kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Benarkah iklan TV membuat anak gemuk?


Senin, 02 November 2015 / 18:08 WIB
Benarkah iklan TV membuat anak gemuk?


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Iklan televisi yang menayangkan makanan cepat saji untuk anak-anak (kids meals) dan berhadiah mainan, diyakini menjadi pendorong seorang anak meminta orang tuanya untuk makan di restoran tersebut. Semakin sering anak menonton iklan tersebut, semakin sering keluarga tersebut mengunjungi restoran cepat saji.

Dari hasil survei Geisel School of Medicine di Dartmouth, ada 37% orang tua mengaku lebih sering mengunjungi restoran cepat saji. 

Sedangkan anak-anak yang meminta orang tuanya mengunjungi restoran cepat saji mencapai 54%. Dari 29% anak yang mengoleksi mainan dari restoran cepat saji mengaku kunjungan tersebut berdasarkan permintaannya.  

Meski hanya berdasarkan 100 orang responden, survei ini menunjukkan, semakin sering anak menonton iklan televisi terutama yang melibatkan mainan, semakin besar kemungkinan keluarga itu mengunjungi restoran cepat saji tersebut. 

Menurut American Psychological Association tentang Dampak Pemasaran dan Obesitas Anak, anak-anak lebih mudah mengingat isi iklan yang pernah dilihatnya. Produk yang diiklankan tersebut akan mempengaruhi permintaan anak dan selanjutnya mempengaruhi keputusan belanja orang tua. 

"Saran terbaik untuk orang tua adalah mengalihkan tontonan anak ke program bebas iklan untuk menghindari anak menonton iklan makanan cepat saji," kata Dr Jennifer A Emond dari Geisel, ditulis dalam Journal of Pediatrics berjudul Kids Meals, Mainan, dan Iklan TV: tiga ancaman atas Kesehatan Anak, akhir Oktober lalu. 

Meski hanya dilakukan atas 100 orang, survei Geisel ini memperkuat langkah regulator pengawas iklan di AS yang pada awal tahun ini menegor McDonalds lantaran gencar-gencaran beriklan Happy Meal berhadiah mainan Teenie Beanie Baby Boo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×