kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Badan Greges, Waspada Mungkin Gejala Covid-19 Omicron


Kamis, 24 Februari 2022 / 09:08 WIB
Badan Greges, Waspada Mungkin Gejala Covid-19 Omicron
ILUSTRASI. Badan Greges, Waspada Mungkin Gejala Covid-19 Omicron


Sumber: covid19.go.id,Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak orang merasa mengalami badan "greges" belakangan ini. Kementerian Kesehatan mengingatkan, badan "greges" adalah gejala atau tanda-tanda positif Covid-19 Omicron.

Badan "greges" adalah ungkapan yang sering diucapkan masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya yang sedang mengalami kondisi tidak enak badan akibat demam, flu, sakit kepala, radang tenggorokan dan masuk angin.

Di tengah tingginya kasus Covid-19 akibat Omicron, banyak orang yang mengeluhkan badan "greges". Mereka umumnya mengeluhkan suhu tubuh naik, flu, sakit kepala, tenggorokan mengering.

Apakah badan greges ini adalah gejala Covid-19 Omicron?

Dilansir dari Kompas.com Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi menilai, apa yang banyak dikeluhkan masyarakat mengenai gejala ‘greges-greges’ di mana termasuk demam, batuk-pilek, sakit tenggorokan maka perlu mewaspadai adanya virus corona varian Omicron.

“Mungkin karena memang penularan Covid-19 dengan varian Omicron, banyak yang gejalanya seperti flu ringan,” ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

Kemenkes menyarankan agar masyarakat yang mengalami gejala-gejala badan greges tersebut untuk melakukan pemeriksaan swab. “Sebaiknya langsung swab karena deteksi dini lebih baik karena bisa menghindari gejala berat dan tidak berpotensi menularkan kepada orang,” kata Nadia.

Baca Juga: Kasus Covid-19 23 Februari 2022 Naik Lagi, Kini Ada Omicron Siluman, Apa Gejalanya?

Hal senada juga diungkapkan oleh Dekan Fakultas Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam. “Memang cuaca tidak bersahabat, tapi tetap harus dicurigai adanya paparan virus SARS-CoV-2,” ujarnya terpisah kepada Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

Pihaknya menilai greges-greges, seperti yang ramai di media sosial bisa menjadi gejala varian Omicron. Sehingga menurutnya perlu melakukan pemeriksaan swab antigen.

Selain itu, untuk mencegah penularan, orang yang mengalami badan greges lebih baik isolasi mandiri. Dengan demikian, tidak terjadi penularan ke orang lain.

Kasus Covid-19 di Indonesia yang diakibatkan varian Omicron kembali tinggi pada 23 Februari 2022. Kasus Covid-19 akibat varian Omicron di Indonesia sempat melandai hingga 22 Februari 2022. Namun, lonjakan kasus Covid-19 kembali terjadi pada 23 Februari 2022.

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada tambahan 61.488 kasus baru infeksi virus corona hingga Rabu 23 Februari 2022. Dengan demikian total kasus Covid-19 per 23 Februari 2022 sebanyak 5.350.902 sejak pengumuman pandemi corona pada Maret 2022.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Covid-19 hingga 23 Februari 2022 bertambah 39.170 orang sehingga menjadi sebanyak 4.632.355 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat kasus Covid-19 hingga 23 Februari 2022 di Indonesia bertambah 227 orang menjadi sebanyak 147.025 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia hingga 23 Februari 2022 mencapai 571.522 kasus, bertambah 22.091 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Penambahan kasus Covid-19 23 Februari 2022 lebih banyak dibandingkan sehari sebelumnya. Pada 22 Februari 2022 terdapat 57.491 kasus baru positif Covid-19 di Indonesia.

Jadi, apakah Anda mengalami badan greges? Segera swab dan lakukan isolasi mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×