Sumber: New York Times | Editor: Sanny Cicilia
WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat akhirnya setuju menghentikan semua penggunaan simpanse sebagai 'kelinci percobaan' riset invasif.
National Institues of Health (NIH) memutuskan menghentikan support atas riset yang menggunakan simpanse sebagai objek riset. Unit riset milik Departemen Layanan Kesehatan AS ini juga melepaskan 50 simpanse yang tadinya akan digunakan untuk riset biomedis.
Francis S. Collins, Direktur NIH mengatakan, sudah 2,5 tahun, NIH tidak menerima permintaan riset dengan menggunakan simpanse. "Kami tidak menemukan alasan bahwa simpanse harus digunakan untuk riset invasif, tidak sekarang maupun di masa mendatang," kata dia.
Pengujian invasif yang melibatkan operasi atau memasukkan objek ke tubuh simpanse, diklaim Collins sudah mengalami penurunan drastis sejak tahun 2013. Kini, NIH akan menggunakan objek penelitian dengan primata lain seperti monyet rhesus, itu pun untuk penelitian perilaku dan obersvasional, bukan invasif.
Simpanse mulai dilindungi setelah hasil investigasi luas tahun 2011 mengenai kegunaan simpanse dalam penelitian biomedis. Sejak saat itu, riset dengan menggunakan primata lain juga diperketat.
Juni lalu, AS merilis regulasi perlindungan simpanse dalam Akta Spesies yang Terancam Punah. Jika menggabungkan dua alasan ini, NIH mengaku tak punya alasan menggunakan simpanse. "Kita telah mengakhiri masa riset bahwa simpanse esensial dalam penelitian," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News