Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali penyakit terkait sakit perut saat batuk yang perlu diwaspadi. Batuk menjadi mekanisme pertahanan tubuh yang berfungsi untuk membersihkan saluran napas dari benda asing, lendir, atau lendir yang terkumpul di dalam saluran napas.
Ketika saluran napas teriritasi oleh benda asing atau zat iritan seperti asap rokok, debu, atau polusi udara, sistem kekebalan tubuh akan merespons dengan mengeluarkan lendir untuk melindungi jalan napas.
Kondisi perut sakit saat batuk dapat merujuk pada rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan di area perut saat seseorang batuk.
Rasa sakit ini mungkin dirasakan di berbagai bagian perut, seperti perut bagian atas, bawah, atau di sekitar pusar.
Baca Juga: Ini 7 Daftar Buah yang Aman Bagi Penderita Sakit Tipes, Cek Selengkapnya
Kondisi ini dapat terjadi karena adanya tekanan yang dihasilkan dari batuk yang kuat dan berulang-ulang.
Tekanan ini dapat mempengaruhi organ-organ dalam perut, seperti otot perut, diafragma, dan bahkan organ seperti lambung dan usus.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan perut sakit saat batuk antara lain adalah batuk kronis, pneumonia, bronkitis, hernia, radang usus buntu, atau bahkan kehamilan pada trimester akhir.
Jika perut sakit saat batuk terjadi secara terus-menerus, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca Juga: 6 Makanan Penyebab Usus Buntu yang Wajib Dihindari, Cek Juga Gejalanya
Simak penyebab sakit perut saat batuk yang berhubungan dengan penyakit dalam dilansir dari Dr House.
Penyebab Sakit Perut Saat Batuk
Kenali tanda-tanda penyakit tertentu yang dialami saat batuk.
1. Radang usus buntu
Apendisitis adalah suatu kondisi yang terjadi ketika usus buntu meradang. Sementara penderita radang usus buntu sering merasakan nyeri setiap saat, nyeri di perut ini bisa bertambah parah saat batuk atau melakukan tindakan berat lainnya seperti bersin dan berolahraga.
Apendisitis biasanya diawali dengan nyeri di bagian tengah perut yang kemudian menjalar ke sisi kanan bawah. Gejala usus buntu meliputi perut bengkak atau kembung, mual atau muntah, demam, hingga nafsu makan menurun.
Apendisitis adalah keadaan darurat medis, jadi jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, pastikan untuk segera mencari layanan medis.
2. Batu empedu
Batu empedu dihasilkan dari penumpukan empedu, bilirubin, atau kolesterol di kantong empedu. Batu empedu biasanya asimtomatik pada awalnya, tetapi dapat menyebabkan serangan kandung empedu saat membesar.
Gejala batu empedu meliputi perut kembung, sakit perut parah yang berlangsung selama setidaknya 30 menit setiap kali, hingga demam atau menggigil.Rasa sakit juga merambat hingga punggung atas atau bahu kanan.
Sementara, itu gejala tersebut bisa dirasakan ketika sakit perut saat batuk. Perawatan untuk batu empedu mungkin termasuk obat untuk melarutkan batu empedu atau operasi pengangkatan.
3. Batu ginjal
Indikasi penyakit yang timbul dari sakit perut saa batuk adalah Batu Ginjal. Batu ginjal adalah endapan yang mengeras yang biasanya ditemukan dalam urin.
Namun, ketika batu ginjal melewati kandung kemih dan uretra, dapat menyebabkan sakit perut yang parah. Orang lain malah mungkin mengalami sakit perut yang terus-menerus.
Gejala tambahan batu ginjal meliputi sakit parah di satu atau kedua sisi punggung, urin berdarah, urin keruh atau berbau busuk, dan mual atau muntah
Batu ginjal tidak selalu memerlukan pengobatan karena kadang-kadang sembuh dengan sendirinya, dan minum lebih banyak air dapat membantu mengatasi hal ini.
Dalam kasus di mana batu terlalu besar untuk dikeluarkan sendiri, dokter dapat merekomendasikan operasi untuk mengangkat batu tersebut.
4. Penyakit Divertikular
yang memiliki penyakit divertikular memiliki kantung kecil yang menonjol keluar dari titik lemah di usus besar.
Kasus yang ringan seringkali tidak menunjukkan gejala apapun, namun kasus yang lebih parah dapat menimbulkan gejala seperti.
Kondisi tersebut dapat menimbulkan gejala seperti kembung, sakit perut, demam atau menggigil, hingga mual atau muntah.
Sangat jarang bagi penderita penyakit divertikular memiliki darah di tinja, tetapi jika ini terjadi, ini adalah keadaan darurat medis dan memerlukan perhatian segera.
Perawatan untuk penyakit divertikular dapat bervariasi antara obat-obatan, probiotik, atau diet tinggi serat.
5. Sistitis
Rasa sakit perut saat batuk bisa timbul karena penyebab lain seperti Sistitis. Hal ini berhubungan dengan nyeri di perut bagian bawah.
Istimlah medis ini merujuk pada infeksi saluran kemih umum yang lebih sering menyerang wanita daripada pria.
Gejala sistitis meliputi urin keruh atau gelap yang berbau busuk, sering buang air kecil, hingga munculnya darah dalam urin.
Sementara kasus ringan biasanya sembuh dalam tiga hari, gejala yang memburuk mungkin memerlukan resep antibiotik dari dokter.
6. Pankreatitis
Pankreatitis adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pankreas meradang, dan peradangan ini bisa bersifat akut atau kronis. Pankreatitis akut menyebabkan gejala yang lebih parah (pada awalnya), sedangkan pankreatitis kronis dapat merusak pankreas secara permanen.
Gejala pankreatitis meliputi rasa sakit perut saat batuk yang menyebar ke punggung bawah. Selain itu, bagian feses encer atau berbau busuk.
Dalam jangka waktu panjang, hal ini dapat menimbulkan penurunan berat badan yang tidak disengaja. Pankreatitis parah biasanya memerlukan perawatan medis darurat dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.
Itulah sederet informasi terkait beberapa penyakit yang bisa dideteksi melalui kondisi sakit perut saat batuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News