Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID -Jakarta. Anda berencana mudik Lebaran tahun ini dengan mengendarai sepeda motor atau mobil? Anda perlu waspada dengan microsleep saat berkendara agar terhindar dari kecelakaan.
Ada banyak persiapan yang perlu dilakukan jika memutuskan untuk mengemudi kendaraan pribadi saat mudik.
Tidak hanya kondisi kendaraan seperti mobil atau sepeda motor yang harus prima, kondisi tubuh pengemudi juga harus diperhatikan.
Menurut dosen disaster dan emergency Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Agung Wijaya, masyarakat penting untuk mengenali gangguan saat berkendara.
Baca Juga: Rekrutmen PTT BPJS Kesehatan 2022 Dibuka di Banyak Posisi, Cek Syaratnya Ini
Salah satu gangguan tersebut adalah microsleep yang kerap kali terjadi pada pengendara dan menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan.
Microsleep adalah kondisi kelelahan tubuh yang luar biasa sehingga mengakibatkan seseorang tertidur secara singkat dan tiba-tiba dalam waktu sekian detik.
Kondisi ini bisa berulang kali terjadi meskipun pengendara sudah melakukan istirahat beberapa menit. Hal ini berbeda dengan kondisi tidur pada umumnya.
Ciri-ciri microsleep yang wajib diwaspadai
Kondisi microsleep tentu sangat berbahaya jika terjadi saat seseorang sedang mengendarai kendaraan.
Risiko kecelakaan menanti jika pengemudi mengalami kondisi ini saat mereka sedang mengemudikan mobil atau kendaraan lain di jalan.
Agung menjelaskan jika ada tanda-tanda microsleep yang perlu diketahui oleh masyarakat khususnya yang akan berkendara dengan kendaraan pribadi.
“Microsleep memiliki tanda salah satunya pandangan terlihat kosong saat mengemudi di area yang lengan atau jalan tol , cukup lambat dalam merespon informasi atau komunikasi dengan sekitar, tidak mengingat informasi dan tindakan beberapa menit terakhir, hypnic jerk kondisi tubuh tersentak secara tiba-tiba,”jelasnya seperti dikutip dari situs UM Surabaya.
Selain pandangan kosong dan respon yang lambat, tanda lain dari kondisi ini diantaranya:
- Mata perih
- Kemudi tidak stabil dan berjalan zig-zag atau condong ke satu arah dengan pelan
- Reaksi lambat
- Sulit mengingat
- Mengemudi dengan kecepatan yang berubah-ubah
Banyak yang mengira jika seseorang mengalami microsleep mata akan terpejam, di beberapa kondisi microsleep terjadi bahkan saat mata masih terbuka.
Baca Juga: Daftar 14 Jenis Imunisasi Dasar Lengkap untuk Anak dan Jadwal Pemberiannya
Cara mencegah microsleep saat berkendara
Agung memaparkan jika kondisi microsleep dapat dicegah dengan pola tidur yang bauk serta diimbangi dengan asupan nutrisi. Selain itu, hindari mengemudikan kendaraan saat sedang lelah ataupun sakit.
Riset membuktikan bahwa dengan beristirahat dan tidur selama 10 menit atau lebih, dapat mengurangi risiko kecelakaan yang diakibatkan oleh kelelahan.
Cara lain untuk mencegah kecelakaan akibat microsleep adalah beristirahat selama 3 hingga maksimal 4 jam saat mengemudi.
"Jika merujuk pada Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, disebutkan pada pasal 90 ayat (3) bahwa pengemudi kendaraan bermotor umum wajib istirahat selama setengah jam setelah berkendara selama empat jam berturut – turut,” tambahnya.
Saat Anda mengalami microsleep saat berkendara kala mudik Lebaran, segera menuju rest area atau tempat istirahat.
Beristirahatlah selama 20-30 menit dengan melakukan peregangan (stretching) agar otot tubuh yang kaku kembali rileks.
Langkah ini juga berfungsi untuk memperlancar aliran darah atau oksigen ke seluruh tubuh sehingga kondisi tubuh menjadi lebih segar.
“Apabila merasa sangat lelah dan mengantuk lakukan tidur 1 – 2 jam agar tubuh beristirahat penuh. Hindari juga makan - makanan yang mengandung tinggi karbohidrat dan juga gula. Berkendaralah dengan kondisi yang prima, sehingga tujuan mudik sebenarnya bisa tercapai,” imbau Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News