kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.936.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.428   -4,00   -0,02%
  • IDX 6.918   -50,40   -0,72%
  • KOMPAS100 1.000   -11,46   -1,13%
  • LQ45 766   -8,77   -1,13%
  • ISSI 226   -1,43   -0,63%
  • IDX30 398   -3,81   -0,95%
  • IDXHIDIV20 467   -4,90   -1,04%
  • IDX80 112   -1,35   -1,19%
  • IDXV30 116   -0,91   -0,78%
  • IDXQ30 129   -1,13   -0,87%

Ayah, senjata rahasia menidurkan bayi


Senin, 29 Februari 2016 / 16:35 WIB
Ayah, senjata rahasia menidurkan bayi


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Bayi membutuhkan banyak tidur dan berkualitas. Namun, terkadang tak mudah menidurkan bayi.

Menurut Foxnews.com, Marc Weissbluth, penulis buku Healthy Sleep Habits, Happy Child mengatakan, anak yang kurang tidur bisa mengalami masalah kognitif, emosional, dan perilaku.

Dampaknya tak hanya pada kesehatan anak, tapi juga ayah dan ibu. Karena, orangtua biasanya ikut kelelahan dan kurang tidur.

Mengutip tiga studi oleh Harriet Hiscock, Weissbluth mengatakan, pola tidur yang sehat pada anak dapat mencegah depresi pada ibu. Melihat risiko kesehatan tersebut, Weissbluth memberikan beberapa masukan untuk membantu bayi memiliki tidur yang berkualitas.

Menurut Weissbluth, senjata rahasia untuk membantu bayi tertidur ternyata ada pada ayah. "Ayah dapat menyanyikan lagu-lagu, lagu nina-bobok, melakukan pijat pada bayi. Ayah bisa melakukan segala hal yang juga seorang ibu dapat lakukan, kecuali menyusui," kata Weissbluth.

Weissbluth menambahkan, anak-anak akan tidur lebih baik ketika ayahnya terlibat untuk mengantar tidur.

Wissbluth juga menyarankan orangtua sebaiknya meletakkan bayi mereka untuk tidur saat bayi mengantuk. Setelah bayi tertidur, orang juga ikut tidur agar tidak kelelahan dan tetap sehat untuk menjaga bayi di hari berikutnya. Selain itu, hindari adanya televisi (TV) di dalam kamar tidur.

Menurut Weissbluth, TV di kamar tidur bisa menjadi faktor penyebab anak kurang tidur. Akibatnya, tumbuh kembang anak bisa terganggu jika ada TV di kamar mereka.

"Jika Anda benar-benar ingin menghentikan masalah tidur, bawalah TV keluar dari kamar tidur anak-anak," kata Weissbluth.

(Dian Maharani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×