3 hari bebas gejala

Baca Juga: Corona menggila, zona merah Covid-19 di Indonesia melesat jadi 60 wilayah per 27 Juni

3. Pasien dengan Gejala Sedang 
- Gejala: demam, batuk umumnya batuk kering ringan, kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman (anosmia), kehilangan indra pengecapan (ageusia), mialgia dan nyeri tulang, nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas (radang atau iritasi mata), kemerahan pada kulit/perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi napas 20-30 kali per menit, saturasi kurang dari 95% 
- Tempat perawatan di RS lapangan, RS Darurat Covid-19, RS Non Rujukan, RS Rujukan 
- Obat atau suplemen : favipiravir, remdesivir 200 mgIV, azitromisin, kortikosteroid, vitamin C, D dan zinc, antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi dokter penanggungjawab, pengobatan komobid bila ada, terapi O2 secara non invasif dengan arus sedang sampai tinggi. 
- Lama perawatan: 10 hari sejak timbul gejala dan minimal 3 hari bebas gejala 

4. Pasien dengan Gejala Berat atau Kritis
- Gejala: demam, batuk umumnya batuk kering ringan, kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman (anosmia), kehilangan indra pengecapan (ageusia), mialgia dan nyeri tulang, nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas (radang atau iritasi mata), kemerahan pada kulit/perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi napas lebih dari 30 kali per menit, saturasi kurang dari 95% 
- Kondisi kritis gagal napas, sepsis, syok sepsis dan multiorgan failure
- Tempat perawatan di HCU/ICU RS Rujukan 
- Obat atau suplemen : favipiravir, remdesivir 200 mgIV, azitromisin, kortikosteroid, vitamin C, D dan zinc, antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi dokter penanggungjawab, pengobatan komobid bila ada, HFNC/Ventilator, terapi tambahan
- Lama perawatan: Sampai dinyatakan sembuh oleh dokter dengan hasil PCR negatif dan klinis membaik. 

Baca Juga: Zona merah Covid-19 per 27 Juni 2021 di Jawa Barat melonjak, ini wilayahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×