Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Membentuk sikap pemberani bisa dilaksanakan sejak anak masih kecil.
Menurut Tabloid Nakita, ada beberapa cara agar anak lebih berani.
Berikut ini cara-caranya yang bersumber dari Parenting.com
1.Jangan pernah tertawakan apa yang ia ungkapkan
Si kecil juga punya sisi serius dan ingin dianggap serius.
Ide atau pemikiran tertentu yang ia sampakian adalah benar-benar hasil yang ia pikirkan.
Jika ditertawakan atau dicemooh, si kecil bisa marah dan punya ketakutan untuk menyampaikan sesuatu.
Orangtua hanya perlu menyiapkan waktu untuk mendengarkannya
2.Perkenalkan situasi yang tidak biasa
Cobalah mengajaknya ke acara orangtua seperti arisan atau acara ulang tahun teman ayah dan bunda.
Ketika mengikuti acara yang diisi oleh banyak orang yang lebih tua, bisa jadi ia akan merasa bingung.
Tapi tenang saja. Situasi yang tidak biasa dihadapi hanya akan terasa membingungkan di awal.
Rasa berani akan muncul pada dirinya untuk membuatnya nyaman di situasi tersebut seperti mencoba berbicara dengan teman-teman orangtua.
3.Rayakan keberhasilan
Hal ini bukan berarti orangtua harus memberinya hadiah setiap apa yang ia lakukan.
Tapi, orangtua bisa membayar hasil kerja kerasnya dengan pujian.
Jika ia melakukan usaha lebih keras lagi seperti berhasil tidak mengompol, orangtua bisa memberinya hadiah.
Hal ini dapat memberikan pemahaman padanya bahwa setiap usaha dan keberaniannya akan membuahkan hasil yang manis.
4.Biarkan ia mengatakan apa yang menjadi kesalahannya
Menghukum menjadi jalan yang diambil sebagian orangtua ketika si kecil melakukan kesalahan.
Orangtua hanya perlu membiarkan ia mengatakan apa yang ia lakukan secara jujur.
Keberanian mengakui kesalahan sangat baik untuknya saat bersosialisasi dengan orang lain.
Ketika ia mengakui kesalahannya, barulah orangtua dapat memberikan hukuman yang wajar.
Hal ini agar ia mengetahui setiap kesalahan akan berakibat pada hukuman.
5.Kegagalan adalah pelajaran berharga
Kegagalan menjadi hal yang sulit diterima oleh si kecil.
Nah, orangtua hanya perlu membiarkan ia mengalami kegagalan.
Misalnya ketika mencoba belajar menulis, biarlah ia merasakan tidak berhasil dalam menulis.
Hal ini akan mengajarkan padanya bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Hal ini akan menjadi cara agar anak lebih berani.
(Niken)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News