Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Agar isolasi mandiri atau isoman Anda berjalan nyaman dan aman, ada aspek-aspek yang perlu diterapkan.
Isolasi mandiri merupakan pilihan bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang memiliki gejala ringan. Anda bisa melakukan isoman di rumah atau tempat lain yang menyediakan fasilitas yang menunjang isolasi mandiri.
Melansir situs Universitas Airlangga (Unair), isolasi mandiri dilakukan selama 7-10 hari bagi pasien yang tidak bergejala.
Bagi pasien positif Covid yang bergejala ringan, perlu melakukan isoman selama 14 hari dengan catatan 3 hari terakhir sudah tidak ada gejala yang muncul.
Bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri, ada empat hal yang perlu dipenuhi menurut dr. Arief Bakhtiar, dosen Fakultas Kedokteran Unair, yang diantaranya sebagai berikut ini.
Baca Juga: Cara menjalani isolasi mandiri di rumah dengan benar jika positif Covid-19
Evaluasi rutin
Arief menjelaskan jika evaluasi yang dilakukan secara rutin penting bagi pasien yang sedang isoman. Evaluasi tersebut berupa pemantauan suhu badan, serta pengukuran saturasi oksigen pasien secara rutin.
“Jika dalam 2 sampai 3 hari ke depan gejalanya semakin memburuk, ya isolasi mandirinya jangan dilanjutkan, segera ke rumah sakit,” terang Arief seperti dikutip dari laman Unair.
Menyediakan fasilitas mumpuni
Menyediakan fasilitas yang mumpuni merupakan salah satu cara isolasi mandiri yang benar. Selama menjalani isoman, fasilitas di tempat tinggal perlu disiapkan dengan baik.
Setidaknya tersedia kamar tersendiri untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri. Selain kamar, akan lebih baik jika terdapat 2 kamar mandi di rumah.
Pasien Covid bisa menggunakan kamar mandi tersendiri dan keluarga bisa menggunakan kamar mandi lainnya.
Arief menuturkan, idealnya ruang isoman memiliki ventilasi yang baik seperti jendela. Sedangkan ruangan tertutup yang memiliki AC justru meningkatkan konsentrasi virus di udara.
Baca Juga: Hamil di masa pandemi Covid-19, ini perencanaan kehamilan yang baik
Protokol kesehatan harus diterapkan
Protokol kesehatan harus diterapkan selama menjalani isolasi mandiri. Anggota keluarga wajib mengenakan masker dan menjaga jarak selama isoman.
Disinfeksi juga perlu dilakukan pada tempat-tempat yang sering disentuh. Pintu, pagar, dan meja adalah benda yang sering disentuh sehingga perlu disinfeksi.
Makanan untuk pasien Covid yang sedang isoman sebaiknya diantar dan menggunakan peralatan makan sekali pakai.
Untuk pasien isolasi mandiri yang merupakan orang tua, ada kemungkinan membutuhkan perawatan dari orang lain. Arief menyarankan agar orang yang merawat adalah orang yang betul-betul sehat.
“Karena si perawat ini sudah termasuk dalam orang-orang yang kontak berat, maka harus menjalani proses isolasi juga,” tekannya.
Memiliki kontak fasilitas medis
Aspek terakhir yang penting dipenuhi selama menjalani isolasi mandiri adalah daftar kontak tenaga medis atau fasilitas kesehatan.
Dengan memiliki kontak tersebut, Anda bisa mendapatkan akses konsultasi dengan pihak medis jika sewaktu-waktu keadaan pasien Covid memburuk.
“Penting untuk disadari bahwa jangan memaksakan isoman. Jika ada perburukan, ya sudah, harus ke rumah sakit atau usahakan ada pertolongan dari pihak medis,” tegas Arief.
Isolasi mandiri bukan berarti benar-benar terisolasi. Pasien tetap bisa tatap muka dengan anggota keluarga lainnya. Namun, perlu diingat tatap muka perlu dilakukan berjauhan tidak kurang dari 2 meter.
Selanjutnya: Terakhir 21 Juli, simak lagi syarat pendaftaran CPNS, PPPK guru, dan PPPK non guru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News