Sumber: Nakita,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Bolehkah ASI Campur Sufor - Banyak yang bertanya, bolehkah air susu ibu (ASI) campur susu formula (sufor) dalam satu botol? Lalu, apa penyebab ASI susah keluar?
Pertanyaan "bolehkah ASI campur sufor?" umumnya disampaikan para wanita karier. Bagi ibu bekerja, menyusui bayi seringkali menjadi problem tersendiri.
Kesibukan kadang-kadang juga mendorong keinginan untukmengombinasikan ASI perah dan sufor untuk memenuhi kebutuhan anak.
Mencampur ASI dan susu formula dalam satu botol juga sering menjadi pertimbangan para ibu yang ASI-nya tak cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan si kecil.
Masalahnya, bolehkah ASI campur sufor dalam satu botol?
Dilansir dari Nakita, sepintas tidak akan ada masalah jika ASI campur sufor. Namun ada beberapa hal yang perlu diketahui lebih dulu sebelum mencampur ASI dan sufor dalam satu botol.
Ada tiga alasan mengapa lebih baik memberikan ASI dan susu formula secara terpisah.
Baca Juga: Cara Menenangkan Bayi yang Terus Menangis Selain Memberikan ASI
Pertama, ketika mencampur ASI dan sufor ke dalam satu botol, bisa kehilangan gizi ASI perah ketika si kecil tidak menghabiskan susunya.
Sebagai contoh, jika mencampur 60 ml ASI perah dan 60 ml sufor, dan bayi hanya meminum separuh dari campuran tersebut, maka sisanya akan terbuang untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Padahal, sufor hanya bertahan 2 atau 3 jam setelah dibuat. Sedangkan daya tahan ASI lebih lama. Dengan demikian, ASI yang dicampur sufor akan terbuang sia-sia.
"Banyak ibu yang harus memerah ASI akan memahami perjuangan saat memompa ASI, dan pasti tak ingin kehilangan setetes pun dengan sia-sia," papar Renee Kam, konsultan laktasi dari Australian Breastfeeding Association.
Untuk menghindari hal ini, lebih baik susui bayi dengan seberapa pun banyaknya ASI yang diperah. Jika buah hati masih kurang, baru tambahkan 30 ml atau 60 ml susu formula sesuai kebutuhan anak.
Hal ini disarankan Jan Barger, konsultan laktasi untuk Wheaton Pediatrics.
Kedua, jauh lebih bermanfaat jika memberikan lebih banyak ASI perah untuk bayi sebelum memberikan sufor meskipun diperlukan. Semakin banyak nutrisi, probiotik, dan faktor-faktor antiinfeksi yang diperoleh bayi dari ASI, semakin baik.
Jika kita membandingkan kandungan ASI dan sufor, pasti kita menginginkan si kecil mendapatkan lebih banyak ASI.
Benarkah dengan menambahkan susu formula pada ASI, maka nutrisinya juga akan bertambah?
Ternyata tidak juga. Mencampurkan ASI dengan sufor dengan harapan dapat menambahkan nilai gizi susu tersebut adalah anggapan yang salah.
Mencampur ASI dengan sufor akan mengubah komposisi ASI, dan membuat ginjal bayi bekerja lebih keras karena mikronutrien di dalam sufor akan menjadi jauh lebih pekat.
Penyebab ASI susah keluar
ASI susah keluar sering dikeluhkan ibu menyusui. Itu terutama ibu yang baru pertama kali menyusui.
Dilansir dari Kompas.com, memberikan ASI tidak selamanya mudah. Para ibu sering menemui kendala, seperti puting lecet atau ASI tidak keluar sama sekali.
Dilansir dari Healthline, berikut beberapa penyebab ASI susah keluar yang perlu Anda ketahui:
- Persalinan prematur: bayi yang lahir prematur biasanya tidak langsung menjalani rawat gabung dengan ibu. Sehingga, ibu tidak dapat melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) sesegera mungkin dan mengakibatkan ASI tidak keluar.
- Persalinan caesar: sama seperti persalinan prematur, ibu yang melahirkan dengan operasi caesar tidak bisa langsung rawat gabung dengan bayinya sehingga menunda IMD.
- Teknik menyusui yang tidak tepat: pelekatan yang kurang antara bayi dengan payudara ibu bisa menghambat produksi ASI.
- Stres: momen persalinan hingga kelelahan dapat memicu ibu mengalami stres dan akhirnya menurunkan hormon oksitosin yang berperan penting dalam produksi ASI.
- Komplikasi persalinan: pendarahan postpartum merupakan salah satu komplikasi persalinan yang memicu ASI tidak keluar.
- Obesitas: kelebihan berat badan pada wanita bisa mengurangi kemampun tubuh dalam merespons prolaktin. Padalah, hormon prolaktin merupakan salah satu komponen utama yang menunjang produksi ASI.
- Sindrom polikistik ovarium (PCOS): wanita dengan PCOS cenderung memiliki hormon androgen (hormon pria) yang berlebihan. Kondisi ini bisa memicu haid tidak teratur, infertilitas, hingga produksi ASI terhambat.
- Kista ovarium saat hamil: pertumbuhan kista di ovarium selama kehamilan mengakibatkan kadar testosteron menjadi tinggi sehingga membuat produksi ASI tidak maksimal.
- Efek samping pil KB: pil KB yang diminum pada minggu-minggu awal pasca-persalinan bisa menyebabkan ASI seret bahkan tidak keluar sama sekali.
- Gangguan kelenjar hipofisis: hipofisis bertugas memproduksi dua hormon utama yang menunjang suplai ASI, yaitu oksitosin dan prolaktin. Jika kelenjar ini bermasalah, ASI bisa tidak keluar sama sekali.
- Diabetes gestasional: ini merupakan penyakit diabetes yang menyerang wanita selama masa kehamilan. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak merespons insulin, sehingga produksi ASI tidak lancar.
- Gangguan tiroid: kelenjar tiroid bertanggung jawab dalam memproduksi hormon penunjang ASI, yaitu tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3). Ketika tiroid bermasalah, ASI bisa tidak keluar atau bahkan mengalami hiperlaktasi.
Bagaimana cara mengatasi ASI tidak keluar?
Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut beberapa cara mengatasi ASI tidak keluar yang bisa Anda upayakan:
- Biarkan bayi menyusu sesegera mungkin setelah bayi lahir terutama dalam 1 jam pertama (inisiasi menyusui dini).
- Susui bayi sesering mungkin dengan pelekatan yang benar.
- Perah atau pompa ASI 2-3 jam sekali agar ASI bisa keluar.
- Konsumsi makanan bergizi dan seimbang.
- Minum banyak air putih atau jus buah untuk meningkatkan suplai air dalam tubuh yang mungkin bisa menunjang produksi ASI.
- Tidur cukup untuk mencegah hormon kortisol atau hormon stres yang memicu ASI seret.
- Pijat laktasi untuk mengatasi payudara tersumbat hingga melancarkan ASI.
Apabila setelah melakukan cara di atas, ASI tetap tidak keluar, Anda mungkin mengalami masalah medis seperti masalah pada kelenjar tiroid, diabetes gestasional atau penyakit lain yang memerlukan pengobatan atau perawatan medis. Kunjungi dokter untuk mencari tahu penyebab ASI tidak keluar dan mengetahui perawatan yang tepat.
Itulah penjelasan "bolehkah ASI campur sufor" dan penyebab ASI susah keluar. Utamakan pemberian ASI untuk buah hati Anda sebelum memberikan sufor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News