kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bagaimana mengelola sampah dan limbah medis pasien Covid-19 yang sedang isoman?


Jumat, 06 Agustus 2021 / 04:00 WIB
Bagaimana mengelola sampah dan limbah medis pasien Covid-19 yang sedang isoman?


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isolasi mandiri (isoman) dianjurkan bagi penderita covid-19 dengan gejala ringan. Nah, saat melakukan isoman, pasien dituntut harus serba mandiri, termasuk dalam pengelolaan sampah.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, meskipun tidak secara spesifik memisahkan limbah medis dan non-medis, tetapi keluarganya memisahkan limbah sampah dengan orang lain yang berada dalam satu rumah.

“Sebelum dibuang pun, kami membungkus dobel limbah sampah kami. Sebagai catatan limbah sampah medis kami hanyalah masker saja,” terang Rendy kepada Kontan.co.id, Kamis (5/8).

Sementara itu, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto bercerita, lingkungan tempat tinggalnya pernah masuk dalam zona merah. Kebetulan, sebagai ketua RT, Ramdhan menganjurkan kepada warga di lingkungan klasternya untuk bisa mengolah sampah medis.

Baca Juga: Biar cepat sembuh, ini makanan yang perlu dikonsumsi dan dihindari pasien Covid

Dia menginstruksikan untuk memisahkan antara sampah rumah tangga dengan sampah medis. “Kebetulan saya tinggal di lingkungan yang cukup sadar dan mewaspadai akan sampah, khususnya sampah medis,” terang Ramdhan.

Sampah medis yang telah dipisahkan, ditempatkan di dalam plastik khusus dan diikat dengan kencang. Sebelum dibuang ke luar, sampah ini disemprot disenfektan.

Di tempatnya tinggal, sampah diaambil rutin  dua hari sekali. “Saya bagikan juga desinfektan untuk seluruh warga yang terkena Covid-19, untuk menangani sampah-sampah medis itu,” ujar dia.

Selain pengelolaan limbah medis, kebersihan lingkungan juga perlu diperhatikan oleh pasien Covid-19. Rendy mengatakan, selama melakukan isoman, keluarganya menjaga kebersihan tempat tingga dengan cara pada umumnya. Namun, setelah selesai melakukan isoman, dia melakukan disinfektan penuh di seluruh rumah. 

Harapannya dengan cara ini, rumah bisa kembali steril. “Cairan desinfektan kami dapatkan melalui toko e-commerce,” kata Rendy.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Baca Juga: Per 1 Agustus, hampir separuh kabupaten/kota di Indonesia zona merah Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×