kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.244   -73,00   -0,45%
  • IDX 6.845   12,83   0,19%
  • KOMPAS100 990   1,44   0,15%
  • LQ45 761   0,34   0,05%
  • ISSI 223   0,54   0,24%
  • IDX30 392   -0,09   -0,02%
  • IDXHIDIV20 456   0,23   0,05%
  • IDX80 111   0,20   0,18%
  • IDXV30 112   -0,10   -0,09%
  • IDXQ30 127   0,17   0,13%

Awas, taman bermain bisa bikin anak trauma


Sabtu, 07 Mei 2016 / 11:21 WIB
Awas, taman bermain bisa bikin anak trauma


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Taman bermain, tempat rekreasi murah tapi menyenangkan bagi anak. Namun, Parents.com melansir sebuah studi di Amerika justru menyatatakan taman bermain bisa berefek negatif bagi tumbuh kembang anak.

Survei yang dilakukan oleh American of Pediatrics yang dilakukan pada Juni 2016 mengatakan terdapat banyak faktor yang menyebabkan taman bermain dapat menjadi penyebab trauma pada anak. Menurut para peneliti, anak yang dirawat di UGD karena cedera otak yang menyebabkan trauma saat berada di taman bermain meningkat dari tahun 2005 hingga 2013.

Setiap tahunnya rata-rata 21.000 anak di bawah usia 14 tahun cedera otak karena mainan ayunan dan jungkat jungkit. Menurut para peneliti, hal ini terjadi karena orangtua tidak merasa bahwa taman bermain adalah tempat yang bisa membuat anak celaka. Sehingga orangtua cenderung tidak menjaga anak ketika bermain.

Para peneliti mengungkapkan cedera banyak dialami anak usia 5 hingga 9 tahun. Hal ini disebabkan sistem koordinasi anak yang belum sempurna sehingga mereka mudah tidak seimbang dan jatuh.

Selain itu, mereka juga belum memahami apakah yang mereka lakukan berbahaya atau tidak. Rasa penasaran yang tinggi membuat mereka tidak memedulikan keselamatan. Dalam hal ini, orangtua yang harus berperan.

Mainan seperti monkey bar dan ayunan menjadi mainan yang paling sering membuat cedera. Menurut peneliti Jeneita Bell, seorang dokter di Centerf of Disease Condition mengatakan masih banyak faktor yang memengaruhi jumlah trauma ini. “Usia anak yang terlalu dini sangat memungkinkan terjadi trauma bagi anak. Hal ini tentu berbahaya bagi anak yang terlalu muda,” ujarnya.

Orangtua perlu banyak memerhatikan hal ini sebab penyebab trauma pada anak ini ada di sekitar kita. Pastikan peralatan bermain aman dan memiliki bahan lembut sebagai alasnya.

Bacalah tanda-tanda dan aturan bermain sebab tidak seluruh permainan cocok dengan usia si kecil.Pastikan ada pagar dalam kondisi baik yang menjaga anak jatuh.

(Niken/Tabloid Nakita) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×