kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Awas, stres juga memicu jantungan


Senin, 23 Januari 2017 / 10:08 WIB
Awas, stres juga memicu jantungan


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Masalah fisik tak melulu berasal dari kuman, virus, atau gaya hidup yang salah. Beban pikiran atau stres juga dapat membuat tubuh kena gangguan, termasuk menyebabkan penyakit jantung.

Dilansir dari Menshealth.com, baru-baru ini para peneliti dari Harvard Medical School menemukan penjelasan ilmiah mengenai bagaimana stres bisa menyebabkan masalah pada jantung. Penelitian ini melibatkan 300 orang dan dipantau selama empat tahun.

Para peneliti itu memantau kegiatan yang terjadi pada amygdala, sebuah bagian pada otak yang berkaitan dengan stres, sumsum tulang belakang, dan peradangan dalam pembuluh darah.

Dari situ ditemukan bahwa makin aktif amygdala, makin besar risiko seseorang terkena masalah jantung. “Makin tinggi tingkat stres seseorang, amygdala akan semakin aktif,” ujar Ahmed Tawakol, M.D, ketua tim peneliti ini.

Kondisi ini menciptakan efek domino. Ketika amygdala aktif akibat stres, sumsum tulang belakang akan mengeluarkan zat imun untuk melawan stres tersebut. Tapi meningkatnya produksi zat imun tersebut membuat peradangan. Kondisi ini bisa merusak pembuluh darah dan menyebabkan masalah pada jantung.

Peradangan membuat dinding pembuluh darah menipis. Akibatnya pembuluh darah jadi mudah pecah.

Sebetulnya, tubuh merespon kondisi ini dengan menciptakan bekuan untuk mencegah pembuluh darah pecah. Tapi respon tubuh ini justru berdampak pada urusan jantung.

“Penting dicatat bahwa penelitian ini hanya menunjukkan kaitan antara satu hal dan lainnya, bukan menyebut secara pasti kalau stress menyebabkan amygdala aktif lalu menyebabkan masalah jantung,” ujar Tawakol.

Tapi, lanjut Tawakol, ini merupakan petunjuk yang sangat kuat. Jadi, ada baiknya seseorang mulai menangani stres sebelum berubah menjadi penyakit.

(Michael Metekohy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×