kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awas, gangguan saraf bisa berujung impotensi


Jumat, 29 April 2016 / 09:49 WIB
Awas, gangguan saraf bisa berujung impotensi


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Neuropati merupakan gangguan maupun kerusakan pada saraf tepi. Kesemutan, kram, dan kebas merupakan gejala yang paling sering ditemui pada pasien neuropati.

Mulanya, gejala neuropati mungkin tak terlalu mengganggu. Namun, jika dibiarkan, kerusakan pada saraf tepi bisa semakin parah.

Konsultan Neurologis yang juga Ketua Umum PP Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) Moh Hasan Machfoed, mengatakan, neuropati bahkan bisa menyebabkan impotensi atau terjadi neuropati otonom. "Kalau dibiarkan, lama-lama neuropatinya menyebabkan impotensi, gangguan gerakan penis, jadi enggak bisa ereksi. Otot-ototnya lemah," jelas Hasan di sela-sela acara kampanye Lawan Neuropati di Jakarta, Rabu (27/6/4/2016).

Hasan menjelaskan, kerusakan saraf tepi membuat rangsangan berkurang, sehingga sulit ereksi. Peredaran darah juga terganggu. Contoh lainnya, kerusakan saraf tepi menyebabkan bagian ujung tubuh, seperti tangan dan kaki sering mati rasa.

Pada tahap lanjut, pasien neuropati mengalami penurunan sensasi rasa, seperti tidak terasa sakit ketika tergores benda tajam, sehingga tak sadar jika terdapat luka.

Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat dr. Manfaluthy Hakim, SpS (K) menambahkan, neuropati yang tidak segera ditangani juga bisa berkembang menjadi gangguan penurunan motorik, penurunan berat badan, Carpal Tunnel Syndrome, hingga depresi.

"Neuropati bisa menurunkan kualitas hidup seseorang. Misalnya, akibat depresi, produktivitas menurun," kata Luthy.

Luthy menjelaskan, neuropati bisa terjadi karena penuaan, diabetes, dan kekurangan vitamin B1 dan B12.

Faktor gaya hidup juga meningkatkan risiko neuropati, seperti sering mengetik di gadget maupun komputer, mengendarai motor dan mobil, duduk lama dengan posisi yang sama, melakukan gerakan berulang, main games, dan memakai sepatu hak tinggi.

(Dian Maharani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×