kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Besok vaksinasi corona dimulai, masih penasaran? Berikut penjelasan dokter ahlinya


Selasa, 12 Januari 2021 / 14:54 WIB
Besok vaksinasi corona dimulai, masih penasaran? Berikut penjelasan dokter ahlinya
ILUSTRASI. A healthcare worker holds a vial of the COVID-19 vaccine at the Centre for Life vaccination hub, amid the coronavirus disease (COVID-19) outbreak, in Newcastle, Britain January 11, 2021. REUTERS/Lee Smith


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia akan resmi memulai program vaksinasi virus corona Covid-19 pada Rabu 13 Januari 2021 esok.

Program vaksinasi virus corona Covid-19 ini akan dimulai dengan penyuntikan perdana kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penyuntikan vaksin virus corona Covid-19 kepada Presiden Joko Widodo ini untuk menunjukkan bahwa vaksin yang akan diberikan secara gratis kepada masyarakat ini aman dan penting bagi kesehatan.

Meskipun program vaksinasi virus corona Covid-19 ini akan dimulai pada Rabu (13/1) esok masih banyak sejumlah pertanyaan di masyarakat, yang perlu mendapatkan penjelasan.

Nah untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai vaksinasi dan vaksin virus corona Covid-19,  Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog Dirga Sakti Rambe menjelaskannya lewat video yang diunggah di akun Youtube Kementerian Kesehatan pada Selasa 12 Januari 2020.

Apa fungsi vaksin dan bagaimana cara kerjanya?

Vaksin membuat tubuh kebal terhadap satu penyakit. Orang yang divaksinasi memiliki kekebalan tanpa sakit terlebih dahulu. Sedangkan orang yang tanpa vaksinasi harus sakit dahulu baru kebal.

Bagaimana cara kerja vaksin?

Saat vaksin di suntikkan kepada tubuh maka tubuh akan mengenali komponen atau virus. Kemudian tubuh merespon dengan membentuk antibodi sebagai pasukan kekebalan untuk melawan virus tersebut.

Dengan demikian setelah vaksinasi, maka tubuh di masa mendatang  sudah memiliki kekebalan. 

"Orang yang telah di vaksinasi memiliki kekebalan saat terpapar virus," katanya.

Banyak vaksin yang tersedia bagaimana memilihnya?

Vaksin bisa apa saja merek dan produsenya. Tapi vaksin tersebut harus mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga bisa dipastikan keamanan dan efektivitasnya.

Namun, pada saat pandemi virus corona Covid-19 seperti sekarang, sebaiknya masyarakat menggunakan vaksin yang sudah tersedia terlebuih dahulu agar kita semua segera terlindungi dari paparan virus corona Covid-19.
 
Apakah vaksin yang berbahan baku dari virus yang dimatikan seperti vaksin corona Covid-19 dari Sinovac memiliki evektifitas rendah?

Setiap jenis vaksin memiliki keunggulan masing-masing. 

Yang pasti, selama vaksin tersebut memiliki efikasi di atas 50% seperti standar yang telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia, World Health Orvanization (WHO) dan mendapatkan izin edar dari BPOM sehingga dapat dipastikan efektivitasnya.

Apakah setelah orang divaksinasi boleh bebas tidak memakai masker?

Ingat meskipun sudah divaksinasi, bukan berarti kita bebas untuk tidak menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.

"Seseorang dinyatakan lengkap divaksinasi apabila kita telah menerima dua kali suntikan vaksin dengan jeda selama 14 hari," kata Dirga.

Setelah itu tubuh kita masih membutuhkan waktu untuk menciptakan kekebalan dari dalam tubuh.

Oleh karena Dirga menyarankan agar tiap orang yang telah menjalani vaksinasi tetap harus menerapkan protokol kesehatan 3M agar perlindungan tetap optimal.

Apakah penyintas Covid-19 perlu divaksinasi?

Adapun bagi orang yang pernah mengalami infeksi virus corona Covid-19 tentu telah memiliki antibodi untuk melawan Covid atau dianggap telah memiliki kekebalan. 

"Karena itulah vaksinasi diprioritaskan bagi orang yang belum pernah terinfeksi virus Covid-19. Vaksinasi juga diutamakan kepada orang yang sehat," katanya. 

Apakah sebelum vaksinasi perlu tes PCR?

"Untuk mengikuti program vaksinasi masyaarakat tidak perlu melakukan tes PCR atau serologi terlebih dahulu," tandas Dirga.

Apa efek samping vaksinasi vaksin virus corona Covid-19?

Efek simpang vaksinasi memang akan menimbulkan efek yang akan dirasakan oleh penerima vaksin. 

Namun efek samping vaksin Covid-19 umumnya bersifat reaksi lokal dan akan hilang dalam waktu singkat.

Efek simpang vaksinasi virus corona covid-19 ini, "Biasanya timbul kemerahan atau rasa nyeri di bekas suntikan atau merasa pusing," terang Dirga.

Tapi efek seperti ini masih wajar karena menjadi tanda bahwa vaksin bekerja, dan ini akan hilang dalam beberapa hari. 

"Perlu di ingat, manfaat vaksin lebih besar dibandingkan dengan efek simpangnya," tandas Dirga.

Berapa lama perlindungan vaksin Covid-19?

Sampai sekarang belum bisa diketahui berapa lama efek perlindungan vaksin terhadap tubuh karena penelitian masih berlangsung. 

Namun diharapkan dengan vaksinasi virus corona Covid-19 ini mampu melindungi masyarakat untuk beberapa saat ke depan. 

Siapa saja yang divaksinasi?

Tiap negara punya prioritas masing-masing dalam menjalankan program vaksinasi virus corona Covid-19. Indonesia punya prioritas vaksinasi kepada warga berumur 18-59 tahun sesuai uji klinis fase 3 yang berlangsung di Indonesia. "Tapi tidak menutup kemungkinan usia lanjut dapat menerima vaksinasi ini, ke depan,"  katanya.

Apakah anak-anak juga akan divaksinasi?

Untuk anak-anak vaksin belum tersedia, sebab perlu penelitian lebih lanjut.

Pada kelompok masyarakat yang cakupan vaksinasi tinggi selain terlindung ia juga menjadi benteng pelindung bagi orang sekitar. 

"Karena itu vaksinasi bukan urusan pribadi tapi tanggungjawab kita bersama," tandas Dirga sambil mengimbau agar masyarakat ikut menyukseskan program vaksinasi virus corona Covid-19.. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×