kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Cara deteksi batu empedu


Jumat, 13 November 2015 / 20:39 WIB
Cara deteksi batu empedu


Sumber: Tabloid Nova | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Jika diabaikan, batu empedu bisa menganggu kualitas hidup si penderita, rentan infeksi, dan jika radangnya sampai menganggu saluran, bisa fatal akibatnya.

Untuk sebagian orang, sulit rasanya mendeteksi penyakit batu empedu yang dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali kita.

Taufiq, spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi Rumah Sakit Pondok Indah, menjelaskan, ada tidaknya batu empedu dalam kantong empedu biasanya diketahui jika kondisi seseorang bergejala (simptomatik) dan kondisi tidak bergejala.

“Ada orang yang dapat hidup bertahun-tahun dengan batu empedu tetapi tidak terasa sakit. Umumnya, jika batunya tidak diambil tidak apa-apa. Namun, tetap punya potensi berbahaya,” terangnya.

Tubuh dan Mata Kuning

Tapi, ada juga yang bergejala, seperti terasa nyeri di perut, infeksi, atau matanya berwarna kuning.

“Jika sudah di tahap ini maka batunya harus diambil. Jika tidak, batu empedu dapat turun ke saluran empedu dan dapat menyumbat saluran empedu sehingga cairan empedu tidak bisa keluar dan membanjiri daerah liver. Cairan tersebut kemudian diserap darah dan beredar dalam darah, dibawa ke seluruh tubuh, tubuh jadi terlihat kuning. Yang paling mudah dilihat pada sclera matanya,” tambah Taufiq.

Biasanya sakit atau nyeri yang dirasakan ada di perut kanan atas. 

“Memang agak samar dengan penyakit mag yang nyerinya lebih ke perut bagian tengah atau ulu hati. Gejalanya pun sering tumpang tindih," terang Taufik.

Nyeri yang terjadi bisa terus menerus atau hilang timbul (kolikbilier).

“Muncul secara perlahan-lahan sampai mencapai puncaknya, kemudian berkurang secara bertahap. Nyerinya bersifat tajam dan hilang timbul dan bisa berlangsung sampai beberapa jam,” ujar Taufik.

Lokasi nyeri bisa berlainan, tetapi paling banyak dirasakan di perut atas sebelah kanan dan bisa menjalar ke bahu kanan.

“Biasanya jika dengan obat sakit mag atau lambung, nyerinya tidak akan berkurang sedikitpun. Nah, itu bisa membantu dokter untuk mengarahkan apakah sakit yang sebenarnya dialami,” kata Taufik.

Pengobatan

Yang terpenting adalah ketika obat mag tidak mengurangi rasa sakit, harus diperiksa lebih lanjut dengan alat-alat laboratorium atau ultrasound.

“Jika sudah mulai mengganggu, kantong empedunya bengkak, tebal, dan hasil laboratorium juga mengarah ke batu empedu, segera diambil lewat operasi,” ujar Taufik.

Meski banyak metode untuk mengeluarkan batu empedu, namun yang paling populer adalah operasi dengan cara laparoskopi.

Tetapi, sambung Taufiq, kalau batu sudah keluar dari kandung empedu menuju saluran utama empedu dan menyumbat, maka perlu dilakukan pengambilan batu di saluran empedu dengan ERCP (Endoscopic Cholangiopancreatography).

Penyakit batu empedu tidak boleh didiamkan apalagi kalau sudah menganggu.

“Mulai dari menganggu kualitas hidup si penderita, rentan infeksi, dan jika radangnya sampai menganggu saluran lama-lama bisa fatal akibatnya,” tutur Taufiq sambil mengatakan jarang terjadi batu empedu bisa hilang tanpa operasi.

Taufik menyarankan, sebaiknya lakukan pencegahan dengan cara melakukan skrining.

“Kalau di keluarga ada yang bakat punya batu empedu, segara periksakan ke dokter. Kurangi makanan yang berlemak, bukan berarti tidak boleh sama sekali. Untuk lebih waspada, karena batu empedu punya potensi berbahaya,” papar Taufik.

(Noverita K. Waldan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×