kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,75   -7,60   -0.82%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berhenti Bertahap Merokok dengan Tembakau Rendah Resiko


Minggu, 31 Juli 2022 / 21:23 WIB
Berhenti Bertahap Merokok dengan Tembakau Rendah Resiko
ILUSTRASI. Merokok


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk tembakau alternatif yang merupakan produk penghantar nikotin yang terlahir dari hasil inovasi dan kajian ilmiah, dinilai dapat menjadi pilihan bagi perokok dewasa yang merasa kesulitan untuk berhenti dari kebiasaannya.

Namun, memang produk ini tidak bebas risiko sepenuhnya, sehingga pilihan yang terbaik adalah berhenti merokok total.

Kepala Pusat Unggulan Iptek Inovasi Pelayanan Kefarmasian dari Universitas Padjadjaran Neily Zakiah menjelaskan, salah satu alasan sulitnya perokok untuk berhenti secara langsung karena ketergantungannya akan asupan nikotin. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya secara bertahap untuk berhenti dari kebiasaan merokok.

Berdasarkan hasil kajian ilmiah, produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok, sehingga produk ini dapat dijadikan opsi untuk menghantarkan nikotin bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari rokok.

Baca Juga: Asosiasi Produk Tembakau Alternatif Teken Pakta Integritas, Ini 3 Poin Komitmennya

“Terkadang, jika proses berhenti merokok tidak dilakukan secara bertahap, maka gejala withdrawal yang bisa membuat kurang nyaman secara fisik dan psikologis dapat terjadi, sehingga meningkatkan kemungkinan orang tersebut untuk kembali merokok atau yang disebut dengan relapse,” kata Nelly seperti dikutip, Sabtu (30/7).

Menurut Neily, saat ini ada sejumlah pilihan intervensi yang bisa dimanfaatkan perokok dewasa, seperti melakukan konseling dengan pihak kompeten semisal dokter, psikolog klinis, apoteker, dan lain-lain.

Ada juga alternatif lain dengan menggunakan produk terapi pengganti nikotin atau nicotine replacement therapy (NRT) seperti tablet hisap, permen karet, dan semprotan hidung.

“Konsep NRT adalah menyediakan nikotin dengan dosis rendah melalui produk-produk tersebut untuk melemahkan gejala withdrawal nikotin dari rokok secara bertahap,” jelasnya.

Selain NRT, saat ini berbagai pihak juga tengah mengevaluasi pemanfaatan produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin.

“Hasil studi systematic review kami yang terbaru menunjukkan bahwa berbagai produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin memiliki potensi untuk membantu upaya pengurangan pada perokok aktif dewasa dengan berbagai tingkat efektivitas dan risiko yang berbeda-beda pula,” kata Neily.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Neily meneruskan produk tembakau alternatif berpotensi untuk mengurangi gejala withdrawal pada perokok dewasa. Dari segi keamanan jangka pendek, produk-produk tersebut pada umumnya bisa ditoleransi tubuh dengan baik. Efek sampingnya pun minim bila dibandingkan dengan rokok.

“Karena karakteristik produk-produk tersebut sangat bervariasi, informasi yang detail dan tepat juga harus disampaikan secara menyeluruh untuk mencegah misinformasi,” kata dia.

Baca Juga: Ada 10 Perusahaan Rokok Elektrik Asing Tertarik Benamkan Investasi di Indonesia

Kendati demikian, produk-produk tersebut tidak sepenuhnya bebas risiko kesehatan. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan studi yang lebih mumpuni. Neily berharap agar pemerintah bisa turut serta pada upaya pengurangan bahaya tembakau.

Salah satunya adalah dengan menyediakan informasi yang komprehensif dan berimbang mengenai manfaat dari produk-produk tembakau alternatif yang pada akhirnya dapat menjadi basis peraturan yang tepat sasaran.

 “Pemerintah juga perlu membuat regulasi yang sesuai dengan berbasis bukti penelitian sehingga upaya pengurangan bahaya merokok bisa tepat sasaran,” tutup Neily.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×