kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berapa lama kekebalan terhadap virus corona? Ini jawaban dari penelitian terbaru


Sabtu, 05 Juni 2021 / 07:01 WIB
Berapa lama kekebalan terhadap virus corona? Ini jawaban dari penelitian terbaru
ILUSTRASI. Berapa lama kekebalan terhadap virus corona? Ini jawaban dari penelitian terbaru


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Setelah terinfeksi virus corona, seseorang memiliki kekebalan tubuhatau antibodi terhadap Covid-19. Selain itu, kekebalan atau antibodi terhadap Covid-19 juga bisa terbentuk dengan bantuan vaksin atau imunisasi. Namun, berapa lama kekebalan terhadap virus corona penyebab Covid-19 bisa bertahan?

Menurut dua studi terbaru, kekebalan tubuh atau antibody terhadap virus corona bertahan setidaknya satu tahun, bahkan lebih lama, dan meningkat seiring waktu terutama setelah vaksinasi.

Melansir The Irish Time, temuan ini dapat membantu menghilangkan ketakutan terkait perlindungan vaksin Covid-19 terhadap virus akan berumur pendek. Penelitian menunjukkan bahwa mayoritas orang yang telah pulih dari Covid-19, kemudian diimunisasi tak memerlukan suntikan penguat untuk memiliki kekebalan atau antibodi yang kuat.

Namun orang yang divaksinasi yang tak pernah terinfeksi sebelumnya, kemungkinan besar membutuhkan suntikan penguat, begitu pula orang yang terinfeksi tapi tak menghasilkan tanggapan kekebalan atau antibodi Covid-19 yang kuat.

Dituliskan The New York Times, kedua laporan ini mengamati orang-orang yang terpapar virus corona sekitar setahun sebelumnya.

Baca juga: Sudah 2 miliar vaksin disuntikkan, butuh 9 bulan lagi untuk capai herd immunity

Memori imunologis

Menurut salah satu penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature, kebanyakan orang yang terinfeksi virus sekitar setahun sebelumnya, memiliki memori imunologis penyakit di sumsum tulangnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka masih dapat memproduksi antibodi Covid-19.

Studi lain, yang diunggah di BioRxiv, sebuah situs untuk penelitian biologi, menemukan bahwa yang disebut sel B memori terus berkembang dan menguat setidaknya selama 12 bulan setelah infeksi awal. “Makalah ini konsisten dengan literatur yang berkembang, menunjukkan bahwa kekebalan yang ditimbulkan oleh infeksi dan vaksinasi untuk SARS-CoV-2 tampaknya berumur panjang,” kata Scott Hensley, ahli imunologi di University of Pennsylvania yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Studi tersebut dapat meredakan kekhawatiran bahwa kekebalan atau antibodi Covid-19 terhadap virus bersifat sementara, seperti halnya dengan virus corona yang menyebabkan flu biasa. Tetapi, ujar Hensley, virus-virus ini berubah secara signifikan setiap beberapa tahun. “Alasan kita terinfeksi virus corona biasa secara berulang-ulang sepanjang hidup mungkin lebih berkaitan dengan variasi virus ini daripada kekebalan,” tutur dia.

Itulah masa berlaku kekebalan atau antibodi Covid-19 terhadap virus corona. Selain adanya kekebalan atau antibodi Covid-19, menjalankan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker bisa mencegah penularan virus corona.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kekebalan terhadap Covid-19 Disebutkan Bertahan Bertahun-tahun, Benarkah?", .

Penulis : Mela Arnani
Editor : Sari Hardiyanto

Selanjutnya: Penyandang disabilitas mulai mendapatkan vaksinasi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×