kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Banyak duduk belum tentu bahayakan kesehatan


Kamis, 15 Oktober 2015 / 19:15 WIB
Banyak duduk belum tentu bahayakan kesehatan


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Begitu banyak penelitian yang menemukan kaitan antara sering duduk dengan masalah kesehatan.

Salah satunya, penelitian yang pernah dilakukan para ilmuwan di Kansas State University.

Dikutip dari MSN.com, penelitian itu menyebut pria yang duduk lebih dari 4 jam perhari, berisiko tinggi mengalami penyakit hipertensi, gangguan jantung, diabetes, bahkan kanker yang berakhir dengan kematian dini.

Namun nyatanya, pekerjaan kerap membuat kaum urban duduk hingga 7 jam lamanya, bahkan bisa lebih bagi mereka yang memutuskan untuk lembur.

Pertanyaannya, apakah sebagian besar kaum urban berisiko terkena penyakit berbahaya?

Belum tentu, sebab sebuah studi yang dilakukan di Inggris menemukan fakta lain.

Bahwa duduk terlalu lama di meja kerja, di depan komputer, bahkan di depan televisi bisa menjadi tidak berbahaya selama seseorang tersebut rutin untuk berolahraga, setidaknya selama 1 jam, tiga kali dalam seminggu.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Exeter University College London tersebut melibatkan 5.000 koresponden selama 16 tahun.

Hasil dari temuan mereka juga telah diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology.

Melvyn Hillsdon, salah satu peneliti dari departemen Sport and Health menambahkan, “banyak nasihat yang menyarankan untuk mengubah posisi, dari duduk, lalu berdiri, padahal itu tak menimbulkan manfaat yang berarti bagi kesehatan. Duduk dan berdiri memiliki efek yang sama saja. Hanya saja, duduk juga butuh istirahat untuk melemaskan otot, Anda bisa mengerjakan beberapa tugas dengan berdiri, seperti membuat kopi, ngobrol dengan rekan kerja, atau bahkan saat menulis email di ponsel.”

Dengan kata lain, penelitian ini menekankan, kaum urban sebisa mungkin menyeimbangkan antara kebutuhan untuk bekerja dengan olahraga bila menginginkan hidup yang lebih sehat.

(Bestari Kumala Dewi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler

[X]
×