kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awas! Ini 8 kebiasaan yang bisa merusak kesehatan rambut


Selasa, 10 Agustus 2021 / 18:35 WIB
Awas! Ini 8 kebiasaan yang bisa merusak kesehatan rambut


Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memiliki rambut yang sehat dan kuat tentu dambaan semua orang. Ini 8 kebiasaan yang bisa merusak kesehatan rambut. 

Rambut merupakan mahkota bagi setiap orang. Memiliki rambut yang indah, bersinar, dan kuat jadi impian kebanyakan orang.  

Baca Juga: Teh sereh dengan daun salam efektif menurunkan asam urat tinggi

Tak heran, banyak orang rela mengeluarkan banyak biaya untuk perawatan rambutnya. 

Akan tetapi, perawatan mahal tak ada artinya jika masih melakukan kebiasaan yang tanpa disadari justru memicu kerusakan rambut. 

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Minggu (26/1/2020) dan Rabu (7/10/2020), berikut ini 8 kebiasaan yang justru memicu kerusakan rambut. 

1. Sering menggunakan catokan 

Sebenarnya catokan tidak akan jadi masalah jika tidak sering digunakan. 

Catokan untuk meluruskan atau mengeriting rambut menghasilkan panas yang bisa menghilangkan kelembapan rambut. 

Selain itu, terlalu sering menggunakan catokan juga dapat membuat rambut mudah patah, kering, dan bercabang. 

Vitamin atau serum memang bisa mengurangi dampak kerusakan akibat penggunaan catokan yang terlalu sering. 

Akan tetapi, solusi yang terbaik adalah mengurangi intensitas penggunaan catokan. 

2. Menggosok terlalu kuat 

Mengeringkan rambut dengan cara digosok menggunakan handuk bisa memicu kerusakan rambut, apalagi jika menggosoknya terlalu kuat. 

Cara mengeringkan rambut paling baik adalah dengan melilitkan kain berbahan lembut kemudian memeras rambut secara perlahan. 

3. Menarik rambut kusut 

Menarik rambut kusut dapat membuat kerusakan yang semakin parah pada rambut, seperti rontok dan mudah patah. 

Urai rambut terlebih dahulu sebelum menyisirnya, atau gunakan sisir bergigi jarang agar tidak memperparah kerusakan rambut. 

4. Keramas berlebihan 

Keramas menggunakan sampo memang penting untuk membersihkan kulit kepala serta penumpukan minyak di rambut. 

Meski begitu, terlalu sering keramas juga tidak baik untuk kesehatan rambut. Keramas berlebihan justru dapat menurunkan kelembapan alami rambut, sehingga rambut tampak kering dan tidak sehat. 

Selain itu, hindari juga penggunaan sampo yang mengandung zat berbahaya, seperti ammonium lauryl sulfat atau natrium/sodium lauryl sulfat. 

5. Rambut sering dikuncir atau dikepang 

Hindari gaya rambut kuncir ekor kuda atau kepang karena dapat memicu kerusakan rambut, apalagi jika kedua gaya tersebut cukup sering atau bahkan setiap hari diterapkan. 

Kondisinya bisa semakin parah jika rambut diikat terlalu kencang atau dilakukan saat rambut masih basah. Saat belum kering, rambut cenderung lebih rapuh dan mudah rusak. 

6. Perming rambut 

Perming adalah cara membuat rambut lurus menjadi keriting. Metode ini dilakukan dengan memecah ikatan rambut dan membentuknya kembali dengan cara yang berbeda. 
Akibatnya, struktur internal rambut menjadi berubah, sehingga rambut menjadi lemah, rapuh, kering, dan mudah rusak. 

7. Mewarnai rambut 

Sama-sama mengubah struktur internal rambut, mewarnai rambut maupun memberi highlight berisiko membuat rambut menjadi kering dan mudah rusak. 

8. Bleaching rambut 

Bleaching adalah proses melunturkan warna asli rambut kemudian mewarnainya kembali. 

Akan tetapi, upaya ini justru memicu kerusakan rambut karena memasukkan zat kimia ke kutikula rambut. 

Bukan hanya struktur internalnya saja yang berubah, bleaching juga dapat menyebabkan rambut menjadi lemah dan mudah rusak.(Muhammad Syahrial)

Baca Juga: Bisa mencegah diabetes, ini 6 manfaat kangkung untuk kesehatan

Selanjutnya: 3 Bahan alami yang efektif mengobati bronkitis

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Kebiasaan yang Justru Memicu Kerusakan Rambut", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×