kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

​Apa Itu TB Laten dan Apakah TB Laten Bisa Sembuh Sendiri?


Rabu, 24 Mei 2023 / 10:48 WIB
​Apa Itu TB Laten dan Apakah TB Laten Bisa Sembuh Sendiri?
ILUSTRASI. TB laten adalah kondisi saat seseorang terinfeksi kuman M. Tuberculosis tetapi tidak menimbulkan gejala tuberkulosis.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - TB laten adalah kondisi saat seseorang terinfeksi kuman M. Tuberculosis tetapi tidak menimbulkan gejala tuberkulosis. Istilah TB laten diciptakan oleh Clemens von Pirquet yang mengembangkan uji tuberkulin pada 1907. 

Dikutip dari booklet "Pedoman Tatalaksana Infeksi Tuberkulosis Laten dari PDPI", TB laten untuk menggambarkan anak-anak yang tidak menampakkan gejala TB tetapi memiliki respon positif terhadap uji tuberkulin. 

TB laten adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh penderita yang terinfeksi bakteri TBC tidak mampu memerangi kuman biang penyakit secara tuntas. 

Baca Juga: Pemerintah Berharap Masyarakat Indoensia Sehat, Cerdas, dan Sejahtera di 2024

Meskipun bakteri tersebut tidak dibasmi total, tubuh masih dapat mengendalikan pertumbuhan bakteri penyebab TBC. Hal ini membuat ciri-ciri TBC atau gejalanya tidak muncul. 

Sementara pada penderita TB aktif, tubuh tidak dapat memerangi kuman TB sehingga berkembang biak dan menginfeksi tubuh serta menimbulkan gejala TBC. 

Selain itu, penderita TB aktif dapat menularkan bakteri TB. Sedangkan penderita TB laten tidak dapat menularkan bakteri TB. 

Lantas, seperti apa ciri-ciri TB laten dan apakah TB laten bisa sembuh sendiri? 

Baca Juga: Orangtua Catat, Ini Cara Mencegah Stunting dan Rekomendasi Menu MPASI untuk Anak

Ciri-ciri TB laten dan cara mengetahuinya

Ciri-ciri TB laten memang tidak bisa diketahui begitu saja.

Ciri-ciri TB laten memang tidak bisa diketahui begitu saja. Namun, ciri-ciri TB laten pada anak biasanya ditandai dengan tidak adanya kenaikan berat badan selama dua bulan berturut-turut. 

Untuk itu, diperlukan tes untuk mengetahui seseorang terinfeksi TB laten atau tidak. Nah, cara tes TB laten antara lain adalah sebagai berikut:

Baca Juga: WHO Cabut Status Darurat Global, Covid-19 Jadi Penyakit Biasa

1. Tes kulit tuberkulosis atau tes mantoux (tuberkulin)

Dirangkum dari laman Kementerian Kesehatan, dalam tes mantoux atau tes tuberkulin, sejumlah kecil protein yang mengandung bakteri TBC akan disuntikkan ke kulit di bawah lengan. 

Bagian kulit yang disuntikkan lalu diperiksa setelah 48-72 jam. Jika hasilnya positif, berarti orang tersebut telah terinfeksi TBC.

Baca Juga: Mencegah Stroke, Ini Manfaat Daun Suji yang Kaya Antioksidan

2. Tes darah IGRA 

Pemeriksaan IGRA digunakan untuk menentukan TB laten dengan mengukur respons imun terhadap protein TB dalam darah. Specimen dicampur dengan peptide untuk menstimulasi antigen dari M tuberculosis.

Pada orang yang terinfeksi TB sel darah putih akan mengenali antigen yang terstimulasi sehingga mengeluarkan IFN-γ, sehingga hasil pemeriksaan IGRA  adalah berdasarkan jumlah IFN-γ yang dikeluarkan. 

Baca Juga: Ini 14 Jenis Penyakit yang Gratis Skrining di Puskesmas

Kedua jenis tes tersebut bisa digunakan untuk mengetahui seseorang terinfeksi TB laten atau tidak. Nah, untuk tes rontgen toraks tidak bisa digunakan untuk mengidentifikasi TB laten. 

Sebab, pada penderita TB laten akan terlihat foto toraks normal. Sementara pada penderita TB aktif maka foto toraks akan abnormal.  

Baca Juga: Jumlah Provinsi di Indonesia Saat Ini Ada 38, Ini Nama Ibu Kotanya

Apakah TB laten bisa sembuh sendiri? 

Untuk mencegah TB laten berkembang menjadi TB aktif atau penyakit TBC, penderita perlu menjalani pengobatan.

Untuk mencegah TB laten berkembang menjadi TB aktif atau penyakit TBC, penderita perlu menjalani pengobatan.

Terutama untuk penderita TB laten yang serumah dengan pengidap HIV/AIDS dan anak balita yang serumah dengan penderita TBC paru. 

Selain itu, pemilik penyakit penyerta (komorbid) yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh seperti penderita diabetes dan gagal ginjal kronis juga perlu menjalani pengobatan TB laten. 

Baca Juga: Status Darurat Global Covid-19 Dicabut, Kemenkes Ingatkan Peluang Merebak Masih Ada

Dirangkum dari laman resmi Universitas Airlangga, ada beberapa opsi pengobatan TB laten, antara lain: 

  • Isoniazid selama 6 bulan
  • Isoniazid selama 9 bulan
  • Isoniazid dan Rifampetine (RPT) sekali seminggu selama 3 bulan
  • Isoniazid dan Rifampisin selama 3-4 bulan
  • Rifampisin selama 3-4 bulan 

Baca Juga: Jadi Makanan Viral, Ini 7 Manfaat Lotus Root atau Akar Teratai untuk Kesehatan

Pengobatan TB laten pada anak

Anak-anak dengan TBC laten biasanya akan menerima pengobatan dengan isoniazid-rifapentine selama 12 minggu.

Anak-anak dengan TBC laten biasanya akan menerima pengobatan dengan isoniazid-rifapentine selama 12 minggu.

Obat alternatif yang mungkin dokter berikan untuk mengatasi TB laten pada anak adalah rifampin selama 4 bulan, atau isoniazid selama 9 bulan.

Demikian penjelasan mengenai apa itu TB laten, ciri-ciri TB laten, dan apakah TB laten bisa sembuh sendiri atau tidak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×