kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -33.000   -1,68%
  • USD/IDR 16.604   6,00   0,04%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Bahaya lari pakai jaket di siang hari


Rabu, 05 Agustus 2015 / 14:55 WIB
Bahaya lari pakai jaket di siang hari


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Pernah melihat orang berlari di siang hari dengan memakai jaket? Entah apa tujuannya, tetapi berlari menggunakan jaket pada cuaca panas sama sekali tidak ada gunanya. Tindakan salah kaprah tersebut justru bisa berakibat fatal bagi tubuh.

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Zaini Siregar dari Royal Sport Medicine Center Jakarta mengungkapkan, lari memakai jaket bisa membuat tubuh dehidrasi karena terlalu banyak cairan yang dikeluarkan.

Setelah itu, suhu tubuh bisa menjadi sangat tinggi hingga akhirnya menyebabkan heat stroke jika tidak segera mengonsumsi cairan.

"Saat kita lari, suhu tubuh itu tinggi. Tetapi Tuhan menciptakan keringat supaya suhu tubuh enggak terlalu panas. Jadi keringat itu dikeluarkan untuk mendinginkan suhu tubuh. Kalau sudah dehidrasi, tidak ada cairan, suhu tubuh kita akan terlalu tinggi, lebih dari 40 derajat celcius, bisa heat stroke," terang Zaini di Jakarta, Senin (3/8/2015).

Saat suhu tubuh tinggi, pemakaian jaket juga hanya memperparah kondisi tubuh. Gejala heat stroke di antaranya pandangan mulai berkunang-kunang, wajah pucat, tangan dingin, hingga tak sadarkan diri.

Ketika tubuh kekurangan cairan, darah akan menjadi kental sehingga aliran darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu, termasuk ke jantung hingga otak. Heat stroke biasanya terjadi pada pelari jarak jauh.

Menurut Zaini, orang yang berlari memakai jaket sering kali bertujuan untuk menurunkan berat badan lebih cepat. Memang hal itu akan terjadi, tetapi hanya sesaat. Sebab, berat badan berkurang karena banyaknya cairan yang keluar dari tubuh.

"Misalnya kita lari atau olahraga apapun pakai jaket, itu yang banyak keluar airnya. Saat kita timbang, berat badan memang turun, tapi setelah itu kita minum, berat badan ya nambah lagi. Jadi enggak ada gunanya," jelas Zaini.

Penurunan berat badan memang bisa terjadi karena terjadi pembakaran lemak saat berlari, bukan karena memakai jaket.

Untuk itu, Zaini menyarankan agar berlari menggunakan pakaian yang nyaman, tidak terlalu tebal, dan menyerap keringat.

Selain itu, sangat penting untuk minum air putih maupun minuman isotonik, dan minuman olahraga untuk menghindari dehidrasi saat berlari. (Dian Maharani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×