Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam upaya menekan penyebaran virus Covid-19 sekaligus menanggulangi pandemi, pemerintah telah menggalakkan vaksinasi. Belum lama ini, Indonesia telah memulai vaksinasi Covid-19, Presiden Joko Widodo pun menjadi orang pertama yang menerima vaksin virus corona.
Sejumlah pelaku industri pun menyambut baik langkah tersebut. Salah satunya Sekretaris Perusahaan PT Bank Bukopin Tbk Meliawati yang menilai dengan dimulainya vaksinasi, akan menambah kepercayaan diri masyarakat dan juga dari negara lain.
Dia pun menambahkan, langkah Pemerintah yang bergerak cepat dalam pengadaan vaksin ini patut diapresiasi. Pasalnya, di situasi seperti sekarang tentu solusi paling ditunggu adalah vaksin.
Baca Juga: KPK sebut pengadaan vaksin corona dari Sinovac sudah sesuai rekomendasi
Apalagi menurut Satgas Covid-19 vaksinasi memiliki empat manfaat penting. Pertama, menyelawatkan jiwa, melindungi diri, keluarga dan masyarakat dari berbagai penyakit.
Kemudian, berdasarkan data World Health Organization ada 2-3 juta jiwa terselamatkan di seluruh dunia tiap tahunnya karena vaksin. Ketiga, vaksin juga dapat membentuk kekebalan tubuh untuk melawan suatu penyakit dengan lebih cepat dan ampuh. Dan tentunya yang terakhir, vaksin bakal memberi perlindungan bagi orang yang tidak dapat divaksin.
Lebih lanjut, Meliawati juga menambahkan sebagai warga negara sudah selayaknya mengikuti anjuran dari Pemerintah untuk menerima vaksin. Apalagi, sesuai dengan pemberitaan dan pengumuman yang telah diedarkan vaksin yang dipakai untuk fase pertama keluaran Sinovac ini sudah melalui uji klinis.
Bukan cuma itu pada Senin (11/1) lalu, BPOM juga sudah resmi memberikan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin Sinovac. EUA diberikan setelah melakukan penelitian terhadap data yang diterima oleh BPOM terkait dengan uji klinis tahap ketiga di Bandung, Turki, dan Brasil.
Dalam memberikan EUA, BPOM menyebut telah melihat data yang berkaitan baik pada aspek keamanan dan efektifitas. Data efikasi virus Sinovac telah memenuhi ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 50%. Sebelumnya Turki dan Brasil telah menyampaikan hasil efikasi yakni 91,25% di Turki dan 78% di Brasil. Sementara hasil uji klinis tahap ketiga di Bandung sebesar 65,3%.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi ajukan anggaran bayar impor vaksin corona Sinovac Rp 20,9 triliun
Tidak sampai di situ, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah secara resmi mengeluarkan fatwa kehalalan vaksin virus corona (Covid-19) produksi Sinovac. Hal tersebut tertulis dalam Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2021. Penerbitan fatwa tersebut telah mempertimbangkan proses hasil audit LPPOM MUI.
"Sebagai warga negara dan seorang muslim, Insya Allah vaksinasi ini adalah bagian dari ikhtiar/usaha kita buat menjaga kesehatan dan mengurangi risiko penyebaran virus," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (14/1).
Kemudian, Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) Daniel Budirahayu mengatakan vaksinasi Covid-19 yang dimulai ini tentu akan memberikan kepercayaan baru bagi masyarakat.
Sekaligus membuat masyarakat akan pentingnya menghambat penyebaran virus. "Menurut saya baik, karena paling tidak sudah ada vaksin yang bisa mencegah penyabaran virus Covid-19," ujarnya. Dari sisi ekonomi pun akan lebih terang dengan kehadiran Covid-19. Meskipun saat ini masih melemah, vaksin bisa memberikan kepastian bagi industri.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: UPDATE Corona Indonesia, Kamis (14/1): Rekor bertambah 11.557 kasus baru, ingat 3 M
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News