Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARA. Di tengah pesatnya perkembangan zaman dan teknologi, tradisi dan warisan budaya sering kali terlupakan. Namun, di balik modernisasi, masih ada warisan nenek moyang yang tetap bertahan dan relevan hingga kini. Salah satunya adalah minyak herbal tradisional Minyak Ban Leng.
Pada tahun 2024, mungkin tidak banyak yang mengenal Minyak Ban Leng, terutama di luar Jawa Timur. Minyak herbal tradisional ini lebih dikenal oleh generasi tua di Jawa Timur, karena diproduksi di Surabaya. Minyak Ban Leng telah membantu meredakan berbagai keluhan kesehatan secara alami selama hampir satu abad.
Minyak Ban Leng pertama kali diproduksi oleh Rumah Obat Tjeh She Tong pada tahun 1928 di Sulawesi, didirikan oleh Shi Ka Tjeh sebelum Perang Dunia II. Setelah melalui empat generasi, Rumah Obat Tjeh She Tong kini bernama CV San Sidarta. Minyak ini telah mendapatkan paten merek, Izin Edar dari BPOM, dan sertifikat CPOTB.
Baca Juga: Kinerja SIDO Diprediksi Tumbuh Positif, Simak Sentimen dan Rekomendasi Sahamnya
Sejak awal, Minyak Ban Leng dikenal sebagai minyak herbal serbaguna yang dibuat berdasarkan resep kuno dan bahan tumbuhan alami. Formula dan proses pembuatannya tetap dijaga ketat, memastikan kualitas dan kemurnian yang sama seperti pertama kali dibuat.
Handoko Lie, Direktur CV San Sidarta, menyatakan, minyak Ban Leng adalah bukti bahwa resep tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi masih memberikan manfaat signifikan.
"Produk ini tidak hanya menawarkan manfaat kesehatan tetapi juga mengingatkan kita akan nilai-nilai dan kebijaksanaan leluhur," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (3/6).
Berbeda dengan minyak gosok pada umumnya, Minyak Ban Leng dapat diminum untuk meredakan keluhan seperti batuk, pilek, tenggorokan kering, dan masuk angin. Minyak ini juga efektif dalam meredakan gatal akibat gigitan serangga, wasir, serta berbagai jenis luka dengan cara dioleskan ke kulit.
Baca Juga: Cara Mengatasi Batuk, Coba 7 Obat Batuk Alami Berikut
Namun, modernisasi dan keterbatasan sumber daya membuat Minyak Ban Leng kurang dikenal di luar Jawa Timur. Minyak ini jarang dipromosikan secara luas dan hanya tersedia di beberapa toko obat dan apotek. Oleh karena itu, Minyak Ban Leng semakin sulit ditemukan, terutama di luar Jawa Timur.
Untuk mengatasi tantangan ini, CV San Sidarta mulai mengembangkan kehadiran online pada tahun 2024. Mereka memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan berharap dapat menjangkau lebih banyak konsumen di seluruh Indonesia.
"Kami ingin khasiat Minyak Ban Leng lebih mudah diakses oleh semua orang, terutama generasi muda yang akrab dengan teknologi digital. Media sosial adalah jembatan kami untuk tetap relevan dan terhubung dengan konsumen," ungkap Handoko.
Baca Juga: Cara Mengatasi Sembelit, Coba 8 Obat Alami yang Penting Diketahui Berikut
Inisiatif ini tidak hanya untuk memperluas distribusi tetapi juga membuka peluang kemitraan bagi pemilik toko obat, apotek, dan toko online. Dengan demikian, diharapkan Minyak Ban Leng bisa lebih mudah ditemukan dan dinikmati manfaatnya oleh masyarakat luas. Ikuti akun media sosial CV San Sidarta untuk informasi lebih lanjut dan update terbaru!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News