Sumber: Badan POM,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menghentikan sementara peredaran jajanan telur cokelat Kinder Joy. Hal ini menyusul penemuan kasus infeksi bakteri Salmonela di luar negeri yang diduga karena jajanan telur cokelat Kinder. Berikut sejumlah ciri-ciri terinfeksi bakteri Salmonella dan cara menanganinya.
Berdasarkan keterangan resmi di Website BPOM, jajanan telur cokelat Kinder telah menyebabkan puluhan anak-anak di Inggris mengalami diare, demam, dan kram perut. Pada 2 April 2022, FSA Inggris menerbitkan peringatan publik terkait penarikan secara sukarela produk cokelat merek Kinder Surprise karena diduga terkontaminasi bakteri Salmonella (non-thypoid)
Selain di Inggris, penghentian penjualan telur cokelat Kinder juga terjadi di negara lain di Eropa. Di Asia, salah satu yang sudah menarik peredaran jajanan telur cokelat Kinder adalah Singapura.
BPOM akan melakukan random sampling dan pengujian di seluruh wilayah Indonesia terhadap produk merek Kinder yang terdaftar. BPOM akan menghentikan peredaran produk merek
Lalu, apa itu bakteri Salmonella? Bagaimana ciri-ciri dan cara mengatasi anak yang terkena infeksi bakteri Salmonella?
Ciri-ciri infeksi Salmonella
Dilansir dari Kompas.com, bakteri Salmonella adalah genus bakteri enterobakteria Gram-negatif berbentuk tongkat yang menyebabkan demam tifoid, demam paratipus, dan keracunan makanan. Berikut beberapa ciri-ciri infeksi dan keracunan bakteri Salmonella yang perlu Anda ketahui:
- Diare lebih dari 3 hari
- Sakit perut
- Kram perut
- Nyeri tekan pada perut
- Demam nyeri otot
- Mual
- Muntah
- Tanda-tanda dehidrasi, seperti urine sedikit atau berwarna gelap, mulut kering, dan energi rendah. Dehidrasi akibat diare merupakan masalah serius, terutama pada anak-anak dan bayi.
Ciri-ciri infeksi Salmonella ini biasanya berlangsung selama empat sampai tujuh hari. Namun, untuk mencegah penyakit serius, pastikan untuk tetap terhidrasi dengan banyak minum bila gejala tadi timbul.
Baca Juga: BPOM Hentikan Sementara Perdagangan Jajanan Telur Cokelat Kinder Joy, Ini Penyebabnya
Bila gejala semakin parah dalam 3 hari, ada baiknya segera konsultasikan ke dokter. Bayi dan orang dewasa di atas 65 tahun, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit yang lebih serius dengan gejala yang lebih berat. Anak yang masih sangat kecil juga bisa mengalami dehidrasi parah hanya dalam satu hari, yang mana bisa menyebabkan kematian.
Diagnosis infeksi Salmonella
Untuk mendiagnosis infeksi Salmonella, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa apakah perut pasien terasa empuk. Dokter mungkin juga mencari ruam dengan bintik-bintik merah muda kecil di kulit pasien. Jika bintik-bintik ini disertai demam tinggi, hal itu bisa mengindikasikan bentuk infeksi Salmonella serius yang disebut demam tifoid.
Selain itu, dokter kemungkinan akan melakukan tes darah atau kultur feses. Tes ini untuk mencari bukti dan sampel sebenarnya dari bakteri Salmonella di tubuh pasien.
Cara mengobati infeksi Salmonella
Pengobatan utama untuk infeksi Salmonella adalah mengganti carian dan elektrolit yang hilang saat pasien mengalami diare. Orang dewasa diharuskan untuk memperbanyak minum air putih.
Sementara itu, penanganan pada pasien anak-anak, dokter umumnya akan menyarankan minuman rehidrasi khusus untuk anak-anak. Selain menambah asupan air, penderita infeksi Salmonella ini juga perlu mengubah pola makan dengan hanya memasukkan makanan yang mudah dicerna.
Contoh pola makanan yang harus dijalankan adalah dengan menerapkan diet BRAT (bananas atau pisang, rice atau nasi, applesauce atau saus apel, dan toast atau roti panggang) adalah pilihan yang bagus. Selain diet BRAT, agar penderita infeksi Salmonella cepat pulih, disarankan juga untuk menghindari produk susu dan banyak istirahat. Ini memungkinkan tubuh untuk melawan infeksi.
Jika mual menghalangi penderita infeksi Salmonella untuk minum cairan, mungkin diperlukan bantuan dokter untuk memasangkan cairan virus (IV). Anak kecil mungkin juga membutuhkan carian infus. Biasanya, antibiotik dan obat untuk menghentikan diare bagi penderita infeksi Salmonella tidak disarankan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memang merekomendasikan penderita infeksi Salmonella yang memiliki beberapa gejala di atas untuk mengonsumsi antibiotik, namun tetap sesuai resep dokter. Artinya, jangan konsumsi antibiotik dan obat-obatan untuk mencoba mengurangi gejala yang dialami tanpa petunjuk dan resep dari dokter. Umumnya, dalam kasus yang parah atau mengancam jiwa, dokter baru mungkin meresepkan antibiotik.
Cara mencegah infeksi bakteri Salmonella
Untuk menghindari terinfeksi bakteri Salmonella, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan. Pertama, pastikan untuk benar-benar mencuci tangan dengan antiseptik setelah melakukan aktivitas yang sangat rentan menjadi sumber penyebaran bakteri Salmonella ini.
Upayakan untuk selalu mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi, mengganti popok, memegang daging mentah atau unggas, membersihkan kotoran hewan peliharaan, menyentuh reptil atau burung. Selanjutnya, penting juga untuk menjaga daging, unggas dan makanan laut mentah terpisah dari bahan makanan lain.
Ketika memasak, gunakan talenan terpisah untuk daging dan sayuran. Selalu jauhkan makanan yang dimasak dari permukaan yang terkontaminasi bahan mentah. Perlu diingat untuk menghindari makan telur mentah, dan mencuci bersih sayuran segar yang akan dijadikan salad - yang akan dimakan mentah tanpa dimasak terlebih dahulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News