Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Apa itu mimpi basah? Ketahui juga penyebab fenomena kesehatan ini terjadi. Setiap remaja hingga dewasa tentu kerap mendengar kata mimpi basah.
Mimpi basah, juga dikenal sebagai emisi nokturnal saat tidur, terjadi ketika seseorang mengalami orgasme dan ejakulasi karena bermimpi yang melibatkan hal-hal seksual.
Hal ini umum terjadi pada pria, terutama pada masa pubertas dan remaja, tetapi juga dapat terjadi pada wanita meskipun lebih jarang.
Saat seseorang tidur, terjadi perubahan hormonal dan aliran darah yang mempengaruhi organ genital.
Baca Juga: 6 Manfaat Seks Untuk Kesehatan Tubuh yang Penting Anda Ketahui, Penasaran?
Apabila ada stimulasi seksual yang terjadi selama tidur, seperti melalui mimpi yang memicu respons seksual yang melibatkan ejakulasi dan orgasme.
Sehingga, ejakulasi terjadi tanpa kesadaran atau kontrol penuh dari individu yang mengalaminya.
Melansir dari Verywell Health, mimpi basah dapat dimulai pada usia 13 atau 14 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Sekitar 38% remaja laki-laki mengalami mimpi basah sebelum mengetahui apa itu mimpi basah.
Emisi nokturnal lebih sering terjadi selama masa remaja karena hormon seks melonjak. Peneliti juga ungkap hal ini lebih sering terjadi selama periode pantang seksual yang berkepanjangan dan lebih jarang terjadi seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Yuk Simak 5 Manfaat Kapulaga Untuk Kesehatan Jika Diolah Dengan Benar
Penyebab mimpi basah
Berikut ini beberapa penyebab mimpi basah umumnya terkait dengan perubahan hormonal dan aktivitas:
Penyebab mimpi basah dapat bervariasi, dan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya mimpi basah meliputi:
- Hormonal: Perubahan hormonal, seperti peningkatan produksi hormon seks seperti testosteron pada pria, dapat memicu mimpi basah. Ini sering terjadi selama masa pubertas dan remaja ketika hormon seks mencapai tingkat yang lebih tinggi.
- Rangsangan seksual sebelum tidur: Paparan terhadap rangsangan seksual sebelum tidur, seperti menonton film atau membaca materi erotis, dapat mempengaruhi isi mimpi dan meningkatkan kemungkinan terjadinya mimpi basah. Membatasi rangsangan seksual sebelum tidur dapat membantu mengurangi frekuensi mimpi basah.
- Fantasi seksual saat terjaga: Fantasi seksual yang intens atau berulang saat terjaga dapat mempengaruhi isi mimpi dan meningkatkan kemungkinan terjadinya mimpi basah.
- Tingkat gairah seksual: Tingkat gairah seksual yang tinggi atau keinginan seksual yang tertahan dapat mempengaruhi terjadinya mimpi basah. Ketika tubuh rileks selama tidur, gairah seksual yang tertahan dapat diekspresikan melalui mimpi basah.
- Kualitas tidur: Kualitas tidur yang buruk, termasuk kurang tidur atau kelelahan, dapat meningkatkan peluang terjadinya mimpi basah. Menjaga jadwal tidur yang teratur dan memastikan istirahat yang cukup dapat membantu mengurangi frekuensi mimpi basah.
Ketika seseorang tidur, ada peningkatan aliran darah ke area genital, yang dapat memicu ereksi pada pria dan peningkatan sensitivitas pada area genital wanita. Jika ada stimulasi seksual saat tidur, ini dapat memicu orgasme dan ejakulasi.
Mimpi basah dianggap sebagai bagian normal dari perkembangan seksual pada masa remaja. Hal ini biasanya berkurang seiring bertambahnya usia dan perubahan hormon yang lebih stabil.
Mimpi basah juga dapat dipengaruhi oleh faktor seperti fantasi seksual yang dialami saat bangun atau tidur, tingkat gairah seksual, dan kebiasaan tidur.
Menanggulangi mimpi basah berkepanjangan
Mengatasi mimpi basah yang terjadi terus-menerus saat lelah dapat melibatkan beberapa langkah berikut:
- Istirahat yang cukup: Pastikan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam. Kurang tidur atau kelelahan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya mimpi basah. Usahakan untuk menjaga jadwal tidur yang teratur dan menghindari kurang tidur.
- Mengelola stres: Stres dan kelelahan mental dapat berkontribusi pada mimpi basah yang lebih sering. Coba praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.
- Hindari rangsangan seksual sebelum tidur: Menghindari rangsangan seksual seperti menonton konten erotis atau fantasi seksual sebelum tidur dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya mimpi basah.
- Pakaian tidur yang longgar: Menggunakan pakaian tidur yang longgar dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat dapat membantu menjaga suhu tubuh yang lebih rendah dan mengurangi kelembaban di area genital, sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya mimpi basah.
- Latihan fisik: Berolahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan mengatur tingkat hormon dalam tubuh. Cobalah rutin berolahraga, seperti berjalan kaki, berlari, atau berenang.
Secara umum, mimpi basah tidak berbahaya dan merupakan fenomena alami. Namun, setiap individu dapat memiliki persepsi yang berbeda mengenai hal ini.
Dalam konteks kesehatan, mimpi basah tidak memiliki makna atau indikator spesifik terkait masalah kesehatan.
Apabila seseorang merasa khawatir atau terganggu dengan frekuensi atau dampaknya, penting untuk berbicara dengan tenaga medis atau profesional kesehatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan bantuan yang mungkin diperlukan.
Demikian beberapa informasi terkait pengertian mimpi basah, penyebab hingga kondisi untuk mencegahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News